Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berkunjung ke SMP 10 Memilih Duduk Lesehan

13 September 2023   20:55 Diperbarui: 13 September 2023   22:09 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkunjung ke SMP 10 Memilih Duduk Lesehan

Aktivitas para pengawas sekolah cukup beragam pada hari Rabu (13/9/23). Kami pengawas jenjang SMP disdikpora, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur berkumpul di ruang pengawas hampir seratus persen. Dari sebelas orang jumlah pengawas jenjang SMP hanya satu orang yang tidak bisa berkumpul.

Dokpri
Dokpri
Seperti hari sebelumnya, Bu Fitrawati dan Bu Bahriah, dua pengawas jenjang SMP yang belum lama diangkat atau menerima SK sebagai pengawas, menempati kursi pada sisi kiri meja. Sejak diangkat sebagai pengawas, keduanya sering duduk bersama di kantor. Satu hal lagi yang menjadi kebiasaan, keduanya sering membawa camilan atau kudapan ke kantor. Jika tidak membawa dari rumah, mereka membeli di kantin atau membeli pada penjual kue keliling.

 Para pengawas lain tentu ikut menikmati kudapan atau gorengan yang disuguhkan di atas meja. Apalagi gorengan masih hangat, saya paling suka. Pisang goreng hangat yang pertama kai saya ambil.

Pada pukul 08.25 Wita semakin banyak pengawas jenjang SMP yang berkumpul. Pak Mokhamad Syafii berinisiatif mengumpulkan semua pengawas SMP. Dalam waktu beberapa menit kemudian, sudah berkumpul sepuluh orang pengawas. Itu merupakan hal yang luar biasa. Pada hari-hari lain, para pengawas mempunyai agenda beragam. jarang dapat berkumpul lengkap.

Sepeda motor Bu Any Mariani (dokpri)
Sepeda motor Bu Any Mariani (dokpri)
Pada saat kami sedang berbincang santai tetapi serius, ada foto yang dikirimkan oleh pengawas jenjang TK (Taman Kanak-Kanak) di WAG. Foto berupa sebuah sepeda motor yang diparkir dengan latar jalanan yang basah. Saya pun bertanya lewat pesan (chat) di WAG.

"Di mana hujan?"

Jawaban pun segera saya peroleh. Di daerah Kecamatan Babulu yang sedang turun hujan. Saya berucap syukur sekaligus kasihan. Saya bersyukur karena turun hujan sebagai rezeki dari Allah. Dengan air yang turun dari langit itu, tanaman akan kembali subur, sumber air PDAM akan bertambah. Saya merasa kasihan kepada rekan-rekan yang kehujanan dalam perjalanan dan tidak membawa mantel atau jas hujan.

Dokpri
Dokpri

Sambil menikmati gorengan di ruang pengawas yang tidak begitu luas itu, saya melakukan aksi jeprat-jepret. Keadaan ruang yang sempit agak menyulitkan untuk berswafoto. 

Dokpri
Dokpri
Apalagi ada kawan pengawas yang berdiri, berjalan, dan banyak gerak. saya perlu menunggu beberapa saat agar posisi kawan-kawan enak dijepret dan gambar tidak kabur atau buram.

Dokpri
Dokpri
Untuk memotret sekaligus semua pengawas, saya menemui kesulitan. Oleh karena itu, saya jepret sebagian demi sebagian. Saya tidak enak menyuruh semua pengawas berkumpul dalam suatu tempat agar semua dapat kena jepretan.  Situasinya bukan sedang bimtek atau berkunjung ke objek wisata.

Suasana di kantor tentu dalam posisi sedang melakukan aktivitas di kantor. Ada yang sedang mengerjakan sesuatu dengan laptop. Ada yang sedang berkomunikasi dengan kepala sekolah binaan. Ada yang sedang berdiskusi untuk melakukan aktivitas hari selanjutnya. Semua harus tampak alami.

Dokpri
Dokpri
Saat kami sedang asyik berbincang, datang Bu Yulianti, bendahara SMP 1 PPU. Sebelum ia datang, Pak Budi Lestarianto, kepsek SMP 1 PPU sudah memberitahukan via telepon. Saya diminta menunggu kedatangan Bu Yulianti. Ada sesuatu yang akan diminta, yaitu tanda tangan.

Saat datang, Bu Yulianti membawa satu bendel kupon Jalan Sehat dalam rangka HUT ke-61 SMP 1 PPU. Kupon itu dijual dengan harga sepuluh ribu rupiah setiap lembar. Hadiah utama kegiatan Jalan Sehat adalah sebuah sepeda motor. Acara Jalan Sehat pada hari Ahad (17/9/23).

Pak Sugeng Mardisantoso memilih nomor kupon yang dibawa Bu Yulianti. Sebagai pembeli tentu berhak memilih nomor kupon yang diinginkan. Kalau tidak salah, ada sepuluh kupon yang dibeli Pak Sugeng Mardisantoso.

Dokpri
Dokpri
Bu Yulianti yang mengampu mata pelajaran matematika sangat ceria berjumpa dengan Bu Fitrawati dengan latar belakang pendidikan yang sama. Selain itu, Bu Yulianti tampak gembira berjumpa dengan Bu Bahriah. Sebelum diangkat sebagai pengawas sekolah, Bu bahriah adalah guru Seni Budaya di SMP 1 PPU. Sebagai guru penggerak, Bu Bahriah mempunyai tiket untuk diangkat sebagai pengawas sekolah. 

 Berkunjung ke SMP 10 PPU

Setelah berbincang panjang lebar di ruang pengawas, ada agenda yang sudah disepakati, yaitu melakukan kunjungan ke SMP 10 PPU. Lokasi sekolah di Kelurahan Nenang. Kami berempat mengendarai armada masing-masing. Saya, Bu Fitrawati, dan Bu Bahriah, masing-masing mengendarai sepeda motor pribadi. Pak Mokhamad Syafii mengendarai mobil Escudo seorang diri.

Dokpri
Dokpri
Setelah memarikir kendaraan, saya mengajak Bu Fitrawati dan Bu Bahriah masuk ke ruang kepala sekolah. Sebelum kami berangkat, saya sudah menanyakan keberadaan Bu Pedie Dawid melalui telepon milik Bu Bahriah. Saat itu jaringan internet sedang kurang bagus. Saya sudah mencoba menelepon memakai ponsel saya tetapi tidak dapat "tembus". Saya juga sudah mengirimkan pesan lewat WA tetapi tidak dapat terkirim.

Pak Mokhamad Syafii yang datang belakangan dapat kursi dekat dengan meja kerja Bu Pedie Dawid. Seperti biasa, saya memilih kursi bagian pinggir agar dapat mengambil gambar alias memotret.

Pada saat tiba, kami duduk di kursi empuk. Posisi kami agak jauh dengan meja tempat kudapan disiapkan. Perbincangan berlangsung akrab. Sebagai guru lama (guru yang sudah banyak makan asam garam), Bu Pedie Dawid  mempunyai banyak kenangan dengan para guru.

Cerita mengalir tiada jeda. Bu Bahriah dan Bu Fitrawati mendengarkan dengan saksama. Saya dan Pak Mokhamad Syafii ikut mendengarkan pula meskipun sebagian cerita sudah pernah kami dengar sebelumnya.

Dokpri
Dokpri
Setelah cukup lama duduk di kursi, kami pun berinisiatif untuk berpindah duduk di lantai, mengitari meja. Pak Mokhamad Syafii yang memulai duduk di lantai. Minuman dingin mereka pilih dari dalam kulkas. Saya menginginkan minuman panas. Untung, Bu Bahriah cepat tanggap. Saya dibuatkan minuman teh panas.

Duduk di atas karpet lebih nyaman (dokpri)
Duduk di atas karpet lebih nyaman (dokpri)
Setelah duduk lesehan, kami lebih semangat karena dapat menikmati gorengan yang ada di atas meja. Saya pun dapat menyeruput teh hangat yang disajikan oleh Bu Bahriah. Tempe goreng dan tahu isi yang sempat saya cicipi. Waktu terus bergulir. Cerita atau kisah yang disampaikan Bu Pedie Dawid semakin seru.

 Sementara itu, informasi di WAG sekali-sekali kami intip. Pak Anas Baenana menginformasikan bahwa jalanan yang akan ia lalui macet. Ada sebuah kendaraan yang melintang di tengah jalan.

Foto kiriman Pak Anas Baenana (dokpri)
Foto kiriman Pak Anas Baenana (dokpri)

Dalam foto terlihat antrean kendaraan cukup panjang di daerah tanjakan Lawe-Lawe. Ada kemungkinan terjadi lakalantas alias kecelakaan.

Selain Pak Anas Baenana, ada video pendek yang dikirimkan Pak Sukma Widjaya dalam kegiatan HAORNAS di SD terpadu. Dalam video pendek itu ada pertandingan bola voli layar atau terpal. Permainan bola voli ini  menggunakan net yang tertutup berupa terpal. Dengan begitu, pemain lawan tidak mengetahui bola yang masuk ke wilayahnya muncul atau datang dari arah mana.

Foto kiriman Pak Imam Mudin (dokpri) 
Foto kiriman Pak Imam Mudin (dokpri) 
Kemudian dari wilayah Kecamatan Babulu, Pak Imam Mudin mengirimkan foto kegiatan penyerahan penghargaan kepada kepala sekolah SD 013 Babulu yang memasuki masa pensiun atau purnatugas. Tampak dalam foto, Pak Ismail, kabid dikdas menyerahkan piagam kepada kepala sekolah yang purnatugas. Terlihat pula dalam foto tiga pengawas laki-laki, yaitu Pak Kabul, Pak Dian, dan Pak Imam Mudin. Ada foto seorang ibu di dekat kepsek yang purnatugas. Wajahnya membelakangi lensa. Siapa dia?

Pada sore hari, saat saya membuka ponsel, ada foto yang dikirim atau diunggah oleh Pak Sarmidi. Dalam foto terlihat satu kotak  yang dibungkus dengan kertas berwarna coklat bertuliskan "Juara 2 Volly Layar".

Foto kiriman Pak Sarmidi (dokpri)
Foto kiriman Pak Sarmidi (dokpri)
Di dekat kotak hadiah itu tampak empat orang pengawas SD, yaitu Pak Sukma Widjaya, Pak Machmud, Pak Sukoco, dan Pak Jumio. Wajah kelelahan tampak begitu nyata. Mereka tentu telah berjuang dalam permainan bolavoli layar sehingga berhasil menjadi juara kedua. 

Demikian beberapa aktivitas pengawas sekolah disdikpora, PPU, Kaltim pada hari Rabu (13/9/23). Ada yang berkunjung silaturahim ke sekolah secara berombongan. Ada yang menghadiri acara pelepasan purnatugas kepala sekolah. Ada pula yang harus berkeringat dalam perlombaan dan pertandingan dalam rangka HAORNAS se-Kecamatan Penajam untuk guru jenjang SD yang mengundang pengawas SD untuk ikut berpartisipasi. Ada pula pengawas jenjang TK yang terpaksa berteduh karena kehujanan dalam perjalanan menuju sekolah binaan.

Penajam Paser Utara, 13 September 2023 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun