Sebelum menghadiri undangan di SMP 2 PPU banyak kepala sekolah yang singgah di kantor disdikpora. Ada yang masuk ke ruang pengawas untuk berkonsultasi atau melaporkan sesuatu. Agenda di SMP 21 PPU dikomandani oleh Pak Badriansyah, salah satu kasi di bidang DIKDAS.
Kue-kue atau roti yang sudah dipotong-potong di Ruang Pengawas 1, sebagian diantarkan atau dibawa ke Ruang Pengawas 2 yang bersebelahan. Berhubung Pak Mokhamad Syafii pada hari Senin itu melaksanakan ibadah puasa sunah, roti yang tersaji di atas meja hanya dilihat sekilas.
Dalam ruang dua, saya perhatikan Pak Habel Hewi sedang mengalami kebimbangan. Ia ada agenda ke SMP 1, SMP 21, dan SMP 22. Namun, ia belum memutuskan mau ke mana lebih dahulu. Saya menginformasikan (ulang) bahwa para kepala sekolah jenjnag SMP pada hari Senin itu berkumpul menghadiri undangan untuk mendengarkan atau mengikuti sosialisasi penulisan ijazah.
Kami sebagian besar pengawas SMP juga berkeinginan ke SMP yang saat itu masih dipimpin oleh Pak Edy Prayitno. Masa tugas Pak Edy Prayitno di SMP 21 PPU akan berakhir pada bulan Juli 2023.
SK (Surat Keputusan) pensiun sudah ada di tangan. Mulai Agustus 2023 Pak Edy Prayitno sudah purnatugas. otomatis sejak bulan itu, gaji pensiun yang akan diterimanya.Â
Sementara itu, di luar ruang pengawas tampak Pak M. Hanafi sedang asyik berbincang dengan pak Anas Baenana. Entah apa yang sedang dibicarakan. Saya hanya sekilas melihat mereka.
Pada ruang satu ternyata cukup banyak pengawas yang memenuhi kursi. salah satu pengawas yang kebetulan sedang keluar saya ajak berswafoto. Pak Kabul, pengawas jenjang SD dari Kecamatan Babulu pada tahun 2023 akan naik haji. Untuk kenang-kenangan sebelum berangkat, saya ajak berswafoto.Â
Mobil Pak Mokhamad Syafii membawa kami ke SMP 21 PPU. Untuk memantau kegiatan kepala sekolah jenjang SMP, kami hadir ke sana. Ada misi lain di samping memantau kegiatan mereka di sana.Â
Kami hanya di luar aula. Untuk itu, kami memanggil Bu Lili Suriani yang sedang mengikuti kegiatan untuk keluar ruangan. Lewat Bu Kusmiati, kepsek SMP 9 PPU, saya memanggil Bu Lili Suriani. kebetulan saat itu Bu Lili Suriani tidak membawa gawai ke ruang pertemuan itu. Menurut Bu Kusmiati, gawai Bu Lili Suriani ketinggalan di mobil.