Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU, Kaltim, 10 November 2022

13 November 2022   01:32 Diperbarui: 13 November 2022   01:37 2508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU, Kaltim, 10 November 2022

Hari Pahlawan tanggal sepuluh November 2022 diperingati dengan khidmat. Pada hari Kamis itu para guru dari empat sekolah berkumpul di SMP 1 PPU. Sebagai Sekolah Penggerak Angkatan Pertama, SMP 1 PPU ditunjuk untuk melakukan pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka kepada guru-guru dari SMP 2 PPU, SMP 6 PPU, SMP 7 PPU, dan SMP 10 PPU. Agenda itu sudah dijadwalkan oleh disdikpora PPU.

Sebelumnya, pada hari Senin dan Selasa (7-8 November 2022) telah dilakukan pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka untuk jenjang Sekolah Dasar. Pada tanggal 10 dan 11 November 2022 giliran jenjang SMP yang "bergerak".

Ada empat titik tempat pengimbasan, yaitu di SMP 3 PPU, SMP 9 PPU, SMP 13 PPU, dan SMP 1 PPU. Untuk kegiatan di SMP 1 PPU acara dimulai agak molor sedikit mengingat ada peserta yang masih dalam perjalanan menuju lokasi.

Jadwal seharusnya pukul 08.00 wita, molor satu jam menjadi pukul 09.00 wita. Namun, hal itu tidak mengurangi semangat narasumber dan para peserta. Justru waktu lebih efektif karena tidak banyak acara seremonial dan sambutan-sambutan.

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pembawa acara adalah guru dari SMP 1 PPU. Susunan acara tidak banyak. Setelah pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan pembacaan doa. Guru yang ditunjuk untuk memimpin doa adalah Pak Mansyur, guru dari SMP 10 PPU.

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Selaku pengawas pembina SMP 1 PPU, saya diminta untuk membuka kegiatan pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka tersebut. Berhubung hanya mewakili pejabat disdikpora, saya tidak terlalu banyak berbicara sebelum membuka kegiatan tersebut. Apalagi, jadwal sudah terlambat satu jam. Saya tidak ingin acara pokok ikut tertunda.

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Dalam acara pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka itu dihadiri oleh tiga kepsek, yaitu Pak Supardi (SMP 2 PPU), Pak Sukaryadi (SMP 7 PPU), dan Bu Pedie Dawid (SMP 10 PPU). Kepsek SMP 6 PPU berhalangan hadir karena masih dalam kondisi sakit. Pak Budi Lestarianto, selaku kepsek SMP 1 PPU bertindak sebagai narasumber yang tampil pertama.

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Dalam pemaparan terkait "Asesmen Pembelajaran" Pak Budi Lestarianto lebih banyak mengajak peserta untuk berkomunikasi atau bertanya jawab. Dengan melakukan tanya jawab, para peserta diharapkan ikut aktif dalam kegiatan pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka itu.

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Para peserta menyimak dengan serius pemaparan yang disampaikan Pak Budi Lestarianto. Mereka pun bersiap-siap, siapa tahu akan diberi pertanyaan terkait "jenis-jenis asesmen pembelajaran" yang biasa dilakukan di sekolah.

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Sebagian besar peserta duduk berdekatan dengan teman yang berasal dari satu sekolah. Ada sebagian yang memakai masker dan sebagian besar sudah tanpa masker. Untuk berjaga-jaga dari segala kemungkinan, memang lebih baik memakai masker. Apalagi kondisi fisik sedang kurang fit, sedang flu misalnya, memang lebih baik memakai masker agar orang lain tidak khawatir tertular.

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Untuk pakaian, rata-rata peserta memakai kemeja batik. Setiap hari Kamis memang ada ketentuan bagi para pegawai mengenakan kemeja batik dan bawahan berwarna gelap. Berhubung hari Kams itu bertepatan dengan Hari Pahlawan, sebagian peserta mengenakan kemeja seragam KORPRI.

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Untuk kemeja KORPRI pun ada dua versi. Pegawai yang masih sayang dengan seragam yang lama, mereka mengenakan seragam KORPRI lama. Pegawai yang sudah memiliki seragam KORPRI baru yang warna birunya lebih tua tentu lebih suka memakai seragam yang baru itu.

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Para peserta duduk sesuai tempat yang disediakan. Berhubung jumlah kursi yang disiapkan lebih banyak daripada jumlah peserta, mereka leluasa menempati kursi. Tampak beberapa kursi kosong tanpa penghuni. Ada peserta yang memilih duduk pada baris belakang padahal masih ada kursi yang kosong pada baris di depannya. Begitulah selera para peserta.

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pada salah satu baris hanya Bu Nurmi, guru SMP 1 PPU yang menjadi narasumber juga dalam pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka itu duduk seorang diri. Sementara itu, satu staf TU SMP 1 PPU menjadi operator komputer. Ia membantu narasumber untuk menayangkan power point (ppt.)

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Peserta dari SMP 7 PPU menempati deretan kursi pada sisi kanan ruang. Mereka duduk tidak jauh dari kepseknya, yaitu Pak Sukaryadi. Ada sepuluh guru SMP 7 PPU yang hadir, yaitu Pak Roni, Bu Haya, Bu Siti Hasanah, Bu Nirwana, Bu Asriani, Pak Nasir Muhamad Siddiq. Pada baris kedua duduk berderet Bu Sri Fauziah, Bu Noviyanti dan Bu Mardiana Piliang. Ada satu guru yang belum begitu saya kenal, namanya Papasa Benne. Sewaktu saya bertugas di SMP 7 PPU, dia belum ada.

Guru-guru dari SMP 7 PPU masih saya ingat nama-namanya karena selama enam tahun saya pernah bertugas di sekolah yang termasuk wilayah Kelurahan Sotek itu. Sebagian guru dan staf tata usaha SMP 7 PPU ada yang sudah mutasi ke sekolah atau SKPD lain.

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pak Budi Lestarianto mengimbaskan Implementasi Kurikulum Merdeka terkait asesmen dibantu oleh Bu Nurmi, guru matematika SMP 1 PPU. Gaya bicara Bu Nurmi sangat khas sehingga mudah dikenali walau tidak melihat wajahnya. Saat Bu Nurmi melakukan presentasi, saya melakukan aktivitas di ruang kerja kepsek SMP 1 PPU yang kebetulan berdampingan dengan aula tempat pertemuan pengimbasan itu. Dua ruang itu hanya dipisahkan oleh dinding. Suara dari ruang sebelah terdengar cukup jelas.

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pada saat sesi tanya jawab, Pak Supardi, kepsek SMP 2 PPU paling aktif bertanya. Satu jawaban disampaikan Pak Bufi Lestarianto, disambut Pak Supardi dengan pertanyaan lebih lanjut. Begitu terjadi beberapa kali. Namun, Pak Budi Lestarianto menjawab dengan tenang. Antara kepsek SMP 1 PPU dan kepsek SMP 2 PPU sudah saling akrab. Mereka sering berdiskusi di WAG MKKS sehingga dalam forum resmi itu mereka kembali melakukan diskusi yang hangat terkait IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka).

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Selain Pak Supardi, ada guru yang diminta berbicara untuk menanggapi pertanyaan Pak Supardi. Salah satunya adalah Pak M. Nafi, guru SMP 6 PPU. Sebelumnya guru PAI itu bertugas di SMP 23 PPU. Berhubung ada guru PAI dari SMP 6 PPU yang berdomisili di Tanah Grogot, Paser dilakukanlah "tukar guling".

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Beberapa saat acara pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka berlangsung, datang kadisdikpora ke ruang pertemuan itu. Seperti biasa, kadisdikpora PPU memiliki agenda yang beruntun. Setelah memberikan sambutan pada suatu tempat kemudian berpindah ke tempat lain. Dengan begitu acara yang sedang berlangsung tiba-tiba terjeda sebentar untuk mendengarkan arahan atau sambutan dari kadisdikpora.

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Ada beberapa guru perwakilan dari tiap sekolah diminta maju. Pak Budi Lestarianto meminta mereka untuk menjelaskan sebuah gambar. Pada layar tampak ada gambar tiga orang yang sedang menyaksikan pertandingan sepak bola. Orang pertama dengan tubuh cukup tinggi. Ia dapat leluasa menyaksikan pertandingan sepak bola itu. Orang kedua berukuran sedang, cukup dapat melihat pertandingan itu.   Selanjutnya, orang ketiga agak pendek sehingga agak kesulitan untuk dapat menyaksikan pertandingan tersebut.

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Setiap perwakilan menjawab sesuai versi masing-masing. Dengan lancar mereka bercerita tentang maksud gambar yang dikaitkan dengan Kurikulum Merdeka.

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Mereka berbicara dengan penuh keyakinan bahwa jawaban yang diberikan adalah jawaban yang benar dan sesuai dengan yang diinginkan oleh narasumber.

Pak Budi Lestarianto pun memberikan klarifikasi atas jawaban para peserta. Tiga orang yang menyaksikan sepak bola itu ibarat sedang mengikuti pembelajaran di kelas. Berhubung kondisi berbeda, perlakuan pun harus tidak sama. Untuk yang bertubuh tinggi tidak perlu diberi tumpuan untuk berpijak. Untuk yang bertubuh sedang perlu diberi satu balok tumpuan untuk berpijak agar dapat menyaksikan pertandingan seperti yang disaksikan temannya yang bertubuh tinggi. Kemudian, untuk yang bertubuh paling pendek perlu diberi dua atau tiga tumpaun berpijak agar dapat ikut menyaksikan sepak bola seperti dua temannya tersebut.

Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di PPU
Perbedaan perlakuan tersebut dinamakan pembelajaran berdiferensiasi. Siswa diberi layanan sesuai kondisi yang dimiliki. Dengan cara seperti itu, guru dituntut untuk menyiapkan materi pembelajaran yang tidak sama antara satu kelompok siswa dengan kelompok siswa yang lain. Bagaimana cara menentukan kelompok siswa? Ada asesmen awal (asesmen diagnostik) yang dilakukan pada awal tahun pelajaran atau pada setiap awal pembahasan materi baru.

Kegiatan pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka untuk empat sekolah tersebut berakhir pada pukul 15.00 wita. Memang terasa singkat dan belum tuntas. Namun, paling tidak ada suatu pemahaman baru yang disampaikan para narasumber terkait asesmen dan pembelajaran berdiferensiasi.

 Penajam Paser Utara, 13 November 2022

*Tantangan Omjay Menulis di Blog

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun