Pak Jumardin duduk pada kursi paling pinggir dekat layar untuk tayangan presentasi. Bu Suharti duduk di sampingnya. Saya, Suprihadi duduk di sampingnya lagi. Kemudian pada sisi kanan kursi saya, Bu Kusmiati duduk dengan nyaman. Dengan posisi duduk seperti itu, saya dapat memotret orang di sisi kiri dan kanan secara bergantian.
Beberapa menit kemudian acara seremoni pembukaan dimulai. Pembawa acara, guru bahasa Indonesia, Bu Herawati memegang mikrofon dan berdiri hampir menyentuh dinding/tembok pada sisi kiri ruang bagian depan dekat layar presentasi.
![8a-pembacaan-doa-651fcf8fedff762d205d73c2.jpeg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2023/10/06/8a-pembacaan-doa-651fcf8fedff762d205d73c2.jpeg?t=o&v=555)
Setelah Pak Muchlis selesai menjalankan tugas, acara berikutnya adalah sambutan-sambutan. Ada tiga orang yang diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan. Pertama, Pak Jumardin selaku kepala sekolah SMP 21 PPU menyampaikan sambutan dengan tenang. Banyak hal diungkapkan oleh kepsek yang sebelumnya pernah menjadi kepsek SMP 18 PPU dan SMP 13 PPU itu.
Pendidikan karakter yang cukup lama disoroti dalam sambutan yang disampaikan Pak Jumardin. Sebagai awal melangkah untuk kegiatan yang lain, pendidikan karakter yang perlu diutamakan. Beberapa langkah untuk menuju ke sana sudah dilakukan dalam satu bulan masa tugas di SMP 21 PPU.
Sambutan kedua, saya, Suprihadi, selaku pengawas pembina SMP 21 PPU diberi kesempatan untuk berbicara. Saya menyoroti perihal perubahan. Dalam dunia pendidikan, kurikulum akan selalu berubah. Saya mengharapkan para guru untuk siap melakukan perubahan. Bukan melawan kebijakan pemerintah. Dengan mengikuti atau menuruti perubahan, guru akan memperoleh manfaat.