MGMP Outdoor, Why Not?
Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) mata pelajaran Bahasa Indonesia jenjang SMP/MTs. Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk bulan Juli 2023 dilaksanakan di SMP 3 PPU (masuk wilayah Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu). Berhubung pengurus MGMP menginginkan suasana berbeda, lokasi kegiatan dipilih di luar ruang (outdoor) pada hari Sabtu (8/7/23).
Daerah yang dipilih tidak jauh dari lokasi SMP 3 PPU, yaitu di daerah objek wisata sawah di Desa Gunung Mulia (D'Wish). Â Objek wisata yang dikelola oleh Bumdes Gunung Mulia itu sudah cukup dikenal warga di daerah Kecamatan Babulu dan sekitarnya.
Sudah beberapa kali lokasi objek wisata sawah itu dikunjungi pejabat dari pemerintahan tingkat kabupaten dan provinsi. Sejak awal didirikan, pengelola objek wisata selalu berbenah. Wahana bermain ditambah. Ada kolam pemancingan, kolam renang mini, dan wahana bermain yang lebih menantang ( misalnya flying fox).
Berangkat Berdua
Sebagai pengawas pembina guru mata pelajaran bahasa Indonesia jenjang SMP, saya dan Pak Sugeng Mardisantoso berangkat bersama. Saya memberikan usulan agar bertemu di rumah Pak Mokhamad Syafii. Kebetulan mobil dinas pengawas diparkir di halaman rumah Pak Mokhamad Syafii (di pinggir jalan, tepatnya).
Saya menentukan waktu kumpul sekitar pukul setengah delapan pagi. Pak Sugeng Mardisantoso tiba di TKP beberapa menit setelah saya memarkir sepeda motor di samping rumah Pak Mokhamad Syafii. Kami berdua langsung berangkat. Pak Mokhamad Syafii tidak ikut.
Perjalanan dari rumah Pak Mokhamad Syafii menuju lokasi acara memerlukan waktu lebih satu jam. Desa Gunung Mulia yang kami tuju merupakan kawasan yang memiliki daerah persawahan yang cukup luas. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ada destinasi wisata D'Wish.
Sebelum masuk ke lokasi acara MGMP itu, kami harus melewati jalan yang kurang mulus. Lubang jalan kami temui pada beberapa tempat. Pas di depan pintu gerbang  destinasi wisata D'Wish, kami dicegat petugas. Pengunjung harus membeli tiket dan membayar parkir. Tiket masuk sebesar lima ribu rupiah per orang. Biaya parkir sepeda motor dua ribu rupiah. Biaya parkir mobil sebesar lima ribu rupiah.
Uang lima puluh ribu yang diberikan kepada petugas, mendapat kembalian tiga puluh lima ribu rupiah. Dua tiket masuk pun kami terima. Pak Sugeng Mardisantoso dengan hati-hati menjalankan mobilnya. Jalanan cukup licin.
Ada petugas parkir yang memberikan arahan untuk penempatan mobil. Tidak ada lokasi khusus untuk parkir. Kendaraan pengunjung hanya diatur untuk diparkir di tepi jalan.