Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Undangan Mutasi Kepala Sekolah

6 Agustus 2023   10:08 Diperbarui: 6 Agustus 2023   10:22 78496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Undangan Mutasi Kepala Sekolah

Sejak mendapatkan tugas tambahan sebagai kepala sekolah pada tahun 2004 (dua ribu empat), kata "mutasi" atau "rotasi" kepala sekolah adalah kata "suci", "sakral", atau justru menjadi kata yang "sensitif". Saya bertugas sekitar dua tahun di SMA 2 Penajam (sekarang SMA 5 PPU), yaitu pada tahun 2004-2006. 

Mutasi pertama, saya "dilempar" ke jenjang SMP, yaitu di SMP 7 PPU. Pada awalnya, saya merasa "kurang enak" dalam rotasi seperti itu. Sebelumnya, saya baru "belajar" menjadi kepsek di sekolah menengah atas. Belum dua tahun sudah harus "turun" ke sekolah menengah pertama. Itu berarti saya harus banyak belajar di jenjang sekolah menengah pertama. Ketidakenakan itu ternyata banyak hikmah yang saya dapatkan. 

Pada sekolah kedua, SMP 7 PPU, saya "bertahan" selama enam tahun. Saya bertugas di SMP kawasan Kelurahan Sotek itu sejak tahun 2006 hingga tahun 2012. Banyak teman dan kawan yang masih sering berkomunikasi dengan saya meskipun hanya lewat media sosial. Lama bertugas di suatu kantor akan menimbulkan rasa persaudaraan yang lebih kuat.

Mutasi kedua, saya mendapatkan tempat di SMP 22 PPU. Lokasi sekolah sangat dekat dengan rumah tetapi sekolah itu adalah sekolah baru, sama seperti saat pertama saya diangkat sebagai kepala sekolah, harus memulai dari nol di SMA 2 Penajam (SMA 5 PPU).

Mutasi ketiga, saya mendapatkan tempat di SMP 15 PPU, Gersik. Lokasi sekolah sebenarnya tidak terlalu jauh tetapi untuk menuju ke sana, saya harus melewati jalur perairan dilanjutkan jalur darat. Agak sedikit berkeringat tetapi banyak hikmah saya dapatkan dari sana.

Mutasi terakhir, saya dipindahkan ke disdikpora sebagai pengawas sekolah jenjang SMP (sejak 2017 hingga saat tulisan ini dibuat masih bertugas). Sebagai pengawas sekolah, kami mendapatkan tugas untuk mengusulkan atau mengajukan nama-nama kepsek yang perlu dimutasi atau dipindahtugaskan. Sifatnya hanya usulan. Bukan kepastian. Keputusan siapa-siapa yang akan dimutasi atau diangkat sebagai kepsek ada di tangan kadisdikpora. 

Undangan Mutasi Kepsek

Ada undangan mutasi kepsek kami terima. Sebagai pengawas pembina, kami diundang untuk menghadiri acara serah terima jabatan kepala sekolah. Dalam undangan dicantumkan ada tiga pengawas yang diundang. Satu hal yang tidak biasa, para kepsek yang akan dimutasi sudah mengetahui posisi atau tempat tugas baru. Bahkan, undangan itu dibuat oleh kepala sekolah yang sudah dimutasi.

Hal itu terjadi karena kepsek SMP 21 PPU, Pak Edy Prayitno sudah purnatugas sejak 31 Juli 2023. Otomatis pada tanggal 1 Agustus 2023 sudah ada nama kepsek baru di SMP 21 tersebut.

Berhubung Pak Jumardin sudah menempati kantor baru (SMP 21 PPU), secara otomatis SMP 18 PPU harus ada kepsek yang menggantikan, yaitu Bu Darmawati. Sebelumnya, Bu Darmawati menjabat sebagai kepsek di SMP 24 PPU. Dengan demikian, SMP 24 PPU harus ada yang mengepalai. Bukan kepsek dari sekolah lain yang dimutasi ke sana tetapi ada guru dari SMP 4 PPU yang diangkat sebagai kepala sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun