SMP 2 PPU: Sekolah Non-Penggerak Bisa "Bergerak" Lebih "Lincah"
Sekolah Penggerak merupakan program pemerintah yang mulai dijalankan sejak tahun 2021. Ada seleksi bagi kepala sekolah (kepsek) yang ingin sekolahnya mengikuti Program Sekolah Penggerak. Ada tiga kali seleksi dilaksanakan. Tahun 2021, 2022, dan 2023 program berjalan. Untuk Sekolah Penggerak (SP) angkatan pertama, pada tahun 2023 memasuki tahun ketiga pelaksanaannya. Untuk SP angkatan kedua, tahun 2023 memasuki tahun kedua dan SP angkatan ketiga, tahun pelajaran 2023/2024 merupakan tahun pertama pelaksananaan program kemendikbudristek tersebut.
Di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur ada SP untuk setiap angkatan. Pada jenjang SMP, angkatan pertama ada empat sekolah, yaitu SMP 1 PPU (kepsek Budi Lestarianto), SMP 3 PPU (kepsek Abdullah), SMP 9 PPU (kepsek Kusmiati), dan SMP 13 PPU (kepsek Lili Suriani). SP Angkatan Kedua: SMP 20 PPU (kepsek Nurasiah) dan SMP 22 PPU (kepsek Dwi Astutik). SP Angkatan Ketiga: SMP 5 PPU (kepsek Yaleswati).
Sekolah Non-Penggerak
Dari empat puluhan jumlah sekolah jenjang SMP di Kabupaten PPU, ada tujuh sekolah yang menyandang predikat sebagai Sekolah Penggerak. Hal itu menimbulkan semangat bagi sekolah non-penggerak untuk mengikuti gerak-gerak yang dilakukan oleh SP. Para kepala sekolah non-penggerak belajar secara mandiri, mengundang pengawas sekolah dan kepala sekolah penggerak, dan narasumber lain untuk dapat mengikuti jejak langkah SP dalam kegiatan IHT atau bimtek tingkat sekolah.
Salah satu sekolah non-penggerak yang cukup menonjol dalam upaya "bergerak-gerak" adalah SMP 2 PPU yang berlokasi di wilayah IKN Nusantara. Sekolah jenjang SMP tertua di wilayah Kecamatan Sepaku itu selalu berusaha meningkatkan kompetensi guru dan peserta didknya. Bukan hanya pada bidang akademik, pada bidang non-akademik pun dipacu dengan dukungan penuh dari kepala sekolah, Pak Supardi.
"Beliau sering lembur hingga malam hari!"Â
Begitu pernyataan dari para guru dan staf SMP 2 PPU. Sebagai pengawas sekolah, kami selalu memantau kondisi di lapangan sekolah-sekolah di kabupaten kami. Meskipun bukan sekolah binaan, kami tetap memantau perkembangan atau kemajuan setiap sekolah.
Pemantauan tidak hanya melalui kunjungan resmi atau datang melihat aktivitas di sekolah. Pemantauan dapat dilakukan melalui pengakuan atau cerita dari para guru, orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar sekolah. Selain itu, media sosial para kepala sekolah, guru, dan alumni sekolah juga kami pantau.
Dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, kami dapat membuat analisis, membuat penilaian, dan melakukan pendampingan (jika diperlukan).
Berkunjung ke SMP 2 PPU Berombongan