Hati-Hati Janji Temu Lewat WhatsApp
Media WA (WhatsApp)Â bukan lagi media yang langka atau mahal. Pengguna ponsel android sudah sangat akrab dengan WA yang menggantikan SMS (Short Massage Service) pada ponsel model lama. Obrolan (chatting) melalui WA tidak dikenakan biaya per pesan (chat). Berbeda dengan SMS yang memasang tarif tertentu untuk setiap pesan yang dikirimkan. Asal ada jaringan internet dan ada aplikasi media itu, percakapan dapat lancar dilakukan melalui WA.
Pada hari Senin (14/8/23) pukul 06.04 Wita, Pak Amin Susilo, kepsek SMP Muhammadiyah 1 PPU, Kaltim mengirim pesan lewat WA.
"Assalamualaikum. Pak, saya ke Penajam hari ini. Bapak ada di kantor dinas-kah?"
Berhubung saat pesan WA itu masuk, saya sedang bersiap-siap berangkat kerja, jawaban baru saya berikan setelah saya siap berangkat ke kantor, pukul 06.29 Wita.
"Waalaikum salam, ada!"
Biasanya, kalau ada pertanyaan dari kepala sekolah seperti itu, ada rencana untuk bertemu. Memang, tidak ada kata-kata atau kalimat yang menyatakan mau bertemu atau mau menemui. Namun, sebagai pengawas sekolah, saya sudah terbiasa mendapatkan pesan seperti itu.Â
Tiba di kantor, saya sudah lupa kalau ada pesan dari Pak Amin Susilo. Saya dan teman-teman pengawas asyik berbincang banyak hal. Kebetulan ada Hj. Sri Kamariah yang sudah purnatugas hadir di kantor. Banyak cerita kami dapatkan. Apalagi ada kue-kue yang diletakkan di atas meja, obrolan semakin seru. Ada tambahan energi untuk berbincang.
Hingga pukul sembilan, saya masih asyik berbincang dengan beberapa pengawas dan penilik sekolah. Informasi terbaru dan kekinian ikut diperbincangkan.
"Saya mau jemput istri untuk ke acara resepsi!"
Demikian saya berpamitan kepada pengawas yang masih berada di ruang. Perjalanan dengan sepeda motor sangat cepat saya lakukan. Kebetulan jalanan agak sepi. Namun, suhu udara terasa cukup panas.