Berkunjung ke SMP Dharma Husada Penajam
Cuaca cerah membuat aktivitas bergairah. Pada hari Rabu (30/8/23) dengan mengenakan seragam kemeja lengan panjang putih dan celana panjang hitam, kami berkunjung ke SMP Dharma Husada Penajam. Titik kumpul di Pelabuhan Batu Penajam. Pelabuhan itu menyimpan kenangan manis. Selama kurang lebih dua tahun saya akrab dengan pelabuhan tersebut (2015-2017).
Bu Bahriah dan Bu Fitrawati sudah lebih dahulu tiba di Pelabuhan Batu. Keduanya berteduh di sebuah warung sederhana di tepi pelabuhan. Sambil menunggu Pak Aris, saya memesan satu gelas minuman teh hangat. Rasanya kurang pas duduk di warung itu tidak memesan makanan atau minuman. Â
Meskipun masih pagi, sinar mentari terasa cukup panas menyengat tubuh. Sambil menikmati teh hangat, saya membuka ponsel. Saya mengirimkan pesan lewat WA ke Pak Aris, guru SMP Dharma Husada yang akan bersama kami naik speedboat.
Pelabuhan Batu terlihat sepi. Ada sebuah mobil terparkir. Langit begitu terang. Awan putih menambah indah panorama pagi. Pandangan mata saya pun saya alihkan ke perairan. Terlihat air laut begitu tenang. Saya merasa senang. Perjalanan naik speedboat akan terasa nyaman.
Kenangan lima dan enam tahun silam terbayang di mata. Waktu itu, saya perlu berangkat pagi-pagi ke Pelabuhan Batu. Kami menumpang kapal perusahaan. Bersama para karyawan, kami berangkat sekitar pukul enam pagi. Udara masih terasa dingin. Angin terkadang bertiup begitu kencang. Pada saat musim hujan, kami harus bersiap-siap kena cipratan air dan udara yang terasa dingin.
Pak Aris yang datang beberapa saat kemudian membuyarkan lamunan saya. Untuk mengecek speedboat sudah siap di dermaga atau belum, Pak Aris berjalan lebih dahulu ke sana. Tidak berapa lama kemudian, ada lambaian tangan memberikan isyarat. Kami bertiga segera menuju speedboat yang sudah siap membawa kami ke wilayah Kelurahan Jenebora.
Saya perlu berhati-hati saat turun ke speedboat. Sudah cukup lama saya tidak naik speedboat lewat Pelabuhan Batu. Pada saat laut pasang, kami tidak menemui kesulitan saat turun ke speedboat. Namun, pada saat laut surut, kami harus turun ke speedboat dengan melangkahkan kaki ke bawah lebih jauh. Hal itu menimbulkan risiko terpeleset atau jatuh ke air laut.
Perjalanan hanya menempuh waktu lima belas menit. Kami berangkat pukul 08.17 Wita. Tiba di Pelabuhan Jenebora pukul 08.32 Wita. Alhamdulillah, kami sempat berswafoto di depan papan nama pelabuhan.