Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pelepasan Siswa Kelas IX SMP 8 PPU di Lamin Etam Ambors Kutai Kartanegara

25 Mei 2023   05:17 Diperbarui: 25 Mei 2023   05:52 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelepasan Siswa Kelas IX SMP 8 PPU di Lamin Etam Ambors Kutai Kartanegara

Lokasi SMP 8 PPU di Desa Sebakung Jaya, Kecamatan Babulu, PPU, Kaltim. Pada hari Rabu tanggal 24 Mei 2023 siswa kelas IX sekolah itu "dilepas" di objek wisata yang cukup dikenal di Kota Balikpapan dan sekitarnya, yaitu di Lamin Etam Ambors. Lokasi objek wisata alam itu masuk wilayah Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Nama desa tempat objek wisata itu adalah Ambarawang. Nama Ambors kemungkinan besar diambil dari singkatan Ambarawa dan Samboja.

Ada tiga bus untuk mengangkut tiga rombel (rombongan belajar) siswa kelas IX SMP 8 PPU dan para guru pendamping. Perjalanan dari Kecamatan Babulu menuju pelabuhan kapal feri Penajam memakan waktu lebih dari satu jam. Saya merasa beruntung karena diizinkan mengikuti kegiatan tersebut. Saya ikut rombongan menemani pengawas pembina SMP 8 PPU, Pak Mokhamad Syafii.

Kostum awal (dokpri Suprihadi)
Kostum awal (dokpri Suprihadi)
Tiga bus masuk ke kapal feri tanpa antre lama. Kami bergembira karena posisi bus di depan. Ruang penumpang berada di lantai atas. Kami harus menaiki tangga agak tinggi untuk mencapai tempat duduk yang cukup nyaman. Untuk kenang-kenangan, saya mengabadikan keberadaan kami di dalam kapal feri itu saat masih mengenakan kaos pengawas. Bu Wagiyamawati, kepsek SMP 8 PPU mendekati tempat duduk kami.

Camilan dari Bu Watik (dokpri Suprihadi)
Camilan dari Bu Watik (dokpri Suprihadi)
Ada minuman hangat dipesankan untuk kami. Selain itu, Bu Watik, demikian nama panggilan kepsek itu,  menyodorkan roti yang masih terbungkus (tersegel). Bukan hanya itu, Bu Watik juga menyodorkan kaos berwarna biru tua untuk kami.

"Dipakai sekarangkah ini?"

Demikian kira-kira pertanyaan Pak Mokhamad Syafii.

"Terserah, Bapak aja!"

Untuk menghormati pemberian orang dan demi kebersamaan, Pak Mokhamad Syafii segera menuju kamar kecil untuk berganti kostum. Setelah ia kembali, gantian saya yang ikut ganti kaos. Untung kami membawa tas yang cukup untuk menampung kaos yang sudah kami lepas.

Ganti kostum (dokpri Suprihadi)
Ganti kostum (dokpri Suprihadi)
Kami merasa satu frekuensi dengan kepsek dan dewan guru serta staf SMP 8 PPU. Dengan mengenakan seragam yang sama kami tidak merasa canggung atau berbeda dengan mereka.

Kapal feri langsung berangkat begitu kami duduk dan menikmati minuman hangat. Roti pemberian Bu Watik tidak langsung saya makan. Roti sisir itu saya simpan ke dalam tas. Perut saya belum siap untuk diisi camilan. Kalau minuman hangat selalu siap.

Dokpri Suprihadi
Dokpri Suprihadi
Kapal feri pun tiba di Pelabuhan Kariangau Kota Balikpapan (sekitar km 11 Balikapan). Kami segera turun dari ruang penumpang di lantai atas. Sebelum masuk ke dalam bus, saya menyempatkan berswafoto di depan bus 3, tempat rombongan kami.

Dokpri Suprihadi
Dokpri Suprihadi
Saat berada di dalam bus lagi,  saya berusaha mengabadikan situasi di dalam bus. Terlihat Bu Watik berada di belakang saya. Rupanya sudah siap unuk dijepret. Demikian pula ada seorang siswi yang ikut "bergaya" saat saya jepret.

Perjalanan dari Pelabuhan Kariangau ke tempat acara pelepasan siswa kelas IX SMP 8 PPU tidak terlalu jauh. Lokasi Lamin Etam Ambors berada di kilometer 28. Objek wisata alam tersebut tidak rata jalan masuknya. Dari tempat parkir kendaraan menuju loket masuk harus melewati jalan menurun.

Dokpri Suprihadi
Dokpri Suprihadi
Kami singgah ke toilet sebelum masuk pintu gerbang objek wisata. Jalan kaki dari tempat parkir ke loket masuk memang agak jauh. Keringat sempat mengucur. Kemudian, setelah melewati pintu gerbang, kami masih harus berjalan kaki melewati jalan yang di atasnya dihiasi payung.

Dokpri Suprihadi
Dokpri Suprihadi
Saya pun berhenti sejenak untuk membuat kenang-kenangan dengan melakukan swafoto dengan latar payung yang bergelantungan.

Minu teh hangat lagi (dokpri Suprihadi)
Minu teh hangat lagi (dokpri Suprihadi)
Saya mengajak pak Mokhamad Syafii untuk singgah sebentar di warung. Saya ingin minum hangat. Meskipun sebelumnya sudah minum teh hangat di atas kapal feri, saya merasa ingin minum hangat lagi untuk memulihkan stamina.

Sinyal telepon agak susah di lokasi wisata tersebut. Kami berdua menikmati minuman hangat sambil menyantap roti sisir yang belum sempat kami makan. Sementara itu, Pak Mokhamad Syafii mengeluarkan camilan yang dibawa dari rumah.

Foto keberadaan kami di warung sederhana saya bagikan kepada kawan pengawas. Sengaja saya mengambil latar tanaman pohon yang cukup menarik.

Setelah minuman hangat satu gelas habis, segera kami menuju lamin (rumah) tempat acara seremonial pelepasan siswa kelas IX SMP 8 PPU. Ruang tempat acara itu cukup luas. Bangunan sangat kokoh. Namun, lokasinya ada di dataran agak tinggi. Kami harus berjalan kaki "menanjak". Keringat pun mengalir lagi.

Ruang sudah penuh dengan para siswa dan guru pendamping. Ada kue kotak disajikan. Ada kopi hangat disiapkan. Kami langsung diajak duduk di dekat spanduk yang tertempel di dinding.

Rangkaian acara pun dimulai. Susunan acara cukup simpel. Setelah pembawa acara membuka kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Seperti acara seremonial pada umumnya, ada acara pembacaan doa diikuti sambutan-sambutan.

Sambutan pertama disampaikan oleh pengawas pembina SMP 8 PPU, Pak Mokhamad Syafii. Kebetulan saya duduk di sampingnya. Dengan demikian, saya dapat merekam sebagian sambutan itu.


Sambutan kedua disampaikan  oleh Bu Watik. Untung saya duduk di antara Pak Mokhamad Syafii dan Bu Watik. Dengan begitu, saya dapat pula merekam sebagian sambutan Bu Watik yang duduk di sebelah Bu Yanti, istri pengawas SMP, Pak Tri Wahjoedi.


Pelepasan atribut sekolah (dokpri Suprihadi)
Pelepasan atribut sekolah (dokpri Suprihadi)
Acara pelepasan atribut sekolah juga dilakukan secara simbolis. Dua siswa mengenakan seragam sekolah lengkap tampil di tengah-tengah ruang. Kemudian, Bu Watik melepas topi kedua sisw yang mewakili rekan-rekannya kelas IX SMP 8 PPU.

Acara seremonial diakhiri dengan makan nasi kotak bersama. Kami sangat bersemangat menikmati hidangan yang dibagikan oleh panitia.

Setelah isoma, semua siswa diminta berkumpul lagi pukul 14.30 wita. Masih ada waktu sekitar dua jam untuk menikmati tempat-tempat bermain dan wisata di Lamin Etam Ambors tersebut.

Bagaimana keseruan para siswa dan guru dalam menikmati objek wisata itu? Ikuti artikel selanjutnya.

Penajam Paser Utara, 25 Mei 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun