Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengunjungi Sekolah, Rezeki di Rumah Makan

9 Mei 2023   18:17 Diperbarui: 9 Mei 2023   18:22 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbincang ringan sambil menunggu peasanan makanan (dokpri)

Mengunjungi Sekolah, Rezeki di Rumah Makan

Hari Selasa tanggal sembilan Mei 2023 kami berkunjung ke sekolah. Sebagai pengawas sekolah jenjang SMP, kami sering melakukan kunjungan bersama. Empat orang pengawas berada dalam satu mobil. Pak Anas Baenana sang driver sekaligus pemilik mobil mengajak kami menjumpai kepala sekolah.

Berempat menuju SMP 4 PPU (dokpri)
Berempat menuju SMP 4 PPU (dokpri)
Mula-mula kami berkunjung ke SMP 4 PPU di wilayah Kecamatan Waru. Sebelum berjumpa dengan Bu Rosnah, kepsek SMP 4 PPU, kami disambut oleh beberapa guru yang kebetulan berada di dekat pintu gerbang. Senyum ceria mereka tunjukkan sebagai ucapan selamat datang.

Dokpri
Dokpri
Percakapan di ruang kepala sekolah SMP 4 PPU berlangsung cukup akrab. Pak Mokhamad Syafii yang berlatar belakang kependidikan IPA fisika begitu semangat berkomunikasi dengan Bu Rosnah yang berlatar belakang kependidikan IPA Biologi.

Istri Pak M. Hanafi tesebut banyak memberikan informasi terkait kegiatan sekolah secara global dalam waktu dekat. Pada pekan ini dilangsungkan PAT (Penilaian Akhir Tahun) untuk kelas IX yang masih menggunakan Kurikulum 2013. Agenda Ujian Sekolah juga disampaikan. Kemudian, rencana pelaksanaan Pelepasan atau Perpisahan kelas IX tidak lupa disinggung pula.

Kami selaku pengawas sekolah berharap kegiatan pelepasan atau perpisahan Kelas IX antara satu sekolah dengan sekolah lain dilaksanakan dalam waktu yang tidak bersamaan untuk banyak sekolah. Kalau dua atau tiga sekolah bersamaan, bolehlah. Pengawas yang menghadiri dapat dibagi. Jika ada sembilan atau lebih sekolah yang mengadakan acara perpisahan pada hari yang sama, tentu akan ada sekolah yang tidak dapat dihadiri pengawas.

Setelah cukup lama mengobrol, menikmati minuman teh manis, dan makan kue-kue bernuansa lebaran, kami berpamitan dan menginfokan bahwa kami akan berpindah kunjungan ke sekolah lain. Sekretaris MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) jenjang SMP tersebut melepas kami dengan senyum khasnya.

Dokpri
Dokpri
Lokasi SMP 13 masih satu kecamatan dengan SMP 4 PPU. Meskipun lokasi sekolah agak masuk dari jalan raya, Pak Anas Baenana sudah hafal jalan menuju ke sana.

Dokpri
Dokpri
Perbincangan di ruang tamu kepsek SMP 13 PPU pun berlangsung cukup seru. Pak Anas Baenana menyampaikan informasi terkait pesan singkat (SMS) yang diterimanya dari nomor telepon yang tidak dikenal. Bu Lili Suriani pun menanggapi dengan bijak.

Setiap pesan yang masuk harus ditanyakan ulang, apakah informasi yang diberikan itu ada data atau bukti-bukti pendukung. Apalagi pihak pengirim SMS tidak mau menyebutkan jati diri atau identitasnya, bisa jadi informasi yqng diberikan tidak cukup bukti.     

Pada saat kami sedang asyik mengobrol. Bu Kusmiati, kepsek SMP 9 PPU menginformasikan bahwa kami diminta datang ke Rumah Makan Etam di wilayah Petung. Rumah makan yang menyediakan ikan bakar segar tersebut sudah cukup lama kami kenal . Beberapa bulan yang silam kami juga pernah diajak makan bersama di rumah makan yang selalu ramai pada siang hari.

Tempat parkir masih sepi (dokpri)
Tempat parkir masih sepi (dokpri)
Setelah menyelesaikan perbincangan yang belum tuntas, kami pun segera meluncur menuju Rumah Makan Etam. Kami sangat beruntung karena tempat parkir di depan rumah makan masih sepi. Pengunjung pun baru kami yang datang. Dengan begitu, kami leluasa untuk memilih tempat duduk lesehan di dalam rumah makan.

S

Dokpri
Dokpri
Saya pun memanfaatkan waktu dengan berswafoto dengan latar belakang papan nama rumah makan dan mobil Pak Anas Baenana yang diparkir di depan rumah makan.

Dokpri
Dokpri
Meja-meja masih kosong. Kami memilih meja dekat tempat bersandar dan tidak jauh dari kipas angin. Pada siang hari udara cukup panas. Jika kami jauh dari kipas angin, keringat pasti akan mengucur deras.

Menunggu makanan yang dipesan (dokpri)
Menunggu makanan yang dipesan (dokpri)
Kami bertiga memesan minuman teh hangat. Pak Anas Baenana memesan kopi panas. Tidak lama kemudian, Bu Kusmiati sudah datang. Kami merasa senang. Perbincangan pun tidak kalah seru dengan obrolan di ruang kepsek SMP 4 PPU dan di SMP 13 PPU.

Berbincang ringan sambil menunggu peasanan makanan (dokpri)
Berbincang ringan sambil menunggu peasanan makanan (dokpri)
Pesanan kami belum datang sehingga kami dapat mengobrol ringan sambil menunggu kedatangan Bu Lili Suriani. Lima orang memesan ikan yang tidak sama meskipun semuanya ikan bakar. Proses membakar ikan memang agak lama di rumah makan itu.

Ikan trakulu bakar (dokpri)
Ikan trakulu bakar (dokpri)
Ikan trakulu, begitu nama jenis ikan yang saya pesan. Sebelum ikan bakar dihidangkan, terlebih dahulu kami diberi suguhan sayur santan dan kobokan (tempat cuci tangan). Sambal tomat tidak ketinggalan sebagai pemicu semangat dalam menyantap ikan bakar yang ditemani daun singkong rebus, daun kemangi, dan dua iris mentimun.

Sayur santan sebagai pelengkap (dokpri)
Sayur santan sebagai pelengkap (dokpri)
Pak Mokhamad Syafii besemangat dalam acara makan bersama itu. Bu Kusmiati memesan ikan bagian ekor. Sementara itu, Bu Lili Suriani meminta dipesankan ikan bagian kepala. Pak Anas Baenana dan saya memesan ikan trakulu pada bagian tengah, bukan kepala atauekornya.


Semakin siang pengunjung RM Etam semakin banyak. Satu, dua, tiga mobil berhenti. Beberapa penumpang keluar dari mobil. Mereka langsung memilih tempat duduk yang lesehan maupun yang memakai kursi. Suasana makan kian meriah saat ada pengamen yang mulai melantunkan lagu-lagu populer. Kami merasa terhibur dalam suasana seperti itu.

Dokpri
Dokpri
Meskipun ada suara pengamen, kami masih tetap dapat berbincang santai. Obrolan kian seru saat acara makan sudah dituntaskan. Saya pun pindah ke meja Bu Lili dan Bu Kus. Pak Mokhamad Syafii juga mendekat. Sayang sekali, Wajah Pak Anas dan Pak Habel tidak tampak dalam foto.

Sebagai kepsek yang sudah mengantongi sertifikat pengawas sekolah, Bu Lili dan Bu Kus sering kami beri informasi terkait masa kerja kami. Dengan begitu, mereka sudah mendapatkan bayangan, kira-kira pada tahun berapa akan dapat menggantikan posisi kami sebagi pengawas sekolah.

Referensi:

Manfaat Ikan untuk Kesehatan Fisik dan Mental 

Resep ikan trakulu maknyus enak dan mudah

Penajam Paser Utara, 9 Mei 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun