Memantau Perjalanan Mudik Anak Lanang
Baru pertama kali mudik dengan mobil tentu perlu persiapan khusus. Apalagi bawa anggota keluarga, persiapan harus benar-benar matang.
Anak lanang pertama kami, tahun ini mudik dengan mobil. Posisi tempat kerja anak lanang di Bandung. Sementara itu keluarganya (istri dan dua cucu kami) berangkat  dari Provinsi Lampung. Perjalanan cukup panjang yang kami ikuti. Sejak berkumpul di Bandung, kami memantau keberadaan mereka.
Saya, Suprihadi selaku ayah dan Siti Asfiyah, selaku ibu sangat ingin tahu proses perjalanan mudik anak lanang pertama sekeluarga.
Perjalanan Mudik Dimulai
Pada hari Selasa, 18 April 2023 menantu dan dua cucu kami sudah berada di Bandung. Perjalanan dari Provinsi Lampung ke Bandung tentu sangat melelahkan dengan menumpang bus antarpulau antarprovinsi. Pada pukul 07.08 wita, Yunus, anak lanang kami mengirimkan foto cucu pertama kami, Zaki sedang berada di atas tempat tidur.
Saya merasa senang karena perjalanan menantu dan dua cucu kami berjalan lancar. Setelah melihat foto tersebut, saya segera bertanya perjalanan selanjutnya.
"Alhamdulillah. Kapan OTW ke Klaten?"
Jawaban yang ditulis Yunus dalam WAG Suprihadi Family baru muncul pada pukul 09.58 wita. Dengan singkat Yunus menjawab.
"Besok saja, Pak!"
Atas jawaban singkat anak lanang pertama itu, istri tercinta menimpali dengan kalimat pendek.
"Istirahat dulu, Nang, sambil lihat suasana Bandung!"
Pada sore hari Selasa, 18 April 2023 itu kami mendapatkan kiriman foto lagi. Dua cucu kami sedang diajak ke tempat permainan anak di mal. Ada tiga foto yang dikirimkan Yunus. Saya kurang puas kalau hanya melihat foto. Untuk itu, saya meminta untuk dikirimkan video saat kedua cucu kami itu sedang bermain.
https://youtube.com/shorts/xtCbCJtU8Gk?feature=share
Suasana tempat bermain di mal tampak lengang. Kedua cucu kami tampak sangat senang bermain dari satu spot ke spot berikutnya. Sebagai kakek, saya ikut merasakan bagaimana kebahagiaan anak-anak tersebut.
Masa kanak-kanak memang masa untuk bermain. Agar otot-otot tubuh menjadi kuat perlu banyak gerak. Dengan berjalan ke sana- ke mari, berlari kecil, naik tangga, turun tangga, bermain perosotan, dan sebagainya, otot-otot akan terbiasa digerakkan.
Hari Kamis, 19 April 2023, saya pun menanyakan proses perjalanan Yunus sekeluarga. Saya percaya, Yunus akan berangkat pada pagi hari. Tidak mungkinlah siang atau sore baru meninggalkan Bandung. Untuk menepis rasa penasaran, pada tengah hari saya bertanya lewat WAG Suprihadi Family.
"Zaki dan Kia sudah sampai mana perjalanannya?"
Pertanyaan itu saya tulis pada pukul 12.42 wita. Tiga menit kemudian, ada jawaban dari Susan, istri Yunus.
"Sudah nyampe Cirebon, Pak. Tadi berangkat dari Bandung jam 09.00!"
Saya merasa senang karena Yunus sudah mengemudikan mobil cukup jauh. Saya pun segera mencari info jarak antara Bandung ke Cirebon. Kemudian saya cek juga masih berapa jarak yang harus ditempuh dari Cirebon ke Klaten.
Sebenarnya masih banyak cerita yang akan saya tuliskan. Berhubung ada pesan WA masuk pada pukul 22.24 wita, saat saya sedang asyik mengetik, segera saya lihat foto yang tampil.
Alhamdulillah, adik Tarti di Klaten sudah mengirimkan foto mobil Yunus yang sudah tiba di gang (jalan) di samping rumah Ibu Suparti di Klaten.Â
Pada pukul 22.39 wita, Yunus mengirimkan foto kedua cucu kami yang diajak buliknya, Tarti, untuk melihat akuarium di samping dapur. Posisi akuarium di teras belakang.
Saya merasa bersyukur, perjalanan anak lanag cukup lancar meskipun sempat macet di daerah Semarang. Alhamdulillah. Semoga Ibu Suparti akan merasa bahagia dengan kedatangan cucu dan cicitnya.
Penajam Paser Utara, 19 April 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H