Saya pun segera meninggalkan tempat sarapan setelah selesai menikmati makanan yang saya ambil itu. Untuk kembali ke kamar, saya harus naik lift lagi. Kunci kamar selalu saya bawa. Untuk naik ke lift perlu menempelkan kunci kamar berupa kartu seukuran KTP. Terkadang tanpa kartu, kita dapat memencet angka yang menunjukkan lantai berapa. Namun, pada kesempatan sebelumnya, tanpa menempelkan kunci kartu itu angka yang menunjukkan lantai dapat berwarna merah. Mungkin sistem komputer sudah kurang normal.
Agenda hari kedua untuk acara pembukaan dilaksanakan di lantai dua. Saya datang ke tempat acara lebih awal. Untuk itu, saya dapat menyaksikan para petugas hotel sedang melakukan finishing pemasangan spanduk ukuran besar. Pada malam sebelumnya, pejabat BGP mengatakan bahwa acara dimulai pukul delapan pagi.
Sebelum pukul delapan saya sudah tiba di ruang pertemuan. Petugas sedang memasang lambang Burung Garuda pada bagian tengah atas spanduk. Ada tangga yang cukup panjang digunakan untuk pemasangan itu. Suasana ruang masih cukup sepi. Namun, beberapa menit kemudian, satu demi satu peserta mulai berdatangan.
Kesempatan dimanfaatkan oleh beberapa peserta untuk berfoto di depan spanduk. Berhubung belum banyak peserta yang datang, mereka dengan leluasa berfoto dengan berbagai gaya. Ada yang minta difoto seorang diri dan ada pula yang ingin berfoto bersama teman peserta yang lain.
Saya pun mencari objek untuk difoto. Kebetulan ada istri Pak Jumio yang saya lihat sedang duduk menelepon. Saya pun minta izin untuk memotret. Setelah itu, hasil jepretan saya kirimkan ke WAG Pengawas Penting. Pak Jumio pun memberikan tanggapan atas kiriman foto itu.
"Siap nyusul, Pak Pri."
Saya duduk di samping Pak Abdullah. Sementara itu pada sebelah kiri saya ada Bu Kus dan Bu Lili. Satu meja bundar dapat dikelilingi empat hingga enam kursi. Â Â
Acara pembukaan berlangsung cukup menyenangkan. Suasana yang tenang, suhu ruang yang sejuk, dan pengeras suara yang standar, membuat acara berjalan dengan lancar.
Setelah acara pembukaan, kami diminta untuk kembali ke lantai satu. Kami langsung dikelompokkan dalam beberapa meja. Ada kelompok kepsek TK. Ada kelompok kepsek SD. Ada kelompok kepsek SMP. Ada kelompok kepsek SMA dan SLB. Ada kelompok pengawas. Ada kelompok fasilitator. Ada pula kelompok dari perwakilan DinasSementara teman-teman pengawas berdiskusi, saya menyempatkan waktu untuk berswafoto. Kesempatan langka itu perlu dimanfaatkan.
Keseriusan sangat diperlukan dalam berdiskusi. Setiap kelompok harus membuat laporan tertulis dan melakukan presentasi sehingga perlu dikerjakan dengan segera. Waktu dibatasi. Ada tanda waktu dipampang. Hitung mundur diberlakukan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!