Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mensyukuri Usia Enam Puluh Tahun

7 Juni 2023   21:16 Diperbarui: 7 Juni 2023   21:20 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mensyukuri Usia Enam Puluh Tahun

Kita selalu berharap diberi umur panjang dan dalam kondisi sehat selalu. Harapan itu wajar dan masuk akal. Tidak ada orang yang meminta diberi umur panjang tetapi dalam kondisi sakit-sakitan. Tentu, kita harus selalu memohon hal yang baik-baik dan masuk akal. Namun, soal umur, rezeki, dan jodoh sudah diatur oleh Yang Mahakuasa. Manusia diwajibkan berusaha dan berdoa.

Pada hari Selasa tanggal enam Juni 2023 saya berkunjung ke SMP 1 PPU pada pagi hari. Saat anak-anak mengikuti ulangan sumatif akhir (dulu istilahnya ulangan umum kenaikan kelas), saya masuk ke ruang tamu kepala sekolah.

Pak Budi Lestarianto (dokpri)
Pak Budi Lestarianto (dokpri)
Pak Budi Lestarianto bercerita bahwa kondisi tubuhnya sedang kurang sehat. Tekanan darahnya agak meningkat, 160/110. Begitu informasi yang saya dengar. Semoga tidak salah pendengaran saya. Dalam kondisi kurang fit, Pak Budi Lestarianto tentu perlu banyak beristirahat. Untuk itu, saya tidak ingin berlama-lama berbincang dengan Pak Budi Lestarianto.

Saya ingin segera ke kantor disdikpora. Namun, ada sedikit keperluan yang merupakan rutinitas kewajiban setiap bulan, yaitu membayar tagihan rekening listrik, air, dan internet IndiHome. Untuk itu, saya singgah sebentar ke Kantor Pos yang lokasinya tidak terlalu jauh dari SMP 1 PPU.

Di Kantor Pos Penajam (dokpri)
Di Kantor Pos Penajam (dokpri)
Pada hari Selasa itu, tidak banyak konsumen atau nasabah yang berada di Kantor Pos Penajam. Dengan demikian, saya leluasa berswafoto dan mengambil beberapa gambar yang menarik. Petugas yang melayani konsumen atau nasabah saat itu ada tiga orang. Beberapa orang yang ada urusan dengan transaksi pembayaran dapat dilayani dengan cepat.

Begitu selesai menerima bukti pembayaran, saya segera meninggalkan Kantor Pos Penajam. Sepeda motor kesayangan segera saya lajukan menuju kantor disdikpora.

Pak Habel, Pak Sukma, dan Bu Any (dokpri)
Pak Habel, Pak Sukma, dan Bu Any (dokpri)

Ada beberapa pengawas dan penilik di Ruang Pengawas 1. Saya sempat berbincang ringan dengan mereka. Posisi duduk kami pun berpindah-pindah. Terkadang di tengah, terkadang di pinggir. Pada suatu kesempatan, Pak Habel duduk di depan mbak Dwi. Kemudian Pak Sukma Widjaya mendekat. Tidak lama kemudian Bu Any ikut memperhatikan aktivitas Pak Habel Hewi. Ada diskusi ringan terkit pemanfaatan aplikasi di internet.

Kue Ultah Hj. Sri Kamariah di Ruang Pengawas 2 (dokpri)
Kue Ultah Hj. Sri Kamariah di Ruang Pengawas 2 (dokpri)

Beberapa saat kemudian saya berpindah ke Ruang Pengawas 2.  Ternyata ada beberapa orang di sana. Saya lihat ada satu bungkusan kotak di atas meja. Tidak lama kemudian, beberapa orang pengawas, penilik, dan staf masuk. Bungkusan kotak dibuka. Ternyata, isinya kue ultah untuk Hj. Sri Kamariah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun