Presentasi untuk Uji Nyali
bimtek, atau lokakarya ada kalanya harus dipresentasikan. Tugas melakukan presentasi biasanya merupakan tugas puncak. Artinya, setelah melakukan serangkaian aktivitas membaca, mengerjakan tugas tertulis, berdiskusi, membuat ppt. (power point), barulah peserta diminta tampil untuk memaparkan hasil pekerjaannya tersebut.
Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan,Biasanya tugas presentasi hanya perwakilan. Dari sekian peserta dalam kelompok, hanya satu orang yang tampil menyampaikan presentasi. Seorang penyaji (presenter) akan menyajikan bahan hasil diskusi kelompoknya.
Dalam lokakarya Sekolah Penggerak di SMP 21 PPU (16/8/23), setiap kelompok dari lima sekolah di kelas SMP dan SLB, diminta mewakilkan satu orang untuk melakukan presentasi.Â
Presentasi Perwakilan dari SLB
Tampil pada kesempatan pertama adalah SLB (Sekolah Luar Biasa). Seorang guru mempresentasikan hasil diskusi. Para peserta tertarik dengan ulasan yang disampaikan guru tersebut. Beberapa pertanyaan dari peserta justru terkait dengan keberadaan SLB. Ternyata SLB yang berlokasi di dekat SMP 22 PPU itu memiliki peserta didik mulai jenjang SDLB, SMPLB, hingga SMALB.
"Kekhususan sekolah kami, 70 persen pelajaran terkait keterampilan/kecakapan hidup dan hanya 30 persen terkait dengan pelajaran umum!"
Jumlah rombel SLB lebih dari sepuluh karena terdiri atas tiga jenjang. Jumlah guru baru 13 (tiga belas) orang. Jumlah rombel disesuaikan dengan jumlah guru.Â
Presentasi Perwakilan SMP 13 PPU
Setelah istirahat siang, pukul 13.30 Wita para peserta mulai siap untuk menikuti sesi siang dalam kegiatan lokakarya PSP Angkatan 1 dan 2 yang dilaksanakan pada waktu bersamaan.
Tampil kesempatan kedua, perwakilan dari SMP 13 PPU Pak Budi Nurhidayat. Sebelum guru PJOK itu tampil, Pak Anas Baenana selaku pengawas pendamping sekolah penggerak SMP 13 PPU itu membawakan laptop yang akan digunakan untuk presentasi. Colokan untuk in focus ia gunakan untuk "mengalirkan" data dari laptop ke papan tulis.
Presentasi Perwakilan SMP 3 PPU
Sebelum Pak Abdullah, kepala SMP 3 PPU menyampaikan paparan, ada sedikit kendala dengan laptopnya. Pak Suprijadi ikut turun tangan membenahi kendala itu. Pak Anas Baenana juga ikut turun tangan. Pak Suprijadi ikut membenahi kabel yang dicolokkan pada laptop.
Beberapa saat masih ada kendala. Pak Anas Baenana pun ke depan untuk ikut mengatasi kendala yang dihadapi Pak Abdullah. Sebentar kendala teratasi. Namun, gangguan datang. Tampilan di layar (papan tulis) tidak muncul. Utak-atik pun dilakukan pada laptop Pak Abdulah.
Berhubung kendala belum teratasi, Pak Abdullah mempersilakan peserta kelompok lain untuk tampil melakukan presentasi. Kesempatan pun diambil oleh kelompok SMP 1 PPU.
Presentasi Perwakilan SMP 1 PPU
Bu Riska tampil dengan penuh percaya diri. Laptop dengan merk yang sama dengan yang digunakan Pak Abdullah digunakan Bu Riska. Pada awalnya, layar dapat digunakan (data dapat ditampilkan). Namun, baru sebentar tampil, data hilang. Kabel diutak-atik lagi, dikencang-kendorkan. Namun, hasilnya sama. Data muncul-hilang, hilang-muncul di layar (papan tulis).
Setelah Bu Riska mengakhiri presentasi, peserta dari SMP 9 PPU, Bu Ruth tampil melakukan presentasi. Sebelum memulai presentasi, guru SMP 9 PPU itu diminta memberikan atau memandu yel-yel penyemangat.
Presentasi Perwakilan SMP 9 PPU
Dengan kostum Sekolah Penggerak berwarna hitam, perwakilan dari SMP 9 PPU tampil presentasi dengan cukup lancar. Hasil disuksi LK (Lembar Kerja) disampaikan dengan cukup cepat.
Hingga pukul 14.45 Wita, perwakilan dari SMP 9 PPU masih menyampaikan paparan hasil diskusinya. Tanggapan atau masukan pun disampaikan oleh  para peserta. Suasana pun menjadi lebih hidup. Pembahasan terfokus pada pembentukan komunitas di sekolah. Ada imbauan atau saran dari kemendikbudristek bahwa setiap sekolah perlu membuat komunitas.
Pada sesi penutup, Pak Abdullah kembali ke depan melakukan presentasi. Setelah sebelumnya gagal, kali ini data dapat muncul pada layar (papan tulis). Sebelum menyampaikan paparan presentasi, Pak Abdullah mengajak para peserta untuk ice breaking yang cukup semarak.
Waktu sudah menunjukkan pukul 15.05 Wita, Pak Abdullah masih bersemangat menyampaikan paparan hasil penegrjaan LK (lembar Kerja). Empat LK yang sudah dikerjakan disampaikan secara maraton, seperti peserta sebelumnya. Bumbu-bumbu atau ilustrasi diberikan untuk melengkapi data yang disampaikan.
Pada pukul 15.16 Wita Pak Abdullah memberikan kesempatan kepada peserta dari sekolah lain untuk memberikan tanggapan atau komentar. Ada beberapa peserta dari sekolah lain memberikan tanggapan, di antaranya Bu Kusmiati.
Penajam Paser Utara, 16 Agustus 2023Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H