Sebagian besar tenda bazar menjual makanan ringan dengan harga terjangkau. Kudapan itu sudah dikemas dengan mika atau bungkus plastik bening. Pak Anas Baenana tertarik membeli camilan berupa kripik pisang. Satu bungkus seharga lima ribu rupiah. Ia beli beberapa bungkus untuk oleh-oleh.
Saya pun tertarik membeli kripik singkong. Satu bungkus harga lima ribu rupiah. Rupanya pak Amin Susilo, kepsek SMP Muhammadiyah 1 PPU mengikuti langkah-langkah kami dari satu tenda ke tenda berikutnya. Ia merekam dengan wajah ceria. Sebagian besar makanan kecil yang dijual di bazar sudah ludes. Terlihat beberapa siswa sedang menghitung uang hasil penjualan.
Setelah cukup puas berkeliling dari satu tenda ke tenda lain, kami diajak masuk ke ruang tamu kepala sekolah. Kami bertiga diajak makan bersama. Ada Pak Wintala, mantan pengawas sekolah ikut hadir pula. Beliau sudah purnatugas tetapi masih tampak sehat. Kami dibelikan camilan yang cukup banyak. Ada buah kelengkeng dan kripik pisang. Terima kasih Pak Wintala.
Setelah selesai makan, kami berpamitan pulang. Pak Amin Susilo tampak sumringah karena acara sudah berjalan lancar. Dalam perjalanan pulang, driver ganti. Pak Anas Baenana menggantikan posisi Pak Mokhamad Syafii. Saya sangat bersyukur memiliki teman-teman pengawas yang suka menolong. Seharusnya saya datang seorang diri untuk menghadiri acara tersebut. Namun, saya tidak sanggup untuk berangkat seorang diri naik sepeda motor. Untunglah dua teman pengawas tersebut bersedia membantu kelancaran kegiatan.
Saya pun sangat berterima kasih kepada tuan rumah dan jajarannya (kepala sekolah, para guru, staf, peserta didik, pengurus Muhammadiyah Sepaku, para alumni, dan semua orang tua peserta didik, serta tokoh masyarakat setempat). Kerja sama dan kolaborasi yang dilakukan telah menghasilkan acara yang apik dan memuaskan banyak pihak.
Jalan yang sedang dalam tahap perbaikan harus kami lewati lagi. Satu sisi jalan sudah dicor. Sisi lain masih jalan lama. Kami harus bergiliran melewati satu sisi jalan tersebut.
Para pekerja bekerja dengan penuh semangat di jalan provinsi itu. Jalan IKN memang prioritas. Mereka tentu ingin segera menyelesaikan proyek jalan agar segera dapat dilalui tanpa hambatan.
Pak Anas Baenana berkonsentrasi penuh saat memegang kemudi mobil dinas pengawas. Jalanan yang sempit memang kurang nyaman. Apalagi pada sebagian jalan yang kami lewati, ada yang harus menanjak dan menikung.
Alhamdulillah, sebelum asar, kami sudah tiba di Penajam. Berulang-ulang saya mengucapkan rasa syukur karena kegiatan pada hari Rabu tanggal empat belas Desember 2022 dapat berjalan dengan lancar.
Penajam, 15 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H