Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

IHT di SMP 4 PPU, Kaltim, 3 Desember 2022

4 Desember 2022   09:51 Diperbarui: 4 Desember 2022   09:52 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

f-4-perkenalan-638c093c166b4264903b4e42.jpeg
f-4-perkenalan-638c093c166b4264903b4e42.jpeg
Beberapa guru bisa memperkenalkan diri dengan irama. Hanya sedikit yang masih agak ragu untuk mengikuti irama saat menyebutkan nama dan mata pelajaran yang diampu. Beberapa guru bahkan sempat terhenti suaranya karena irama belum sesuai.

Acara perkenalan yang membuat suasana semakin ceria tersebut dapat membuat keringat mengalir. Gerakan-gerakan saat berdiri di tengah ruang ternyata ikut membakar kalori tubuh.

Pada sesi berikutnya, Bu Dayang banyak bercerita pengalaman saat berada di luar negeri untuk menerima penghargaan sebagai 50 guru terbaik internasional tahun 2017. Secara rinci, Bu Dayang bercerita suasana saat berkumpul dengan 49 guru lain dari berbagai negara.

Materi yang disampaikan Bu Dayang langsung dipraktikkan. Tidak banyak teori atau ceramah yang dituturkan Bu Dayang. Semua peserta langsung diajak praktik menerapkan sebuah kegiatan pembelajaran, seperti permainan menuliskan kata berantonim. Siang-malam, tinggi-rendah, atas-bawah, dan sebagainya.

Peserta diminta menuliskan dua kata berantonim pada dua lembar kertas tempel (post-it) atau stiky note. Satu kertas diisi satu kata kemudian ditempelkan pada karton yang ditempelkan di dinding. Antonim dari kata tersebut dituliskan pada lembar post-it yang lain dan ditempelkan pada lembar karton yang berbeda.

Ada lima kelompok guru. Satu kelompok menjaga satu karton di dinding. Anggota kelompok tersebut menempelkan satu post-it ke karton kelompoknya dan satu post-it ke karton yang dijaga kelompok lain.

Pada awal permainan para guru tidak mengetahui bahwa permainan itu baru pada babak pertama. Selanjutnya, pada babak kedua, setiap anggota kelompok harus menemukan lagi pasangan kata yang ada pada kertas karton yang dijaga kelompoknya.

Pada babak kedua ini permainan cukup seru karena ada sebagian guru yang sudah lupa, di mana menempelkan satu post-it pasangan kata yang dituliskannya. Mereka harus berebut dengan kelompok lain karena ada kata yang sama dengan kelompok lain yang dituliskan pada post-it tersebut.

Keseruan pun tidak terhindarkan. Para guru saling berebut lembar post-it yang ditempelkan pada karton kelompok lain. Saking bersemangat berlari menuju karton tempat lembar post-it ditempelkan, ada guru yang sempat terjatuh. Tertawa pun tidak terhindarkan.

Tema IHT di SMP 4 PPU tesebut adalah Optimalisasi Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka. Tidak banyak teori yang disampaikan Bu Dayang. Contoh-contoh penerapan pembelajaran yang banyak diberikan. Pada sela-sela kegiatan, cerita pengalaman selama di luar negeri diselipkan sesuai materi yang disampaikan.

Para guru SMP 4 PPU tampak sangat antusias mengikuti semua arahan dari Bu Dayang. Pada sesi per kelompok harus berjoget, tidak ada yang menolak. Justru mereka cukup kreatif dengan menciptakan gerakan yang unik dan menimbulkan kekaguman kelompok lain.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun