Mensyukuri Usia Enam Puluh Tahun
Kita selalu berharap diberi umur panjang dan dalam kondisi sehat selalu. Harapan itu wajar dan masuk akal. Tidak ada orang yang meminta diberi umur panjang tetapi dalam kondisi sakit-sakitan. Tentu, kita harus selalu memohon hal yang baik-baik dan masuk akal. Namun, soal umur, rezeki, dan jodoh sudah diatur oleh Yang Mahakuasa. Manusia diwajibkan berusaha dan berdoa.
Pada hari Selasa tanggal enam Juni 2023 saya berkunjung ke SMP 1 PPU pada pagi hari. Saat anak-anak mengikuti ulangan sumatif akhir (dulu istilahnya ulangan umum kenaikan kelas), saya masuk ke ruang tamu kepala sekolah.
Pak Budi Lestarianto bercerita bahwa kondisi tubuhnya sedang kurang sehat. Tekanan darahnya agak meningkat, 160/110. Begitu informasi yang saya dengar. Semoga tidak salah pendengaran saya. Dalam kondisi kurang fit, Pak Budi Lestarianto tentu perlu banyak beristirahat. Untuk itu, saya tidak ingin berlama-lama berbincang dengan Pak Budi Lestarianto.
Saya ingin segera ke kantor disdikpora. Namun, ada sedikit keperluan yang merupakan rutinitas kewajiban setiap bulan, yaitu membayar tagihan rekening listrik, air, dan internet IndiHome. Untuk itu, saya singgah sebentar ke Kantor Pos yang lokasinya tidak terlalu jauh dari SMP 1 PPU.
Pada hari Selasa itu, tidak banyak konsumen atau nasabah yang berada di Kantor Pos Penajam. Dengan demikian, saya leluasa berswafoto dan mengambil beberapa gambar yang menarik. Petugas yang melayani konsumen atau nasabah saat itu ada tiga orang. Beberapa orang yang ada urusan dengan transaksi pembayaran dapat dilayani dengan cepat.
Begitu selesai menerima bukti pembayaran, saya segera meninggalkan Kantor Pos Penajam. Sepeda motor kesayangan segera saya lajukan menuju kantor disdikpora.
Ada beberapa pengawas dan penilik di Ruang Pengawas 1. Saya sempat berbincang ringan dengan mereka. Posisi duduk kami pun berpindah-pindah. Terkadang di tengah, terkadang di pinggir. Pada suatu kesempatan, Pak Habel duduk di depan mbak Dwi. Kemudian Pak Sukma Widjaya mendekat. Tidak lama kemudian Bu Any ikut memperhatikan aktivitas Pak Habel Hewi. Ada diskusi ringan terkit pemanfaatan aplikasi di internet.
Beberapa saat kemudian saya berpindah ke Ruang Pengawas 2. Â Ternyata ada beberapa orang di sana. Saya lihat ada satu bungkusan kotak di atas meja. Tidak lama kemudian, beberapa orang pengawas, penilik, dan staf masuk. Bungkusan kotak dibuka. Ternyata, isinya kue ultah untuk Hj. Sri Kamariah.