Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Makan Bersama Menambah Keakraban

16 Juni 2023   20:18 Diperbarui: 16 Juni 2023   20:27 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belum banyak pembeli (dokpri)

Pada lemari kaca di dekat kompor untuk menggoreng ikan, terdapat stok lauk berupa ayam. Konsumen memang ada yang memilih ayam daripada ikan. Selera orang memang tidak sama.

Pak Machmud mengurangi porsi nasi (dokpri)
Pak Machmud mengurangi porsi nasi (dokpri)
Sebelum ikan selesai digoreng, pramusaji menyiapkan nasi, sayur, dan mangkok tempat cuci tangan. Dalam piring nasi tampak cukup banyak nasi yang disajikan. Pak Machmud mengurangi porsi nasi dalam piring yang di hadapannya. Kurang lebih saparuh dari porsi awal.

Sisa separunya saya ambil. Untuk porsi nasi, saya memang tidak dapat makan banyak. Secukupnya saja. Karbohidrat terlalu banyak akan membuat perut kekenyangan.

Ikan Trakulu bagian ekor (dokpri)
Ikan Trakulu bagian ekor (dokpri)
Ikan pesanan kami pun disajikan. Ikan Trakulu goreng bagian ekor sungguh menggoda. Apalagi sambal tomat dengan warna merah yang membangkitakan gairah. Daun kemangi yang hijau benar-benar menambah selera untuk segera menyantap.

Pak Sukoco (dokpri)
Pak Sukoco (dokpri)

Pak Sukoco yang menjadi "bos" siang hari itu tampak sedang menuangkan sayur ke dalam piring berisi nasi putih. Sebagai pengawas sekolah paling muda di antara kami bertiga, Pak Sukoco begitu cepat melahap hidangan di atas meja.

"Tadi pagi saya belum sarapan!"

Begitu kalimat yang diucapkan Pak Sukoco.

"Biasanya sarapan di kantin kantor!" 

Saya menimpali ucapan Pak Sukoco.

"Tadi nggak. Hanya beli gorengan!" Pak Sukoco menjawab sambil asyik mulai mencomot ikan goreng pilihannya. Saya kurang tahu jenis ikan apa yang ada di hadapannya. Pandangan saya terhalang oleh mangkok dan kebetulan jarak antara kami agak jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun