Nah, pada giliran saya memberikan sambutan, tidak ada yang memotret saya saat memegang mikrofon. Inilah risiko tukang jepret. Ketika saya beraksi menjepret orang lain, dengan tenang para "peserta" bersiap untuk pasang aksi. Kemudian, ketika saya sedang "beraksi" memegang mikrofon untuk memberikan sambutan, tidak ada orang yang dengan suka rela memotret aksi itu. Ya, begitulah risiko kalau tidak meminta tolong untuk difotokan.
Langsung Belajar Bersama
Tidak ada pejabat dari disdikpora yang hadir. Dengan demikian, setelah acara seremoni pembukaan selesai, langsung dimulai kegiatan belajar bersama. Bu Tia langsung pegang kendali.
Sebelum memulai paparan dengan bantuan layar di dekat dinding, Bu Tia mengajak para peserta untuk melakukan Ice Breaking lebih dahulu. Kegiatan "pemanasan" itu penting agar para peserta fokus dan merasa berada di "tempat yang benar". Bukan berada di sekolah sendiri atau di tempat lain.
Setelah semua peserta berdiri di dekat tempat duduk masing-masing, contoh gerakan pun diberikan oleh Bu Tia. Ada tiga gerakan yang harus diikuti oleh peserta. Gerakan satu, gerakan dua, dan gerakan tiga. Pada saat Bu Tia menyebut angka, peserta diminta melakukan gerakan seperti yang dicontohkan.
Â
Hanya sebentar Ice Breaking dilakukan. Selanjutnya, Bu Tia mengajak rekan-rekan guru untuk belajar bersama dengan Google Sites. Langkah demi langkah dalam pengoperasian aplikasi itu disampaikan. Selain itu, ada tutorial yang dapat dibaca oleh para guru. File tutorial dibagikan di WAG.Â
Jika ingin lebih jauh belajar Google Sites para guru dapat menonton di YouTube. Cukup banyak tutorial yang dapat dijumpai dan dipilih di sana. Salah satunya ada di bawah ini.
Saya duduk di kursi belakang mengikuti penjelasan Bu Tia. Meskipun tidak lama lagi saya akan memasuki purnatugas, semangat untuk belajar hal baru tidak surut. Apalagi ilmu tentang aplikasi tetap dapat digunakan meskipun nanti saya sudah pensiun PNS. Â