Kapal feri pun tiba di Pelabuhan Kariangau Kota Balikpapan (sekitar km 11 Balikapan). Kami segera turun dari ruang penumpang di lantai atas. Sebelum masuk ke dalam bus, saya menyempatkan berswafoto di depan bus 3, tempat rombongan kami.
Saat berada di dalam bus lagi, Â saya berusaha mengabadikan situasi di dalam bus. Terlihat Bu Watik berada di belakang saya. Rupanya sudah siap unuk dijepret. Demikian pula ada seorang siswi yang ikut "bergaya" saat saya jepret.
Perjalanan dari Pelabuhan Kariangau ke tempat acara pelepasan siswa kelas IX SMP 8 PPU tidak terlalu jauh. Lokasi Lamin Etam Ambors berada di kilometer 28. Objek wisata alam tersebut tidak rata jalan masuknya. Dari tempat parkir kendaraan menuju loket masuk harus melewati jalan menurun.
Kami singgah ke toilet sebelum masuk pintu gerbang objek wisata. Jalan kaki dari tempat parkir ke loket masuk memang agak jauh. Keringat sempat mengucur. Kemudian, setelah melewati pintu gerbang, kami masih harus berjalan kaki melewati jalan yang di atasnya dihiasi payung.
Saya pun berhenti sejenak untuk membuat kenang-kenangan dengan melakukan swafoto dengan latar payung yang bergelantungan.
Saya mengajak pak Mokhamad Syafii untuk singgah sebentar di warung. Saya ingin minum hangat. Meskipun sebelumnya sudah minum teh hangat di atas kapal feri, saya merasa ingin minum hangat lagi untuk memulihkan stamina.
Sinyal telepon agak susah di lokasi wisata tersebut. Kami berdua menikmati minuman hangat sambil menyantap roti sisir yang belum sempat kami makan. Sementara itu, Pak Mokhamad Syafii mengeluarkan camilan yang dibawa dari rumah.
Foto keberadaan kami di warung sederhana saya bagikan kepada kawan pengawas. Sengaja saya mengambil latar tanaman pohon yang cukup menarik.
Setelah minuman hangat satu gelas habis, segera kami menuju lamin (rumah) tempat acara seremonial pelepasan siswa kelas IX SMP 8 PPU. Ruang tempat acara itu cukup luas. Bangunan sangat kokoh. Namun, lokasinya ada di dataran agak tinggi. Kami harus berjalan kaki "menanjak". Keringat pun mengalir lagi.
Ruang sudah penuh dengan para siswa dan guru pendamping. Ada kue kotak disajikan. Ada kopi hangat disiapkan. Kami langsung diajak duduk di dekat spanduk yang tertempel di dinding.
Rangkaian acara pun dimulai. Susunan acara cukup simpel. Setelah pembawa acara membuka kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Seperti acara seremonial pada umumnya, ada acara pembacaan doa diikuti sambutan-sambutan.