Bu Syamsiah, penilik yang tinggal di Sepaku saya kirimi foto tersebut. Demikian pula Pak Sawur, pengawas sekolah jenjang SD, saya kirimi pula. Tidak ketinggalan, kepsek SMP 2 PPU, Pak Supardi, juga saya kirimi foto tersebut.
Saya pun berkesempatan berswafoto dengan latar bagian depan aula kantor camat Sepaku tersebut. Sebagai kenang-kenangan memang perlu banyak berfoto di tempat-tempat yang strategis.
Setelah berswafoto d beberapa lokasi di luar aula, saya pun kembali duduk pada kursi yang disediakan di sisi kiri panggung atau tempat spanduk ditempelkan.
Saat kami sedang duduk-duduk menunggu acara dimulai, terlihat beberapa peserta sosialisasi mulai berdatangan. Kehadiran mereka yang hampir bersamaan membuat antrean di depan pintu masuk aula.
Undangan yang disebar sekitar delapan puluh. Itu berarti cukup banyak peserta yang diundang dalam acara sosialisasi tersebut. Acara dilaksanakan pada hari Senin, berarti para THL (Tenaga Harian Lepas) atau honorer mengenakan seragam kemeja putih. Sementara itu, para PNS mengenakan seragam waskat warna krem.
Para peserta yang datang lebih awal banyak yang memilih tempat duduk di bagian belakang. Itu sudah membudaya di Indonesia. Sangat jarang tamu yang datang lebih awal memilih tempat duduk pada deretan kursi paling depan.
Kursi yang tertata pada bagian tengah tidak memenuhi ruang. Itu berarti ada celah pada sisi kiri, kanan, depan, dan belakang deretan kursi. Hal itu membuat peserta leluasa akan duduk lewat lorong atau sisi yang disukai.