Saya pun hanya mengambil secukupnya meskipun sangat suka masakan tongseng daging. Setelah saya jepret, menu itu saya bagikan ke WAG Pengawas Sekolah.
Beberapa kawan pengawas dan penilik sekolah semakin banyak yang masuk ke ruang bimtek untuk menikmati hidangan pada malam itu.
Sebagai pelengkap makan, kerupuk selalu tersedia sejak hari pertama kami makan  di Swiss-Belhotel, Kota Balikpapan. Di dekat stoples kerupuk disediakan sambal dua macam beserta acar yang cukup menggoda.
Untuk dokumentasi, saya pun berswafoto sebelum menikmati tongseng daging yang sangat menggoda aromanya. Lauk lain tidak saya ambil. Saya fokus akan menikmati tongseng yang jarang saya temukan pada warung-warung makan di Penajam.
Pada deret meja di depan kami tampak Pak Sawur dan Pak Sutopo sedang menikmati hidangan sebelum kawan-kawan lain berdatangan.
Dalam piring makan, saya hanya mengambil nasi putih, lauk tongseng daging, dan kerupuk. Makanan lain  yang biasa saya ambil, malam itu tidak saya ambil. Saya ingin benar-benar menikmati tongseng daging.
Menu buah-buahan yang sudah dipotong-potong selalu disediakan. Ada tiga macam buah Indonesia yang disiapkan, yaitu pepaya, nanas, dan water melon alias semangka. Ada pula semacam es buah yang disajikan di dekat meja buah-buahan.
Alhamdulillah, saya merasakan makan malam yang cukup mengesankan. Lauk tongseng daging membawa kenangan hadir. Saat masih berada di Jawa, orang tua saya sering mengajak kami makan tongseng pada saat-saat tertentu. Aroma, rasa, dan keasyikan saat makan tongseng membawa kenangan tidak terlupakan.