Pada sisi kiri tempat saya duduk, tampak Pak Jumio sedang makan sambil menerima telepon. Pak Sukoco duduk di sebelahnya dengan memegang piring yang sudah kosong. Di belakang Pak Sukoco, tampak Pak Agus.
Saya lupa memotret makanan yang saya pilih. Namun, saya masih ingat. Mula-mula menikmati burjo setengah ukuran gelas plastik. Kemudian saya menikmati makanan berat: nasi, sayur oseng-oseng pepaya muda, dan kerupuk.
Kami tidak berlama-lama di ruang pengawas. Ada tugas lain yang sudah menunggu. Saya dan Pak Mokhamad Syafii sudah bersepakat untuk berkunjung ke SMP 21 PPU. Kami mengendarai sepeda motor masing-masing. Lokasi SMP 21 yang tidak begitu jauh membuat perjalanan tidak memakan waktu lama.
Kami dipersilakan masuk di ruang kerja kepsek SMP 21 PPU. Sebelum saya berkunjung ke sekolah yang dipimpin oleh Pak Edy Prayitno itu, komunikasi lewat telepon sudah kami lakukan. Saat itu Pak Edy Prayitno menginfokan bahwa pada pukul 08.00-10.00 ada rapat dengan orang tua/wali siswa kelas IX membahas persiapan pelepasan siswa kelas IX.
Saya dan Pak Mokhamad Syafii pun tidak keberatan. Kami bersabar menunggu hingga rapat selesai. Sambil menunggu, Pak Mokhamad Syafii mencoba membuka aplikasi pelaporan pajak (SPT) tahun 2022. Ia mencoba masuk aplikasi untuk menginput data. Namun, ada kendala. Untuk itu, saya menginfokan kendala itu kepada Pak Anas Baenana. Saya berharap pengawas PAI itu bersedia datang ke SMP 21 PPU.
Tidak berapa lama Pak Anas Baenana datang bersama dua pengawas SMP yang lain, yaitu Pak Habel Hewi dan Pak M. Hanafi.
Berhubung untuk penginputan data Pak Mokhamad Syafii terkendala, data saya, Suprihadi yang dicoba untuk diinput ke dalam aplikasi. Secara keroyokan, proses penginputan data dilakukan. Pak Anas Baenana proaktif untuk memandu dibantu Pak M. Hanafi dan Pak Habel Hewi.
Dalam waktu yang tidak lama, proses pelaporan SPT pajak tahun 2022 atas nama Suprihadi selesai. Email pemberitahuan pun masuk akun saya. Lega rasanya.
Tidak berapa lama, Pak Edy Prayitno memasuki ruang kerjanya. Dengan tenang Pak Edy Prayitno menginformasikan bahwa akan hadir kabid dikdas yang baru ( Pak Ismail) dan Bu Sripeni. Saya pun memberikan usul agar Pak Mokhamad Syafii dan dua rekan pengawas kami untuk berpindah tempat dalam menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan laptop tersebut.
"Bisa berpindah ke ruang guru, Pak!" kata saya memberikan alternatif.
Pak Ismail dan Bu Sripeni tampak memasuki ruang kerja kepsek SMP 21 PPU. Saya pun menyalami mereka. Sebagai pengawas pembina SMP 21 PPU saya perlu ikut duduk bersama untuk membahas sesuatu yang cukup penting.