Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kembali Beraktivitas Setelah Cuti

20 Januari 2023   21:48 Diperbarui: 20 Januari 2023   21:52 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak M. Syafii dan burjo buatan istrinya (dokpri)

Pada hari Jumat tanggal dua puluh Januari 2023, Pak Mokhamad Syafii masih membawa hidangan untuk disantap bersama. Kalau tidak salah, ini adalah Jumat ketiga. Selain pengawas mapel IPA itu, ada ibu-ibu pengawas SD yang membawa makanan juga. Kalau Pak Mokhamad Syafii membawa bubur kacang hijau, ibu-ibu pengawas SD membawa makanan berat. Ada nasi putih, sayur oseng-oseng pepaya muda, lauk ikan kering, kerupuk, dan beberapa yang lain.

Sayur dan lauk yang dibawa ibu-ibu pengawas SD (dokpri)
Sayur dan lauk yang dibawa ibu-ibu pengawas SD (dokpri)
Sayur oseng-oseng pepaya muda cukup menggoda. Ada udang, kecambah, dan tentu saja lombok. Lauk ikan asin goreng, bakwan (ote-ote), dan tempe yang dipotong kecil-kecil kemudian dibumbui, sangat menggoda selera pula.

Pak M. Syafii dan burjo buatan istrinya (dokpri)
Pak M. Syafii dan burjo buatan istrinya (dokpri)
atu stoples ukuran jumbo berisi burjo yang dibawa Pak Mokhamad Syafii diletakkan di atas meja. Burjo itu cukup banyak kuahnya. Kacang hijau tampak empuk dan siap disantap. Istri Pak Mokhamad Syafii yang mengolah burjo tersebut.

Kudapan jenang/dodol dari Jawa (dokpri)
Kudapan jenang/dodol dari Jawa (dokpri)
Di samping stoples burjo, tersaji jenang (dodol) yang dibawa dari Jawa. Semua makanan yang dihidangkan di atas meja sangat mengundang selera.

Siap berdoa (dokpri)
Siap berdoa (dokpri)
Sebelum kami menyantap hidangan yang sudah disajikan, doa pun dipanjatkan. Pak Anas Baenana bertindak selaku pemimpin pembacaan doa tersebut. Seperti biasa, posisi para pengawas ada yang duduk dan sebagian besar berdiri.

Posisi berdoa (dokpri)
Posisi berdoa (dokpri)
Pak Imam Mudin berdiri di samping kanan saya sehingga wajahnya tampak paling dekat dalam gambar. Pak Sarmidi memakai kaos warna kuning. Pak M. Hanafi berkaos hijau. Pak Jumio mengenakan  kemeja batik lengan panjang.

Pak Anas memimpin doa (dokpri)
Pak Anas memimpin doa (dokpri)
Saya berdiri di belakang Pak Anas Baenana yang memakai kaos warna hijau. Di sampingnya tampak Pak Sukoco. Kemudian Pak Syamsuddin, Pak Habel Hewi dan Pak Agus.

Swafoto (dokpri)
Swafoto (dokpri)
Agar wajah saya tampak dalam foto, saya harus membalikkan badan dan berswafoto dengan latar belakang Pak Anas Baenana, Pak Jaling (jaos hitam), Hj. Sri Kamariah, Bu Suwarni, dan Pak Jumio. Wajah Hj. S. Khasanah yang duduk di samping Bu Suwarni tidak tampak dalam gambar.

Sebagian pengawas mengambil burjo setelah pembacaan doa selesai. Sebagian yang lain langsung mengambil makanan berat. Mereka segera mengambil tempat duduk yang kosong. Ada yang tetap di Ruang Pengawas 1. Sebagian ada yang berpindah ke Ruang Pengawas 2.

Asyik (dokpri)
Asyik (dokpri)
Di Ruang Pengawas 2 tampak Pak Machmud asyik menikmati burjo. Duduk di sebelahnya, Pak Imam Mudin menikmati makanan berat. Sementara itu, di samping Pak Imam Mudin, tampak Pak Anas Baenana sedang mengerjakan sesuatu dengan laptopnya.

Pak Anas dan Pak M. Hanafi di depan laptop (dokpri)
Pak Anas dan Pak M. Hanafi di depan laptop (dokpri)
Di sebelah Pak Anas Baenana duduk Pak M. Hanafi. Ia juga sedang mengerjakan sesuatu dengan laptopnya. Di depan Pak Anas Baenana, duduk Pak Mokhamad Syafii sedang menikmati hidangan makanan berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun