Bersyukur dengan Mentraktir Soto “DPR”
Banyak cara dapat dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur. Seseorang yang diberi kelancaran dalam menjalankan tugas dapat mengungkapkan rasa syukur dengan mentraktir teman-teman satu kantor untuk makan bersama.
Pada hari Senin tanggal dua puluh enam Desember 2022 Pak Machmud sudah masuk kantor. Ia baru pulang dari menjalankan tugas ke Jakarta. Sebagai ungkapan rasa syukur karena sudah menjalankan tugas, diajaklah teman-teman pengawas yang hadir di kantor ke warung soto “DPR” (Di bawah Pohon Rindang).
Sebelumnya, apel pagi kami ikuti dengan saksama. Para peserta apel berdiri berjajar dengan tertib. Pegawai THL (Tenaga Harian Lepas) mengenakan kemeja putih. Sementara itu, ASN memakai seragam krem.
Peserta dari pengawas dan penilik sekolah hanya sebagian yang sempat saya foto. Ada informasi atau pengumuman cukup penting yang disampaikan oleh pemimpin apel, Pak Daman. Sekretaris disdikpora tersebut mengingatkan bahwa mulai Januari 2023 para pegawai THL (Tenaga Harian Lepas) di lingkungan disdikpora akan difasilitasi presensi dengan fingerprint (lebih populer dengan istilah “pinjer”). Hal penting lain juga disampaikan kepada para pengawas dan penilik sekolah. Pesan untuk kami tersebut bersifat rutinitas terkait tugas dan kewajiban sesuai tupoksi.
Usai apel, para pengawas jenjang SMP diminta berkumpul di ruang kerja kadisidikpora. Saya pun membuat pengumuman di WAG Pengawas SMP. Ada hal khusus dibahas terkait cuti kepala sekolah yang sudah cukup lama sakit.
Sementara itu, di Ruang Pengawas 2 Pak Sukoco dan Pak Imam Mudin sedang berdiskusi terkait pembagian guru binaan jenjang SD. Demikian pula Pak Jumio dan Pak Machmud.
Dua pengawas jenjang SD yang juga menjadi fasilitator tersebut berdiskusi sambil menikmati gorengan yang dibeli oleh Hj. Sri Kamariah di kantin depan (seberang) ruang pengawas.
Di ruang satu, ada beberapa pengawas lain yang sedang menikmati camilan yang dibawa oleh teman pengawas lain, di antaranya camilan yang dibawa oleh Hj. S. Khasanah dan Pak Sukoco.
Pukul sepuluh lewat beberapa menit, ada komando untuk berangkat menuju warung soto “DPR” yang berlokasi dekat kantor kemenag kabupaten. Mobil Pak Sukoco diisi oleh tujuh pengawas. Mobil yang lain diisi oleh beberapa pengawas dan penilik.
Seperti kunjungan sebelumnya, saya selalu memesan soto dengan nasi yang terpisah (memakai mangkok tersendiri). Seperti biasa pula, pesanan saya selalu dilayani paling awal. Jumlah pengawas dan penilik yang ikut ke warung soto itu ada sebelas orang. Kami duduk menyebar pada tiga kelompok meja.
Saya duduk di samping Pak Jumio dan Pak Sukoco. Pak Machmud duduk di samping Pak Mokhamad Syafii, Hj. S. Khasanah, dan Hj. Sri Kamariah.
Pada meja lain, duduk Pak Habel Hewi dan Pak Agus. Kemudian pada meja di belakang kami duduk tiga orang pengawas lain, yaitu Pak Anas Baenana, Pak Tri Wahjoedi, dan Pak Imam Mudin.
Pada saat kami sedang asyik menikmati soto, datang seorang kepsek dari Babulu, Pak Alimuddin. Ia pun turut makan soto yang cukup nikmat rasanya.
Semakin siang semakin banyak pengunjung. Pak Machmud pun segera menuju tempat pembayaran. Pak Lik soto dengan gesit menggunakan kalkulator untuk menghitung nilai makanan dan minuman yang harus dibayar. Seperti biasa, jumlah makanan tambahan dihitung. Rempeyek ada enam bungkus. Sate jeroan ayam (hati dan ampela) ada lima tusuk. Telur rebus satu. Minuman dan soto ada dua belas porsi.
Makna Mentraktir Makan
Budaya mentraktir makan sudah lama kita kenal. Pihak yang mentraktir biasanya dalam keadaan bahagia. Dalam acara hari Senin tanggal dua puluh enam Desember 2022 itu Pak Machmud berbahagia karena sudah melaksanakan tugas sebagai fasilitator Guru Penggerak dengan lancar (semoga lancar pula honorariumnya).
Seseorang yang mengajak orang lain untuk makan-makan termasuk aktivitas memberikan hadiah atau bersedekah. Orang yang sering memberikan sedekah tentu ada pahalanya, diperlancar rezekinya, dan banyak diberi kemudahan.
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar” (QS An-Nisa: 114)
Penajam Paser Utara, 26 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H