Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Generasi "Scrolling" HP Internet

5 Februari 2023   06:40 Diperbarui: 5 Februari 2023   06:43 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar ponsel (dokpri)

Generasi Scroolling HP Internet

Laporan berdasarkan riset data.ai dalam State of Mobile 2023 menyebutkan bahwa Indonesia masuk dalam urutan pertama sebagai negara dengan pengguna internet paling lama menghabiskan waktu untuk scrolling HP. Selama tahun 2022 warganet Indonesia rata-rata menghabiskan waktu 5,7 jam setiap hari untuk main gadget.

Pada tahun 2019 angka rata-rata yang digunakan untuk main HP baru 3,9 jam per hari. Dua tahun kemudian, tahun 2021, meningkat menjadi 5,4 jam per hari. Suatu kenaikan yang sangat signifikan mengingat pada saat itu ada pandemi Covid-19. Aktivitas daring membutuhkan ponsel. Rupanya, keterusan. Warganet Indonesia semakin ketagihan untuk lebih sering menggunakan ponsel.

Rata-rata waktu 5,7 jam sehari digunakan untuk menonton video pendek yang semakin menjamur. Konten-konten lucu, "aneh", dan hanya bersifat hiburan, semakin sering diproduksi. Warganet Indonesia banyak menghabiskan waktu untuk menikmati video pendek tersebut.

Orang Tua Harus Mengawasi

Dengan adanya laporan berdasarkan riset tersebut, para orang tua harus semakin ketat mengawasi putra-putrinya yang "belum cukup umur". Pengawasan ditujukan untuk memberikan edukasi bahwa tidak semua konten dari aplikasi medsos boleh ditonton.

Anak-anak pada masa usia sekolah formal (PAUD, TK, SD, SMP, SMA) perlu diberi pemahaman bahwa konten yang ada kaitan dengan pelajaran sekolah yang wajib ditonton. Kemudian, konten yang berisi hiburan "konyol" sedapat mungkin dihindari. Hanya akan membuang-buang waktu percuma.

Pembatasan waktu untuk scrolling HP juga perlu diterapkan agar anak-anak tidak kecanduan. Apalagi, jika ada anak yang sudah hobi main game online, orang tua harus lebih tegas dalam pembatasan waktu bermain. Dengan lemah lembut penuh kasih sayang, orang tua harus dapat menanamkan pemahaman bahwa menjalani kehidupan bukan hanya di dunia maya. Ada dunia nyata yang harus dinikmati dan diperbanyak waktu untuk itu.

Pembatasan waktu bukan bertujuan untuk melarang sama sekali. Anak-anak boleh scrolling HP untuk hal-hal yang menunjang tugas sekolah dan menambah wawasan. Begitu banyak konten yang menarik berupa video yang ada kaitan dengan pelajaran di sekolah, peningkatan wawasan terkait budaya, teknologi, dan yang lain.

Guru Perlu Memberi Tugas Tanpa HP

Untuk mengurangi dampak buruk penggunaan ponsel, guru sebaiknya memberikan tugas tanpa harus melakukan pencarian bahan/materi di internet. Tugas-tugas sebaiknya menggunakan sumber bahan bacaan cetak atau tertulis (buku pelajaran, surat kabar, majalah). Jika perlu, ada penugasan untuk mengunjungi kantor atau instansi tertentu. Bisa juga tugas untuk mengunjungi pasar tradisional, panti asuhan, tempat memproduksi makanan lokal (rumah industri), tempat pembuatan batako, dan sebagainya.

Dengan pemberian tugas yang bersifat non-internet, para siswa akan fokus untuk mencari bahan (kunci jawaban) sesuai petunjuk guru. Penggunaan gadget pun akan berkurang meskipun mungkin belum signifikan.

Bahan bacaan: miris-warganet-indonesia-jadi-urutan-pertama-kecanduan-scrolling-hp

Penajam Paser Utara, 5 Februari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun