Gelar Karya di SMP 22 PPU, Kamis, 15-12-2022
Musim Gelar Karya Sekolah Penggerak sangat membanggakan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Kebetulan di PPU ada Sekolah Penggerak Angkatan Pertama dan Angkatan Kedua. Kegiatan susul-menyusul bahkan ada yang bersamaan dalam satu hari.
Selain itu, sekolah yang melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka semester pertama, ada yang sudah mulai mengadakan Gelar Karya juga. Semakin ramai dan meriah suasana di beberapa sekolah PPU.
Pada hari Kamis tanggal lima belas Desember 2022 dua Sekolah Penggerak Angkatan Kedua jenjang SMP mengadakan Gelar Karya, yaitu SMP 20 PPU dan SMP 22 PPU. Dua sekolah tersebut memiliki pengawas pembina yang berbeda. Pengawas pembina SMP 20 PPU Pak Habel Hewi dan pengawas pembina SMP 22 PPU Pak Mokhamad Syafii.
Berhubung Pak Habel Hewi pengawas pembina SMP 20 PPU secara otomatis wajib menghadiri acara Gelar Karya di sekolah yang dipimpin oleh Bu Nurasiah itu. Kemudian, delapan pengawas SMP yang lain mendapatkan undangan dari SMP 22 PPU meskipun pengawas pembinanya Pak Mokhamad Syafii saja.
Dari delapan pengawas SMP yang diundang hanya empat orang yang dapat hadir karena Pak Anas Baenana dan Pak Mukafik mendapatkan undangan Gelar Karya di SMP 13 PPU (Sekolah Penggerak Angkatan Pertama). Kemudian Pak Sugeng Mardisantoso mewakili kadisdikpora ke SMP 20 PPU.
Sebelum pukul delapan pagi saya sudah tiba di SMP 22 PPU pada hari Kamis, 15 Desember 2022 itu. Dalam undangan memang disebutkan bahwa acara dimulai pukul 08.00 Wita. Sebelum saya menempati kursi yang disediakan untuk tamu undangan, saya berfoto bersama dengan guru dan staf di dekat meja tamu.
Wajah ceria kami tunjukkan. Hari Gelar Karya adalah hari bahagia. Selanjutnya, saya menuju deretan paling depan kursi tamu. Pak Mokhamad Syafii, Pak kadisdikpora, dan Bu Dwi Astutik saya salami satu per satu. Saya agak malu karena kadisdikpora datang lebih awal.
Begitu saya duduk acara gladi dimulai. Para peserta didik kelas tujuh yang mengenakan kaos seragam baru, tampil masih agak ragu-ragu. Mereka melakukan gerak diiringi lagu Pelajar Pancasila. Penampilan dalam gladi tersebut tampak kurang semarak. Pak Alimuddin, kadisdikpora yang mengetahui hal itu segera memberikan instruksi agar penampilan para peserta didik kelas tujuh tersebut diulang lagi.
Sebelum acara dimulai, Bu Gaby, guru senior di SMP 22 PPU berkoordinasi dengan Bu Dwi Astutik selaku kepsek. Perhatian saya fokus pada aktivitas peserta didik di panggung dan lapangan. Memang ada dua tempat untuk peserta didik tampil. Ada panggung dan ada lapangan olah raga. Posisi tenda untuk tamu undangan agak jauh dari panggung.
Pembawa acara (MC) ada dua orang. Satu laki-laki dan satu perempuan. Pembawa acara laki-laki menggunakan bahasa Indonesia sedangkan yang perempuan menggunakan bahasa Inggris. Rangkaian acara baku dimulai. Setelah pembukaan, lagu Indonesia Raya dinyanyikan bersama. Kemudian, Pak Akil, guru PAI memimpin berdoa.