Di sela-sela menikmati soto yang hangat itu, kami mengobrol banyak hal. Mbak Dwi sempat menelepon rekan kerjanya, mbak Vivi yang izin kerja karena anaknya sedang terkena penyakit cacar.
Saya pun ingin membuktikan bahwa warung soto itu benar-benar di bawah pohon rindang. Untuk itu, saya memotret warung dengan menampakkan bagian atas atap warung. Memang, ada sebuah pohon yang daunnya agak rimbun.
Meskipun makanan di mangkok sudah habis, Pak Imam Mudin, Pak Tri Wahjoedi, dan mbak Dwi terlihat masih asyik mengobrol. Saya pun mengabadikan suasana seperti itu.
Rencana Berubah Itu Biasa
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melakukan perubahan rencana atau agenda. Suatu saat kita akan ke pasar. Kemudian ada telepon bahwa ada saudara dekat yang dirawat di rumah sakit. Rencana ke pasar pun berubah jadi ke rumah sakit. Demikianlah satu contoh yang mungkin pernah kita alami.
Perubahan rencana harus diputuskan dengan matang agar aktivitas utama tidak terabaikan. Misalnya, kita perlu membeli segera beras untuk dimasak. Saat kita berangkat ke warung tiba-tiba diajak tetangga untuk pergi takziah (melayat). Kita pun dapat sedikit menunda keberangkatan ke tempat takziah. Kita utamakan dulu membeli beras karena akan segera dimasak. Kasihan keluarga yang perlu segera makan.
Bijak menyikapi perubahan agenda memang harus dilakukan. Jangan sampai urusan sosial didahulukan sementara urusan pribadi yang urgen terbengkalai.
Selamat menyambut tahun baru 1445 H. Semoga pada tahun baru kita semakin bersemangat dalam menjalani kehidupan.