Dalam pelaksanaan projek, hal-hal yang dinilai oleh guru adalah dimensi-dimensi seperti itu. Bukan hasil produk bagus atau jelek. Bukan hasil produk laku terjual atau tidak. Dimensi yang menjadi fokus penilaian. Kalau boleh disejajarkan, dimensi itu berkaitan dengan penilaian "sikap" pada Kurikulum 2013. Hanya nama berbeda dan proses pelaksanaan yang lebih luas.Â
Projek P5 dilaksanakan di luar jam pelajaran intrakurikuler dan bukan pelajaran ekstrakurikuler. Projek P5 mengarah kepada penyiapan peserta didik untuk kehidupan setelah lulus sekolah formal. Itu kesimpulan sementara yang saya dapatkan dari beberapa kali pelaksanaan Gelar Karya Projek P5.
Bu Rarik, kepsek SMP 14 PPU dan Bu Rosnah, kepsek SMP 4 PPU yang mendampingi para tamu ternyata tertarik juga untuk mengamati proses pembuatan piring lidi tersebut. Beberapa siswa yang berada dalam ruang pameran itu memperagakan proses pembuatan piring lidi.
Bukan hanya peserta didik perempuan, ada pula peserta didik laki-laki yang memperagakan proses pembuatan piring lidi yang tampak begitu rumit. Mengapa rumit? Anyaman dibuat melingkar-lingkar membentuk sebuah piring. Bahan terbuat dari lidi yang mudah patah. Jika tidak berhati-hati, saat dibengkokkan, lidi bisa patah. Hal itu tentu akan merepotkan karena harus mengulang dari awal lagi.
Dalam ruang pameran tampak peserta didik laki-laki yang sedang melakukan tahap akhir pembuatan piring lidi. Dengan hati-hati ia menganyam lidi mengikuti pola yang sudah diajarkan fasilitator dan pendamping projek tersebut.
Kerajinan dari bahan dasar lidi tersebut tidak hanya dapat dibentuk menjadi piring. Ada beberapa bentuk seperti untuk wadah pernak-pernik bumbu dapur. Bisa pula dibentuk menjadi wadah tempat buah-buahan. Tentu ukuran dan model disesuaikan dengan kebutuhan.
Dialog atau tanya jawab antara pengunjung dengan fasilitator berlangsung cukup akrab. Sementara itu para peserta didik yang melaksanakan projek P5 dengan tema "Kearifan Lokal" masih dengan tekun menyelesaikan anyaman piring lidi dengan model yang cukup cantik.
Posisi duduk setiap peserta didik yang menganyam piring lidi tidak seperti posisi naik bus. Mereka duduk menghadapi meja yang disusun sedemikian rupa sehingga bahan-bahan untuk menganyam dapat diletakkan di atas meja. Dua meja disatukan sehingga menjadi tempat agak lebar untuk meletakkan bahan.
Projek yang dilaksanakan tentu berdasarkan Modul Projek yang disusun terlebih dahulu. Para fasilitator dan tim akan menyusun Modul Projek dengan cermat agar dapat dilaksanakan dengan baik. Selain Modul Projek, Asesmen Projek disusun pula. Untuk mengetahui keterlaksanaan projek, asesmen perlu disusun agar dapat diketahui sejauh mana projek itu terlaksana sesuai modul projek yang sudah disusun.
Beberapa pengunjung dari Kabupaten Balangan tertarik untuk melihat-lihat Modul Projek dan Asesmen Projek tersebut.