Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gelar Karya di SMP 22 PPU, Kamis, 15-12-2022

16 Desember 2022   21:08 Diperbarui: 16 Desember 2022   21:24 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelar Karya di SMP 22 PPU, Kamis, 15-12-2022

Musim Gelar Karya Sekolah Penggerak sangat membanggakan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Kebetulan di PPU ada Sekolah Penggerak Angkatan Pertama dan Angkatan Kedua. Kegiatan susul-menyusul bahkan ada yang bersamaan dalam satu hari.

Selain itu, sekolah yang melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka semester pertama, ada yang sudah mulai mengadakan Gelar Karya juga. Semakin ramai dan meriah suasana di beberapa sekolah PPU.

Pada hari Kamis tanggal lima belas Desember 2022 dua Sekolah Penggerak Angkatan Kedua jenjang SMP mengadakan Gelar Karya, yaitu SMP 20 PPU dan SMP 22 PPU. Dua sekolah tersebut memiliki pengawas pembina yang berbeda. Pengawas pembina SMP 20 PPU Pak Habel Hewi dan pengawas pembina SMP 22 PPU Pak Mokhamad Syafii.

Berhubung Pak Habel Hewi pengawas pembina SMP 20 PPU secara otomatis wajib menghadiri acara Gelar Karya di sekolah yang dipimpin oleh Bu Nurasiah itu. Kemudian, delapan pengawas SMP yang lain mendapatkan undangan dari SMP 22 PPU meskipun pengawas pembinanya Pak Mokhamad Syafii saja.

Dari delapan pengawas SMP yang diundang hanya empat orang yang dapat hadir karena Pak Anas Baenana dan Pak Mukafik mendapatkan undangan Gelar Karya di SMP 13 PPU (Sekolah Penggerak Angkatan Pertama). Kemudian Pak Sugeng Mardisantoso mewakili kadisdikpora ke SMP 20 PPU.

Dokpri
Dokpri
Sebelum pukul delapan pagi saya sudah tiba di SMP 22 PPU pada hari Kamis, 15 Desember 2022 itu. Dalam undangan memang disebutkan bahwa acara dimulai pukul 08.00 Wita. Sebelum saya menempati kursi yang disediakan untuk tamu undangan, saya berfoto bersama dengan guru dan staf di dekat meja tamu.

Wajah ceria kami tunjukkan. Hari Gelar Karya adalah hari bahagia. Selanjutnya, saya menuju deretan paling depan kursi tamu. Pak Mokhamad Syafii, Pak kadisdikpora, dan Bu Dwi Astutik saya salami satu per satu. Saya agak malu karena kadisdikpora datang lebih awal.

Dokpri
Dokpri
Begitu saya duduk acara gladi dimulai. Para peserta didik kelas tujuh yang mengenakan kaos seragam baru, tampil masih agak ragu-ragu. Mereka melakukan gerak diiringi lagu Pelajar Pancasila. Penampilan dalam gladi tersebut tampak kurang semarak. Pak Alimuddin, kadisdikpora yang mengetahui hal itu segera memberikan instruksi agar penampilan para peserta didik kelas tujuh tersebut diulang lagi.

Dokpri
Dokpri
Sebelum acara dimulai, Bu Gaby, guru senior di SMP 22 PPU berkoordinasi dengan Bu Dwi Astutik selaku kepsek. Perhatian saya fokus pada aktivitas peserta didik di panggung dan lapangan. Memang ada dua tempat untuk peserta didik tampil. Ada panggung dan ada lapangan olah raga. Posisi tenda untuk tamu undangan agak jauh dari panggung.

Dokpri
Dokpri
Pembawa acara (MC) ada dua orang. Satu laki-laki dan satu perempuan. Pembawa acara laki-laki menggunakan bahasa Indonesia sedangkan yang perempuan menggunakan bahasa Inggris. Rangkaian acara baku dimulai. Setelah pembukaan, lagu Indonesia Raya dinyanyikan bersama. Kemudian, Pak Akil, guru PAI memimpin berdoa.

Dokpri
Dokpri
Semua guru dan staf SMP 22 PPU mengenakan seragam kemeja berwarna merah, termasuk Pak Akil yang naik ke panggung untuk memimpin pembacaan doa.

Dokpri
Dokpri
Pak Mokhamad Syafii selaku pengawas pembina SMP 22 PPU juga memakai seragam kemeja yang sama dengan para guru dan staf, serta kepala sekolah tentunya.

Dalam Gelar Karya di sekolah yang termasuk wilayah Kelurahan Gunung Seteleng, Kecamatan Penajam itu, hanya ada dua sambutan. Pertama sambutan oleh kepsek SMP 22 PPU, Bu Dwi Astutik. Kedua, sambutan oleh kadisdikpora, Pak Alimuddin.

Dokpri
Dokpri
Bu Dwi Astutik menyampaikan sambutan tidak terlalu panjang. Hal-hal pokok ia sampaikan dengan cukup lancar. Pesan yang ia sampaikan kepada orang tua/wali yang hadir sangat tegas bahwa tenda bazar harus dikunjungi. Anak-anak sudah menampilkan bazar, orang tua/wali harus mendekat agar dapat melihat langsung apa saja yang ada dalam bazar tersebut.

Dokpri
Dokpri
Setelah sambutan kepsek dilanjutkan sambutan dari kadisdikpora. Pak Alimuddin memaparkan makna Kurikulum Merdeka bagi peserta didik. Hal itu disampaikan karena ada banyak orang tua/wali peserta didik yang hadir.

Dokpri
Dokpri
Acara Gelar Karya yang dibuka tepat pukul 08.00 Wita itu belum banyak dihadiri tamu undangan saat dimulai. Beberapa kepala sekolah yang diundang baru hadir setelah kadisdikpora meninggalkan tempat. Banyak undangan yang harus dihadiri Pak Alimuddin pada hari Kamis tersebut.

Dokpri
Dokpri
Beberapa penampilan peserta didik dalam menari, menyanyi, dan bercerita dalam bahasa Inggris (story telling) sambung-menyambung ditampilkan. Satu penampilan selesai dilanjutkan penampilan berikutnya.

Dokpri
Dokpri
Variasi tarian sangat menarik. Musik pengiring sangat mendukung. Apalagi area untuk menari cukup luas, yaitu lapangan yang biasa untuk kegiatan upacara bendera dan olahraga.

Dokpri
Dokpri
Di sela-sela menikmati sajian kesenian itu kami menyempatkan waktu untuk minta difoto oleh seorang guru baru di SMP 22 PPU. Guru itu mengampu mata pelajaran matematika, pengganti Bu Istiqomah yang mengundurkan diri sebagai ASN. Ia seorang laki-laki yang masih cukup muda.    

Dokpri
Dokpri

Pak Mokhamad Syafii duduk di samping Pak Tri Wahjoedi. Tempat tinggal suami Bu Yanti tersebut di Sebakung, Kecamatan Babulu.

Dokpri
Dokpri
Pada hari Senin, 12 Desember 2022, SMP 3 PPU (Babulu) mengadakan Gelar Karya. Selaku pengawas pembina SMP 3 PPU, Pak Tri Wahjoedi mendapatkan undangan untuk menghadiri kegiatan tersebut. Sebagai bukti kehadiran di sekolah yang dipimpin oleh Pak Abdullah tersebut, Pak Tri Wahjoedi membagikan foto dirinya bersama seorang guru SMP 3 PPU.

Dokpri
Dokpri
Kemeja yang dikenakan Pak Tri Wahjoedi dalam foto tersebut juga berwarna merah. Model tidak sama dengan kemeja merah SMP 22 PPU.

Dokpri
Dokpri
Panggung yang berada di pinggir lapangan SMP 22 PPU terlihat kecil dilihat dari tenda tamu dan undangan. Saat dipotret, tampak kurang jelas para peserta didik yang tampil. Namun, suara yang dihasilkan cukup nyaring terdengar saat anak-anak yang tampak masih polos itu menyanyikan lagu-lagu dari berbagai daerah.

Para tamu dan undangan sangat menikmati lagu-lagu yang dinyanyikan secara sambung-menyambung tersebut. Pada saat menikmati penampilan satu demi satu kesenian yang disajikan, saya lebih banyak merekam dalam bentuk video. Hanya sedikit atraksi kesenian yang saya abadikan dalam bentuk foto.

Dalam salah satu penampilan seni vokal (kelompok), tampak Othman, peserta didik kelas tujuh yang memainkan biola. Saya mengenal Othman sejak masih kanak-kanak, sejak masih mulai bisa berjalan. Waktu itu (2012-2015) saya mendapatkan tugas tambahan di SMP 22 PPU sebagai kepala sekolah. Bu Gaby sering membawa Othman, putra ketiganya ke sekolah.

Dokpri
Dokpri
Dalam Gelar Karya cuaca cukup cerah, tampak peserta didik tampil menari dengan penuh percaya diri. Mereka tidak tampak grogi atau malu-malu.

Dokpri
Dokpri
Sementara para peserta didik ada yang menampilkan kesenian di lapangan atau panggung, para orang tua tidak sabar untuk berkunjung ke bazar. Dengan penuh semangat mereka mendatangi satu demi satu bazar yang berjumlah sembilan tenda mini tersebut.

Dokpri
Dokpri
Sebagian orang tua langsung membeli aneka jajanan yang dijual di bazar tersebut. Dalam waktu singkat, sebagian bazar sudah tutup karena barang dagangan sudah habis.

Dokpri
Dokpri
Di atas panggung, penampilan story telling (cerita dalam bahasa Inggris) cukup memukau para penonton. Ucapan demi ucapan para pemain dalam cerita itu cukup fasih. Sama halnya dengan pembawa acara perempuan yang cukup lancar mengucapkan kata demi kata dalam bahasa Inggris. Pak Asse sebagai guru bahasa Inggris SMP 22 PPU tentu sangat berperan dalam melatih para peserta didik tersebut.

Dokpri
Dokpri
Penampilan di atas panggung oleh peserta didik kelas tujuh sangat menarik. Mereka tampak begitu lugu, tampil apa adanya tetapi cukup berani. Gaya atau gerakan yang kadang masih melihat temannya untuk diikuti tampak alami, khas anak-anak.

Dokpri
Dokpri
Pada penampilan tari kolosal yang penuh energi sangat memukau para penonton. Jumlah penari yang cukup banyak dan koreografi yang apik sangat enak ditonton. Warna-warni pakaian para penari membuat enak ditonton.

Dokpri
Dokpri
Bukan hanya kaum perempuan yang ditampilkan untuk menari. Ada penampilan laki-laki yang menari dalam acara Gelar Karya di SMP 22 PPU tersebut.

Kepala sekolah tetangga SMP 22 PPU yang hadir antara lain Bu Pedie Dawid (kepsek SMP 10 PPU), Bu Tri (kepsek SD 016 Penajam), dan beberapa yang lain. Kami tidak sempat berfoto bersama.

Kehadiran para kepala sekolah tetangga tersebut sebagai ajang silaturahim sesama insan pendidikan. Dengan saling berkunjung akan mempererat persaudaraan.

Gelar Karya yang diselenggaran di sekolah akan membuat peserta didik merasa dihargai dan tertantang untuk berkarya lebih baik. Para guru di sekolah hanya sebagai motivator. Untuk pengembangan bakat selanjutnya bergantung pada kemauan peserta didik dan orang tua. 

Semoga pada tahun 2023 Gelar Karya yang diselenggarakan oleh sekolah semakin variatif dan benar-benar menggali potensi peserta didik. 

Penajam Paser Utara, 16 Desember 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun