Menghadiri Pembukaan IHT di SMP 21 Penajam Paser Utara

Menghadiri Pembukaan IHT di SMP 21 Penajam Paser Utara

Pada hari Kamis (5/10/23) selaku pengawas pembina SMP 21 Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, saya diundang untuk menghadiri acara pembukaan IHT (In House Training). Undangan tertera pukul 08.00 Wita dan saya sudah tiba di tempat acara sebelum pukul 07.30 Wita.

Beberapa menit setelah saya berbincang dengan Pak Jumardin, kepsek SMP 21 PPU, datang dua orang narasumber dalam IHT tersebut. Bu Kusmiati, kepsek SMP 9 PPU datang bersama guru senior di sekolahnya, yaitu Pak Suharjano.

Pak Jumardin dan Bu Kusmiati (dokpri)

Ada informasi bahwa sebelumnya Pak Jumardin meminta Pak Budi Lestarianto yang menjadi narasumber. Namun, kepsek SMP 1 PPU tersebut merekomendasikan Bu Kusmiati. Akhirnya diputuskanlah Bu Kusmiati yang diundang untuk menjadi narasumber. 

Pak Suharjano dan Bu Suharti

Tidak berapa lama kemudian datang Bu Suharti, mewakili kadisdikpora Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Kami pun terlibat dalam perbincangan yang mengasyikkan. Pak Jumardin banyak memberikan informasi untuk dibahas bersama. Bu Suharti banyak memberikan masukan positif. 

Dokpri

Saat mereka asyik berbincang, saya pun mencari celah untuk dapat melakukan swafoto. Beruntung saya duduk di seberang  mereka sehingga dapat mengambil gambar dari sisi yang berbeda. 

Beberapa waktu kemudian, kami menuju ruang pertemuan. Para guru SMP 21 PPU sebagian besar sudah berada di ruang pertemuan tersebut. Ruang yang cukup besar terlihat begitu sepi karena jumlah guru SMP 21 PPU hanya dua puluh orang. Ruang pertemuan tersebut mampu menampung sekitar seratus tempat duduk.

Menunggu persiapan pembukaan IHT (dokpri)

Pak Jumardin duduk pada kursi paling pinggir dekat layar untuk tayangan presentasi. Bu Suharti duduk di sampingnya. Saya, Suprihadi duduk di sampingnya lagi. Kemudian pada sisi kanan kursi saya, Bu Kusmiati duduk dengan nyaman. Dengan posisi duduk seperti itu, saya dapat memotret orang di sisi kiri dan kanan secara bergantian.

peserta IHT belum semua masuk ruangan (dokpri)

Untuk memotret peserta, saya hanya sambil duduk. Tidak semua peserta dapat kena jepretan karena belum semua peserta berada di ruang pertemuan. Saya melakukan dua kali jepretan agar dapat merekam dengan baik.

Dokpri

Beberapa menit kemudian acara seremoni pembukaan dimulai. Pembawa acara, guru bahasa Indonesia, Bu Herawati memegang mikrofon dan berdiri hampir menyentuh dinding/tembok pada sisi kiri ruang bagian depan dekat layar presentasi.

Pembawa acara, Bu Herawati (dokpri)

Menyanyikan lagu Indonesia Raya merupakan acara pertama setelah acara seremonial dimulai. Iringan musik diperdengarkan dari laptop. Semua yang berada di ruang pertemuan berdiri dengan khidmat. Selanjutnya, Bu Herawati membacakan acara berikutnya, pembacaan doa yang dipimpin oleh Pak Muchlis, guru PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan).

8a-pembacaan-doa-651fcf8fedff762d205d73c2.jpeg

Kebetulan guru PAI (Pendidikan Agama Islam) SMP 21 PPU adalah seorang wanita. Dengan demikian, tidak lazim seorang wanita memimpin doa sementara masih ada guru laki-laki yang dapat menjalankan tugas untuk memimpin doa. 

Sambutan kepsek SMP 21 PPU, Pak Jumardin (dokpri)

Setelah Pak Muchlis selesai menjalankan tugas, acara berikutnya adalah sambutan-sambutan. Ada tiga orang yang diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan. Pertama, Pak Jumardin selaku kepala sekolah SMP 21 PPU menyampaikan sambutan dengan tenang. Banyak hal diungkapkan oleh kepsek yang sebelumnya pernah menjadi kepsek SMP 18 PPU dan SMP 13 PPU itu.

Pendidikan karakter yang cukup lama disoroti dalam sambutan yang disampaikan Pak Jumardin. Sebagai awal melangkah untuk kegiatan yang lain, pendidikan karakter yang perlu diutamakan. Beberapa langkah untuk menuju ke sana sudah dilakukan dalam satu bulan masa tugas di SMP 21 PPU.

Sambutan kedua, saya, Suprihadi, selaku pengawas pembina SMP 21 PPU diberi kesempatan untuk berbicara. Saya menyoroti perihal perubahan. Dalam dunia pendidikan, kurikulum akan selalu berubah. Saya mengharapkan para guru untuk siap melakukan perubahan. Bukan melawan kebijakan pemerintah. Dengan mengikuti atau menuruti perubahan, guru akan memperoleh manfaat.

Bu Suharti membuka IHT (dokpri)

Setelah saya mengakhiri sambutan, Bu Suharti yang mewakili kadisdikpora diminta untuk membuka kegiatan IHT. Namun, sebelum membuka secara resmi tentu ada kata-kata sambutan yang disampaikan. Topik pendidikan karakter disinggung pula oleh Bu Suharti dengan contoh-contoh yang lebih konkret.

Selanjutnya, ada coffee break. Kue-kue dalam kotak berwarna putih segera kami nikmati. Sementara itu, Pak Jumardin terlibat obrolan serius dengan Bu Suharti.

Sekitar sepuluh menit kami menikmati minuman dan kue-kue basah yang cukup lezat. Tiga macam kue yang ada dalam kotak langsung ludes saya makan.

Kami hanya mengikuti acara seremoni pembukaan. Untuk selanjutnya, Pak Suharjano yang tampil menyampaikan materi terkait P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Panvcasila).

Jadwal kegiatan (dokpri)

Dalam jadwal tertra nama Bu Kusmiati yang menyampaikan materi P5. Namun, kespek SMP 9 PPU tersebut mendelegasikan kepada Pak Suharjano, guru IPS di  sekolah yang berlokasi tidak jauh dari pantai Tanjung Jumlai.

Saya mendampingi Bu Suharti kembali menuju ruang tamu kepsek bersama Pak Jumardin. Sementara itu, Bu Kusmiati mendampingi Pak Suharjano di ruang IHT.

Penajam Paser Utara, 6 Oktober 2023