Generasi Scroolling HP Internet
Laporan berdasarkan riset data.ai dalam State of Mobile 2023 menyebutkan bahwa Indonesia masuk dalam urutan pertama sebagai negara dengan pengguna internet paling lama menghabiskan waktu untuk scrolling HP. Selama tahun 2022 warganet Indonesia rata-rata menghabiskan waktu 5,7 jam setiap hari untuk main gadget.
Pada tahun 2019 angka rata-rata yang digunakan untuk main HP baru 3,9 jam per hari. Dua tahun kemudian, tahun 2021, meningkat menjadi 5,4 jam per hari. Suatu kenaikan yang sangat signifikan mengingat pada saat itu ada pandemi Covid-19. Aktivitas daring membutuhkan ponsel. Rupanya, keterusan. Warganet Indonesia semakin ketagihan untuk lebih sering menggunakan ponsel.
Rata-rata waktu 5,7 jam sehari digunakan untuk menonton video pendek yang semakin menjamur. Konten-konten lucu, "aneh", dan hanya bersifat hiburan, semakin sering diproduksi. Warganet Indonesia banyak menghabiskan waktu untuk menikmati video pendek tersebut.
Orang Tua Harus Mengawasi
Dengan adanya laporan berdasarkan riset tersebut, para orang tua harus semakin ketat mengawasi putra-putrinya yang "belum cukup umur". Pengawasan ditujukan untuk memberikan edukasi bahwa tidak semua konten dari aplikasi medsos boleh ditonton.
Anak-anak pada masa usia sekolah formal (PAUD, TK, SD, SMP, SMA) perlu diberi pemahaman bahwa konten yang ada kaitan dengan pelajaran sekolah yang wajib ditonton. Kemudian, konten yang berisi hiburan "konyol" sedapat mungkin dihindari. Hanya akan membuang-buang waktu percuma.
Pembatasan waktu untuk scrolling HP juga perlu diterapkan agar anak-anak tidak kecanduan. Apalagi, jika ada anak yang sudah hobi main game online, orang tua harus lebih tegas dalam pembatasan waktu bermain. Dengan lemah lembut penuh kasih sayang, orang tua harus dapat menanamkan pemahaman bahwa menjalani kehidupan bukan hanya di dunia maya. Ada dunia nyata yang harus dinikmati dan diperbanyak waktu untuk itu.
Pembatasan waktu bukan bertujuan untuk melarang sama sekali. Anak-anak boleh scrolling HP untuk hal-hal yang menunjang tugas sekolah dan menambah wawasan. Begitu banyak konten yang menarik berupa video yang ada kaitan dengan pelajaran di sekolah, peningkatan wawasan terkait budaya, teknologi, dan yang lain.
Guru Perlu Memberi Tugas Tanpa HP
Untuk mengurangi dampak buruk penggunaan ponsel, guru sebaiknya memberikan tugas tanpa harus melakukan pencarian bahan/materi di internet. Tugas-tugas sebaiknya menggunakan sumber bahan bacaan cetak atau tertulis (buku pelajaran, surat kabar, majalah). Jika perlu, ada penugasan untuk mengunjungi kantor atau instansi tertentu. Bisa juga tugas untuk mengunjungi pasar tradisional, panti asuhan, tempat memproduksi makanan lokal (rumah industri), tempat pembuatan batako, dan sebagainya.
Dengan pemberian tugas yang bersifat non-internet, para siswa akan fokus untuk mencari bahan (kunci jawaban) sesuai petunjuk guru. Penggunaan gadget pun akan berkurang meskipun mungkin belum signifikan.
Bahan bacaan:Â miris-warganet-indonesia-jadi-urutan-pertama-kecanduan-scrolling-hp
Penajam Paser Utara, 5 Februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H