Masih Ada Foto Dokumentasi dari Museum Angkut Kota Batu, Jatim (bagian 1)
Seribu foto tidak cukup untuk mendokumentasikan semua sudut Musium Angkut. Lokasi yang begitu luas dan koleksi kendaraan angkut (an) yang sangat banyak menjadi penyebab. Setiap pengunjung akan memotret atau mengabadikan sudut-sudut yang tidak sama dengan pengunjung lain.
Keterbatasan waktu untuk melihat-lihat koleksi dalam Musium Angkut menjadi penyebab lain. Memang, pengunjung yang belum mengetahui peta atau denah musium akan berjalan berkeliling dari satu ruang atau spot ke ruang atau spot lain.
Jika ada spot yang menarik, ia akan berhenti sebentar untuk mengambil gambar (swafoto atau berfoto beramai-ramai). Kemudian berjalan lagi melihat-lihat koleksi lain.Â
Sementara waktu berkunjung sangat terbatas. Ketika mereka sedang asyik berada dalam suatu arena, tiba-tiba ada informasi bahwa rombongan akan segera meninggalkan Museum Angkut. Padahal, masih banyak lokasi atau spot yang belum dikunjungi. Nah, begitu yang sering terjadi.Â
Pada saat kami para pengawas dan penilik sekolah melakukan Kunjungan Kerja (kunker) ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, ada kesempatan untuk menikmati objek wisata Musium Angkut pada hari Kamis tanggal empat Mei 2023.
Baca Juga:
1. https://www.kompasiana.Sembilan-zona-dalam-musium-angkut-kota-batu-jawa-timur
2. https://www.kompasiana.com/sSejarah-kepolisian-di-musium-angkut-kota-batu-jawa-timur
3. https://www.kompasiFasilitas-pendukung-musium-angkut-kota-batu-jawa-timur
4. https://www.kompasiana.cSpot-nostalgia-di-museum-angkut-kota-batu-jawa-timur
5. https://www.kompasiana.com/suLuar-biasa-koleksi-musium-angkut-di-kota-batu-jawa-timur
Berikut ditampilkan foto-foto yang mungkin belum terdapat dalam lima artikel yang sudah kami tayangkan di atas.
Setelah turun dari bus, kami sempat mengmanil gambar dengan latar tulisan Welcome to Museum Angkut. Berhubung tulisan cukup panjang, tidak semua kata dapat terekam kamera.
Pak Anas Baenana mengajak dua putrinya yang kuliah di Kota Malang untuk ikut serta menikmati objek wisata Musium Angkut. Putri pertamanya kulian mengambil jurusan kependidikan matematika.
Sebelum memasuki pintu gerbang utama, Pak Anas Baenana minta difoto bersama dua putrinya yang selisih usia keduanya hanya sekitar satu tahun. Kuliahnya pun hanya selisih dua semester.
Zona Hall merupakan ruang pertama yang kami kunjungi. Para pengawas dan penilik menyebar ke berbagai sudut ruang yang cukup luas itu. Pada latar saat saya berswafoto tampak eskalator (tangga) menuju lantai dua.
Berbagai mobil antik (kuno) dapat diamati oleh para pengunjung. Saya berusaha memotret mobil-mobil yang terjangkau. Maksudnya, posisi mobil mudah untuk dijadikan latar berswafoto dan tidak banyak orang yang berada di sekitar objek mobil yang akan dijadikan latar. kalau hanya memotret mobil tidak begitu sulit. Namun, saya berusaha menjadikan mobil dan kendaraan angkut (an) lain sebagai latar berswafoto. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H