Membudayakan Buku Bacaan sebagai Hadiah
Pada umumnya hadiah diberikan sesuai keinginan. Pihak yang memberikan hadiah berkeinginan tertentu terhadap hadiah yang diberikan. Seorang ayah memberikan hadiah sebuah sepeda kepada anaknya yang baru belajar naik sepeda. Dengan hadiah sepeda diharapkan sang anak semakin lancar dalam mengendarai sepeda.
Seorang suami memberikan hadiah seperangkat alat memasak kepada istri tercinta dengan harapan sang nyonya lebih rajin memasak baik untuk keluarga atau (mungkin) untuk usaha kuliner.Â
Seorang atasan memberikan hadiah sebuah tas tangan berharga mahal dengan harapan sang bawahan dapat tampil trendi saat menghadiri suatu pertemuan atau resepsi.
Banyak harapan atau keinginan dari pihak pemberi hadiah agar barang yang dihadiahkan tersebut benar-benar bermanfaat. Bukan hanya sekadar dipajang atau dipamerkan pada lemari kaca. Hadiah yang langsung dapat dimanfaatkan adalah hadiah yang "produktif".
Hadiah Buku Bacaan
Di Indonesia, belum banyak masyarakat yang memberikan hadiah berupa buku bacaan. Hadiah pada saat sang buah hati berulang tahun, umumya berupa hadiah pesanan atau request. Sang buah hati meminta hadiah tertentu pada saat ulang tahunnya. Orang tua yang mampu memenuhi keinginan sang buah hati tentu akan dengan suka cita memenuhi keinginan tersebut. Harapannya, sang buah hati merasa senang dan bahagia.
Hadiah berupa buku bacaan perlu menjadi bahan pertimbangan selain hadiah yang merupakan "pesanan" tersebut. Dengan memberikan hadiah berupa buku bacaan:
1. penerima hadiah akan "tergoda" untuk membuka-buka isi buku meskipun tidak hobi membaca
2. hadiah akan awet. Kapan pun buku bisa dibaca (lagi)
3. buku dapat dipinjamkan kepada orang lain