Jumat Membawa Nikmat
Aktivitas hari Jumat tanggal 24 Februari 2023 diawali apel pagi. Pak Daman, sekretaris disdikpora bertindak selaku pemimpin apel. Banyak hal diutarakan terkait agenda undangan, kegiatan, dan penyelesaian administrasi. Ada pula kunjungan dari Yogyakarta ke kabupaten kami. Ada beberapa agenda tingkat kabupaten yang didelegasikan ke Dinas Pendidikan.
Sebagai pengawas sekolah, kami hanya merekam hal-hal yang berhubungan dengan tugas terkait. Jika hal yang disampaikan Pak Daman tidak ada hubungan dengan tugas kami, tentu cukup kami dengarkan. Saat ada hal menyangkut sekolah, kami harus responsif. Hal yang disampaikan tentu akan segera kami tindaklanjuti.
Akhir-akhir ini marak siswa dikeluarkan dari sekolah. Istilah halusnya, siswa dikembalikan kepada orang tua. Hal yang menjadi penyebab antara lain masalah kehadiran. Ada beberapa siswa yang dikeluarkan dari sekolah karena tingkat kehadiran di sekolah sangat rendah.
Usai apel, seperti biasa, kami memasuki Ruang Pengawas 1 atau sebelahnya, Ruang Pengawas 2. Jumlah kami yang hadir mengikuti apel cukup banyak. Satu ruang tidak muat. Jumlah kursi terbatas. Apalagi jumlah meja sangat sedikit.
"Nanti kalau saya dapat arisan, saya akan belikan meja untuk ruang pengawas ini!"
Ada seseorang yang berjanji untuk membelikan meja dan akan diletakkan di ruang pengawas. Hal itu tentu akan menambah jumlah meja di ruang yang memang sangat kurang mejanya.
"Harganya sekitar enam ratus ribu!" Demikian ibu itu melanjutkan.
Ruang pengawas kami memang sangat minimalis. Selain ukuran ruang tidak memadai, perabot atau mebeler juga ala kadarnya. Jumlah meja dan kursi tidak sebanyak jumlah pengawas dan penilik. Apalagi lemari dan perabotan lain. Sangat kurang. Namun, kami ber-35 orang sangat menikmati suasana yang selalu ceria di dua ruang itu.
Secara bergantian (tanpa ada jadwal), ada yang menyapu lantai, membawa makanan (baik kue atau makanan berat), membantu teman yang perlu bantuan, dan banyak hal bersifat kekeluargaan. Usia kami yang berjenjang, sangat mendukung rasa kekeluargaan itu. Ada yang berusia 40-an, 50-an, dan mendekati purnatugas (hampir 60 tahun).
Pada hari Jumat terakhir bulan Februari 2023 ada pengawas yang membawa kue dari rumah. Ada pula pengawas lain yang membeli gorengan dari kantin. Ada pula yang membawa kopi bubuk. Semua serba saling ingin memberi.
Dengan diberlakukannya fingerprint sejak Januari 2023, kami lebih sering bertemu pada pagi dan sore hari. Pagi sekitar pukul setengah delapan, sebelum berkunjung ke sekolah binaan, kami diharuskan "pinjer" di kantor disdikpora (kecuali beberapa pengawas dan penilik yang tinggal di Kecamatan Sepaku, Kecamatan Babulu, dan Kecamatan Waru).
Dengan sering berjumpa, banyak hal dapat didiskusikan untuk menemukan jalan keluar atau pemecahan. Pada Jumat yang cerah itu, ada satu hal yang sedang direncanakan (pembicaraan lanjutan) yaitu perihal kunjungan kerja ke wilayah Jawa Timur. Pembicaraan itu sangat seru mengingat sudah beberapa kali ditunda. Hal itu terkait kondisi kepala disdikpora yang diangkat sebagai salah satu deputi di IKN (Ibu Kota Negara Nusantara). Pengganti kepala disdikpora belum memegang SK meskipun secara lisan sudah diumumkan. Pak Daman yang sebelumnya sebagai sekretaris disdikpora ditunjuk sebagai PLT (Pelaksana Tugas) Kepala Disdikpora terhitung tanggal 16 Februari 2023.
Untuk urusan surat-menyurat sementara agak tersendat, khususnya untuk surat keluar semacam Surat Tugas. Dengan demikian, rencana kunjungan kerja ke Jawa Timur agak terhambat untuk urusan surat-menyuratnya. Namun, kami tetap optimis. Rencana itu akan terlaksana meskipun tertunda.
"Bagaimana kalau bulan Mei?"
"Bisa saja, habis lebaran. Harga tiket pesawat sudah agak normal!"
Pembicaraan pun kian menarik. Pak Sugeng Mardisantoso selaku korwas memberikan beberapa instruksi kepada Pak Mokhamad Syafii. Kebetulan hari Sabtu, 25 Februari 2023 pengawas mapel IPA itu ke Jawa lagi untuk menghadiri wisuda putri pertamanya. Acara wisuda hari Ahad, 26 Februari 2023. Setelah itu tentu ada acara keluarga. Pada sela-sela acara keluarga, Pak Mokhamad Syafii diminta menghubungi kantor tempat (rencana) untuk dikunjungi pada bulan Mei mendatang.
Wajah-wajah kami pun penuh optimis. Rencana yang semula dilaksanakan pada awal Februri, kemudian dijadwal ulang pada awal Maret, ternyata harus ditunda lagi hingga Mei. Semoga tidak ada penundaan lagi.
Penajam Paser Utara, 25 Februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H