Setelah para penari meninggalkan tempat, acara pun dimulai. Bu Riska selaku pembawa acara menyampaikan susunan acara dalam seremonial pembukaan lomba membuat poster anti-perundungan tersebut.
Lagu Indonesia Raya dinyanyikan secara live. Beberapa siswa yang tergabung dalam kelompok paduan suara menampilkan suaranya dengan kompak. Setelah Indonesaia Raya berlalu, dilanjutkan dengan lagu ciri khas SMP 1 PPU. Seperti biasa, acara dilanjutkan dengan pembacaan doa.Â
Ada dua acara sambutan. Bu Riska mempersilakan Pak Budi Lestarianto untuk menyampaikan sambutan yang pertama. Tidak banyak hal disampaikan oleh Pak Budi Lestarianto, mengingat waktu terus bergulir.
Kemudian, sambutan kedua disampaikan oleh kabid dikdas, Pak Ismail. Ada beberapa hal yang disampikan oleh Pak Ismail terkait lomba yang dilaksanakan oleh panitia HUT ke-61 SMP 1 PPU tersebut.
Saya yang duduk di dekat Bu Yaleswati mendengarkan sambutan yang disampaikan oleh Pak Ismail tersebut. Para peserta pun juga mendengarkan arahan dan apresiasi atas kegiatan lomba membuat poster anti-perundungan itu.
Juri lomba dan tamu undangan duduk dalam satu baris pada kursi paling depan. Juri lomba poster ada dua orang, Bu Bahriah dan Pak Sapari. Keduanya duduk diapit oleh kepala sekolah yang diundang dalam acara tersebut. Tentu kepsek SMP yang diundang adalah  yang lokasi sekolahnya terdekat dengan lokasi SMP 1 PPU.
Usai acara seremonial pembukaan, juri lomba menyampaikan informasi atau pengarahan teknis lomba membuat poster anti-perundungan tersebut. Pada awalnya, Bu Bahriah berdiri seorang diri dalam memberikan pengarahan. Beberapa detik kemudian, Pak Sapari, guru MTs. Negeri 1 PPU ikut berdiri mendampingi Bu Bahriah.
Pengarahan disampaikan tidak lama. Setelah usai pengarahan, para peserta lomba diminta memasuki ruang lomba di lantai satu di ruang kelas. Waktu membuat poster dibatasi selama tiga jam.
Berdiskusi dengan Kabid Dikdas