Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tiga Hari Acara Pernikahan

13 Agustus 2023   06:16 Diperbarui: 13 Agustus 2023   06:19 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga Hari Acara Pernikahan

Budaya atau tradisi dapat diikuti atau dilaksanakan jika memenuhi beberapa unsur. Pertama, kesediaan waktu. Kedua, kesediaan tempat. Ketiga, kesediaan dana atau anggaran. Terkadang masyarakat hanya terbebani oleh unsur ketiga, yaitu anggaran atau pendanaan. Padahal, setiap akan melakukan acara tradisi sudah ada rentang waktu persiapan.

Tidak mungkin tiba-tiba ada acara tradisi tanpa ada perencanaan. Pada saat melakukan perencanaan itulah, masalah anggaran sudah dimasukkan atau disiapkan. Rentang waktu pelaksanaan dengan perencanaan perlu disesuaikan dengan terpenuhinya tiga unsur di atas.

Waktu pelaksanaan

Tradisi tertentu biasanya memperhitungkan waktu dengan cermat. Acara tradisi yang akan dilaksanakan satu atau dua tahun ke depan, sudah disiapkan mulai sekarang. Jika waktu pelaksanaan sudah ditetapkan, ancang-ancang persiapan mulai diatur. Penentuan waktu pun disesuaikan dengan waktu cuti kerja, memperhatikan waktu libur nasional/tidak, hari besar/bukan.

Sangat jarang acara tradisi keluarga (khitanan, tasmiyah/akikah, akad nikah) dilaksanakan pada hari lebaran (tanggal 1 Syawal), hari kemerdekaan (tanggal 17 Agustus), atau hari lain yang dianggap masyarakat kurang cocok untuk dipakai sebagai acara tradisi.

Tempat acara 

Keluarga yang tinggal di perkotaan pada umumnya lebih suka mengadakan acara di gedung pertemuan. Dengan menyewa gedung dan EO (event organizer), semua keperluan acara tersedia. Pihak keluarga tinggal datang. Usai acara langsung pulang. Tidak perlu repot-repot mengurusi perabot dan perlengkapan acara. 

Masyarakat yang tinggal di perumahan atau pedesaan lebih suka mengadakan acara tradisi di tempat tinggalnya. Hal itu dilakukan untuk mempererat kekeluargaan. Suatu hajatan biasanya dilakukan secara gotong royong. Keluarga besar akan ikut membantu dalam pembuatan serobong (tarub/tenda). Selain itu, untuk urusan konsumsi, keluarga besar akan mengusahakan urusan masak-memasak.

Perlu waktu persiapan matang untuk menyiapkan tempat acara. Paling sibuk memang pada bagian dapur. Bahan-bahan makanan untuk dimasak tentu akan disiapkan jauh hari. Peralatan memasak termasuk peralatan makan tentu sudah diperhitungkan jumlah dan macamnya.

Persiapan Dana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun