Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Workshop Pengisian Rapor Kurikulum Merdeka, 16 November 2022

19 November 2022   16:15 Diperbarui: 19 November 2022   19:17 2245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Workshop Pengisian Rapor Kurikulum Merdeka, 16 November 2022

Kurikulum Merdeka sudah mulai diterapkan pada sekolah-sekolah non-Sekolah Penggerak mulai tahun pelajaran 2022/2023. Mereka melaksanakan IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) dengan panduan dari PMM (Platform Merdeka Mengajar) dan berbagai kegiatan daring maupun luring yang dapat diikuti dalam waktu tertentu.

Berbagai media sosial yang mengulas IKM juga bertebaran di Youtube, Facebook, dan media sosial yang lain. Kepala sekolah harus pro-aktif  "belajar" dari berbagai sumber,  mengingat dalam penerapan Kurikulum Merdeka, banyak versi, model, dan contoh yang dapat dipilih, dipilah, dan dimodifikasi.

Kepala sekolah harus memberikan contoh kepada guru-guru di sekolahnya dalam "belajar" dari berbagai media yang harus dilakukan terus-menerus. Kepala sekolah tidak bisa hanya perpatokan atau berpedoman pada satu sumber. Berbagai sumber harus dicari dan dipelajari dengan baik.

Diskusi, musyawarah, dan rapat di sekolah harus lebih sering dilakukan agar dalam penerapan Kurikulum Merdeka ada persamaan persepsi, bukan menyamakan model tertentu dalam penerapan Kurikulum Merdeka.

Workshop Penyusunan KKTP

Untuk menyiapkan para guru dalam mengisi rapor Kurikulum Merdeka, SMP 1 PPU menyelenggarakan workshop pada tanggal 16 Novemebr 2022. Sebagai Sekolah Penggerak Angkatan Pertama, SMP 1 PPU ingin berbagi dengan sekolah-sekolah yang melaksanakan IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka).

Selain guru-guru SMP 1 PPU, diundang perwakilan guru dan operator dapodik dari SMP 2 PPU, SMP 5 PPU, SMP 6 PPU, SMP 7 PPU, SMP 10 PPU, SMP 15 PPU, SMP 19 PPU, SMP 21 PPU, dan SMP 22 PPU. Total ada sepuluh sekolah yang bersama-sama belajar untuk pengisian rapor Kurikulum Merdeka.

Dokpri
Dokpri
Mendekati pukul 09.00 wita hari Rabu tanggal lima belas November 2022 itu acara dimulai. Seperti biasa, ada susunan acara baku: pembukaan , menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan pembacaan doa. Setelah itu, sambutan tuan rumah. Pak Budi Lestarianto menyampaikan sambutan singkat. Kemudian, selaku pengawas pembina SMP 1 PPU, saya, Suprihadi, diminta untuk menyampaikan sambutan.

Dokpri
Dokpri
Sebelum tata cara pengisian rapor dibicarakan, terlebih dahulu disampaikan tata cara penyusunan KKTP (Kritria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran). Pak Budi Lestarianto selaku kepala Sekolah Penggerak tampil menyampaikan paparannya sambil berdiri.

Pada Kurikulum 2013 dikenal istilah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). KKM merupakan patokan atau batas minimal peserta didik dianggap tuntas mengikuti suatu mata pelajaran. Jika tidak tuntas, peserta didik dianggap "gagal" mengikuti mata pelajaran tersebut dan dapat mengakibatkan "tidak naik kelas".

Pada Kurikulum Merdeka dikenalkan istilah KKTP (Kritria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran). KKM berbeda dengan KKTP. Peserta didik yang belum mencapai KKTP (belum tuntas) tidak mengakibatkan dia "tidak naik kelas". Mengapa? Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka menggunakan sistem fase. 

Untuk jenjang SMP (kelas 7,8, dan 9) berada pada fase D. CP (Capaian Pembelajaran) berlaku selama tiga tahun. Selama tiga tahun pada jenjang SMP tersebut semua CP fase D harus sudah tuntas.

Pembagian CP setiap kelas diserahkan sepenuhnya kepada guru-guru di sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, sangat mungkin antara satu sekolah dengan sekolah lain berbeda Tujuan Pembelajaran pada setiap kelasnya.

Untuk membedah CP (Capaian Pembelajaran) menjadi TP (Tujuan Pembelajaran) dan ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) diperlukan waktu beberapa JP (jam pelajaran) agar dapat memahami dengan baik. Pada setiap TP perlu disusun KKTP (Kritria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran). Model KKTP itulah yang sedang dipaparkan oleh Pak Budi Lestarianto.

Bedah CP menjadi TP dan ATP sudah dilaksanakan pada awal bulan Juli 2022 dalam kegiatan Diseminasi Implementasi Kurikulum Merdeka di SMP 1 PPU (6-9 Juli 2022). Boleh dikata, kegiatan workshop yang dilaksanakan pada tanggal 15 November 2022 merupakan kelanjutan dari kegiatan Diseminasi Implementasi Kurikulum Merdeka pada pekan pertama Juli 2022 tersebut.

 Workshop Pengisian Rapor

Setelah KKTP ditentukan, langkah selanjutnya adalah memasukkan nilai setiap TP per mata pelajaran ke dalam aplikasi rapor pada dapodik. Sebenarnya, jika para guru cukup rajin berselancar di dunia maya, aplikasi rapor sudah dapat diunduh.

https://www.datadikdasmen.com/2022/07/raport-kurikulum-merdeka.

Meskipun demikian, dengan diadakan workshop, kesulitan dan hambatan akan dapat dimusyawarahkan agar dapat dicarikan solusi terbaik. Apalagi, rapor semester ganjil baru akan digunakan pada awal atau pertengahan Desember 2022.

Guru yang bijak tentu akan belajar lebih awal demi mendapatkan pemahaman lebih baik. Diskusi, tanya jawab dan bentuk-bentuk lain berkomunikasi sangat penting untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif.

Penyusunan KKTP harus benar-benar dapat dipahami dengan baik agar rapor yang dihasilkan sesuai dengan semangat Merdeka Belajar dalam Kurikulum Merdeka.

   

Penajam Paser Utara, 19 November 2022

*Tantangan Omjay Menulis di Blog

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun