Jam tidur kami agak terganggu tetapi tidak mengeluh. Justru kami merasa bersyukur dapat menikmati suasana yang tidak kami temukan di Penajam. Biasanya, takbiran di Penajam hanya sebentar. Lepas tengah malam sepi. Kemudian jelang subuh suara takbiran terdengar lagi.
Salat Idulfitri di Lapangan
Pagi-pagi hari Jumat tanggal dua puluh satu April 2023 kami bersiap ke lapangan Ngrundul untuk mengikuti salat Idulfitri.
https://youtube.com/shorts/p5ITMxJ6akk?feature=share
Sambil menunggu anggota keluarga lain bersiap-siap, saya sempat bermain-main dengan dua cucu yang cukup lincah. Zaki dan Zaskia suka diajak bermain-main.
Perjalanan menuju lapangan tempat dilaksanakan salat Idulfitri 1444 Hijriyah berjalan lancar. Jalanan menuju lokasi cukup lengang. Namun, mendekati lapangan, banyak mobil sudah terparkir. Untuk itu, mobil yang dikemudikan Yunus diparkir agak jauh dari lapangan tempat salat.
Kami harus berjalan kaki beberapa puluh meter menuju lapangan tempat salat Idulfitri. Banyak mobil dan sepeda motor yang diparkir di pinggir jalan. Kami harus berhati-hati berjalan di atas jalan aspal karena banyak sepeda motor berseliweran di sekitar lapangan.
Tiba di pinggir lapangan, kami harus berancang-ancang mencari posisi untuk membentuk saf salat. Susan menantu kami membawa Zaskia mencari lokasi salat untuk wanita. Yunus berjalan di depan bersama Zaki mencari lokasi yang nyaman untuk duduk.
Kebetulan di samping Mas Wawan (anak kedua almarhumah Suminten) masih kosong. Kami pun segera menggelar karpet plastik sebagai alas sebelum diletakkan sajadah di atasnya.