Generasi untuk Masa Depan, Generation for Future
pelepasan siswa kelas 9 SMPIT Nurul Hikmah adalah GENFORTURE. Tema itu sangat menarik.
Tema dalam acara perpisahan atau pelepasan siswa dibuat menarik. Setiap tahun, tema diganti disesuaikan situasi dan kondisi yang sedang terjadi. Pada tahun 2023, tema yang diusung dalam acaraSaya mendapatkan undangan untuk menghadiri acara pelepasan yang dilaksanakan di Aula masjid Agung Al-Ikhlas Islamic Center Penajam.
Hujan gerimis yang turun tidak menghalangi perjalanan. Dengan mengenakan jas hujan, saya mengendarai sepeda motor kesayangan dengan santai. Undangan pukul 07.30 wita. Saya berangkat dari rumah sebelum jam tersebut.
Tiba di halaman masjid Agung Al-Ikhlas, saya memarkir sepeda motor dan melepas jas hujan. Untung hanya gerimis. Segera saya menuju teras masjid.
Kendaraan yang terparkir di depan masjid baru sepeda motor saya. Umumnya para tamu memarkir kendaraan di samping kiri masjid, dekat pintu masuk ke tempat acara.
Segera saya melangkah menuju pintu masuk. Aula cukup luas. Pak Damas, kepsek SMPIT Nurul Hikmah setengah berlari menyambut kedatangan saya. Kemudian, seorang pengajar yang sudah mengenali wajah saya, segera mempersilakan untuk langsung ke depan dekat panggung. Pak Damas menemani saya berjalan menuju kursi tamu pada bagian depan panggung.
Arena pentas atau panggung cukup panjang. Latar panggung terbuat dari tripleks yang dicat dengan hiasan yang menarik. Ada 14 papan tripleks yang digunakan. Perlu waktu sekitar satu bulan untuk mengerjakan dindang latar panggung tersebut. Demikian penjelasan Pak Damas yang untuk beberapa saat menemani saya duduk.
Saya pun mengamati keadaan sekeliling. pada dinding sebelah kiri dan kanan panggung ada sorotan dari LCD player. Ada tulisan tertera pada dinding yang cukup besar huruf-hurufnya.
Beberapa saat kemudian datang Pak Ismail, kabid dikdas. Seperti biasa, jika kepala disdikpora berhalangan hadir, pejabat lain di bawahnya diminta untuk mewakili.
Pada sisi sebelah kanan saya duduk dua orang. Pertama, lurah Nipah-Nipah. Kedua, ketua Yayasan Nurul Hikmah, Pak Hamka. Keduanya asyik mengobrol.Â
Dalam acara pelepasan siswa kelas 9 SMPIT Nurul Hikmah Angkatan ke-8 itu, pembawa acara terdiri atas tiga orang perempuan. Ada tiga bahasa yang digunakan, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Arab.
Acara awal yang menarik perhatian para tamu undangan adalah iring-iringan siswa kelas 9 memasuki aula kemudian duduk di kursi yang sudah disiapkan pada bagian tengah ruang. Pada sisi kiri dan kanan adalah tempat duduk orang tua/wali siswa kelas 9.
Â
Acara seremonial pun dimulai dengan khidmat. Pembawa acara ada tiga siswa perempuan. masing-masing berbicara menggunakan bahasa berbeda.
Cukup banyak acara selingan yang menghibur dan membuat hati ikut bahagia. Pada awal acara ada hadrah. Mula-mula tampil hadrah yang dimainkan oleh siswa laki-laki.
Penampilan hadrah laki-laki cukup memukau. Kami tidak dapat membedakan apakah itu anak-anak atau orang dewasa. Penampilan mereka cukup kompak dan membuat kami terhibur.
Selain hadrah laki-laki, tampil pula hadrah yang dibawakan oleh perempuan. Saya perhatikan penampilan anak-anak perempuan lebih bersemangat.
Suara dan gerakan para perempuan itu membuat para tamu undangan terbawa dalam suasana dengan nuansa yang spesial. Saya termasuk yang merasakan suasana spesial itu.
Acara demi acara sambung-menyambung. Kami dibawa dalam suasana yang tidak membosankan. Acara seremonial baku berlangsung denagn lancar: menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan doa.
Di belakang tempat saya duduk, siswa kelas 9 putra tampak mengenakan pakaia seragam yang nyaman. Mereka tidak merasa terkekang atau terkungkung dengan pakaian yang dikenakan.
Acara sambutan adalah acara baku yang mendapat perhatian dari para tamu undangan. Sambutan dari ketua pembina Yayasan Nurul Hikmah disampaikan langsung oleh Pak Imam Sujius.
Banyak pesan yang disampaikan oleh Pak Imam Sujius. Pesan yang sejuk dan tidak "memaksa" tentu akan dapat diterima oleh para siswa dan orang tua/wali.
Demikian halnya dengan sambutan kabid dikdas, Pak Ismail. kalimat-kalimat yang disampaikan cukup menyejukkan. Tidak berapi-api tetapi memberikan solusi.
Sambutan kepsek SMPIT Nurul Hikmah pun terasa sejuk dan membuat bangga para orang tua/ wali siswa. Berbagai prestasi yang diraih selama satu tahun terakhir telah mengangkat nama SMPIT Nurul Hikmah dalam dunia pendidikan di kabupaten, provinsi, maupun tingkat nasional.
Acara cukup panjang tetapi tidak membosankan. Pada sela-sela acara sambutan, ada hiburan yang menarik dan membuat tamu undangan merasa betah untuk duduk. Sambutan perwakilan orang tua/wali siswa pun juga menarik untuk disimak. Dengan bahasa yang lugas membuat kesan terasa alami, sesuai fakta di lapangan.
Sambutan kepsek SMAIT Al Hikmah yang masih satu lokasi dengan SMPIT Nurul Hikmah pun disampaikan dengan baik. Informasi bahwa SMAIT Al Hkmah sudah terakreditasi B menjadi bahan promosi yang menarik.
Tamu undangan yang duduk paling pinggir  di sisi kiri panggung adalah Pak Yusuf, kepsek SMP Andalusia, Babulu. Saya sempat mengajaknya untuk berbincang dan berfoto.
Ketika saya pergi ke toilet, acara tetap berlangsung dengan lancar. Pada saat saya kembali dari toilet, saya sempat memotret dari belakang. Terlihat ada penyampaian pesan dan kesan dari siswa.
Acara begitu banyak dan tetap menarik. Pada saat wali kelas 9 tampil, suasana agak hening. Ada pembacaan nama-nama siswa berprestasi. Siswa berprestasi bidang hafalan kitab suci Al Quran yang paling awal dipanggil ke depan. Ada yang hafal lima juz, sepuluh juz, bahkan ada yang sudah hafal tiga belas juz. Hal itu tentu sangat membanggakan. Mereka belajar pada sekolah formal dan boarding dengan waktu belajar yang terbatas. Sungguh luar biasa bila dapat hafal lebih dari sepuluh juz.
Saya bukan hanya mengamati aktivitas siswa di panggung. Ada dua juru potret yang begitu lincah mengabadikan setiap acara dengan begitu gesit. Keduanya harus naik turun panggung untuk mencari posisi yang tepat untuk memotret.
Dalam piranti mereka, wajah saya kemungkinan besar juga terekam. Sebagai balasan, saya pu merekam sosok mereka meskipun dalam posisi sedang bekerja, bukan dalam posisi siap dijepret.
Penajam Paser Utara, 17 Juni 2023Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H