Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Serius dan Canda Ada Waktunya

4 April 2023   16:19 Diperbarui: 4 April 2023   16:29 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serius dan Canda Ada Waktunya

Dalam bulan suci Ramadan kita harus dapat memisahkan antara waktu serius dan waktu bercanda. Pada saat melaksanakan ibadah wajib dan ibadah sunah, kita harus serius, bersungguh-sungguh. Tidak baik melaksanakan sambil bercanda.

Pak Imam Mudin sedang serius (dokpri)
Pak Imam Mudin sedang serius (dokpri)
Selain dalam beribadah, ketika melaksanakan tugas (pekerjaan), kita juga dituntut fokus. Tidak boleh lengah. Jika kita sembrono, target pekerjaan tidak akan tercapai dengan baik.

Tugas atau pekerjaan yang dapat dilakukan secara mandiri harus dilaksanakan dengan kesungguhan. Kemudian, tugas yang perlu berkoordinasi dengan teman sejawat, janganlah dikerjakan seorang diri. Untuk menyelesaikan tugas yang agak berat memang perlu berkoordinasi dengan orang lain. Hal itu penting untuk kelancaran dalam penyelesaian tugas.

Saat Istitahat Boleh Bercanda  

Pada kesempatan rehat, kita boleh bercanda dalam batas-batas kewajaran. Candaan atau humor dimaksudkan untuk meredakan ketegangan.  Kata-kata yang lucu atau gerakan yang unik dari seseorang terkadang dapat menimbulkan senyum dan tawa.

Pak Mokhamad Syafii dan Pak Anas sedang bercanda (dokpri)
Pak Mokhamad Syafii dan Pak Anas sedang bercanda (dokpri)
Canda dan tawa perlu dibatasi. Apalagi dalam suasana Ramadan. Bercanda tidak boleh kelewatan. Bergurau sewajarnya untuk mengurangi ketegangan dalam penyelesaian tugas.  

Di kantor saya dikenal sebagai tukang foto, tukang jeprat-jepret. Setiap ada teman pengawas dan penilik sekolah berkumpul, saya sering mengambil gambar mereka. Ada gambar saya ambil pada saat mereka tidak menyadari. Ada pula ketika mereka sedang beraksi saya ambil gambarnya.

Tukang foto sedang difoto (dokpri)
Tukang foto sedang difoto (dokpri)
Untuk "balas-dendam" atau "balas-budi" ada teman yang mengambil foto atau menjepret saya dari belakang. Foto itu dibagikan di WAG Pengawas. Saya pun tersenyum melihat hasil foto tersebut. Aksi saya yang sedang memotret dialog antara Pak M. Hanafi dan Bu Any terekam dengan baik. 

Bu Any sedang berkonsultasi dengan Pak M. Hanafi terkait proses kenaikan pangkat/jabatan. Saat ini (bulan April-Juni) memang saat untuk proses pemberkasan. Banyak guru, kepala sekolah, dan pengawas yang sibuk untuk mengurus proses kenaikan pangkat tersebut.

Kebetulan Pak M. Hanafi sudah menempati golongan IV c sehingga menjadi tempat bertanya bagi guru, kepsek, dan pengawas yang akan naik pangkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun