Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

"November", Memakai "v" Bukan "Nopember"

6 November 2022   02:04 Diperbarui: 6 November 2022   06:24 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

November bukan Nopember, Memakai "v"

Mari kita buka-buka kamus, penulisan nama bulan yang benar itu "November" atau "Nopember". Mari kita buka KBBI V (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dari aplikasi yang dapat diunduh dari "playstore". Apakah ada yang belum mempunyai aplikasi itu pada gawai? Silakan mengunduh lebih dahulu agar kita dapat bersama-sama mengecek kata mana yang benar.

Seorang bloger, penulis, atau pecinta bahasa Indonesia sudah seharusnya mempunyai buku rujukan atau buku pedoman terkait ejaan. Kalau buku dalam bentuk fisik (buku cetakan) membuat ribet, kita dapat memanfaatkan aplikasi atau web yang tersedia.

dokpri
dokpri
Setelah aplikasi terunduh, mari kita klik, pada kotak pencarian, ketikkan kata "Nopember". Apa yang muncul? Kata "Nopember" merupakan "bentuk tidak baku dari "November". Itu berarti bahwa kata yang baku adalah "November", memakai "v" bukan "p". Bagaimana fakta di lapangan? Masih banyak orang yang menuliskan nama bulan ke-11 tarikh Masehi (30 hari) itu dengan huruf "p".

dokpri
dokpri
Sesudah mengetahui ejaan yang benar, langkah apa yang perlu dilakukan? Sedapat-dapatnya dari diri sendiri berjanji untuk menuliskan nama bulan November dengan benar. Selanjutnya, kita dapat menginfokan kepada orang lain dengan cara masing-masing.

Apalagi pada bulan November ada hari bersejarah, yaitu Hari Pahlawan pada tanggal sepuluh November. Mari kita berjuang untuk mengampanyekan bahwa penulisan nama bulan yang benar adalah "November". Meskipun terlihat sederhana, langkah kita tidak mudah. Artinya, tidak gampang membuat orang lain mau mengikuti ajakan untuk menuliskan kata dengan ejaan yang benar. Untuk itulah diperlukan perjuangan, usaha sungguh-sungguh, dan tidak mudah putus asa.

Tiga Huruf Sering Tertukar: "p", "v", dan "f"

 Ada tiga huruf yang sering tertukar dalam penulisan. Tiga huruf iru adalah p, v, dan f. Jika kata-kata yang tertulis dengan ejaan yang tertukar itu tidak menimbulkan perbedaan makna, tidak akan menjadi masalah. Jika penulisan huruf yang tertukar itu menimbulkan perbedaan makna tentu akan menjadi masalah.

Salah ejaan tetapi tetap dipahami, contoh: Nopember, Pebruari, paksin, pitamin, kreatipitas (seharusnya: November, Februari, vaksin, vitamin, kreativitas).

Salah ejaan dan menimbulkan masalah karena berbeda makna

Silakan dibandingkan kata pada sebelah kiri dengan kata pada sebelah kanan.

pas -- vas (pas=tepat; vas=tempat bunga untuk hiasan di atas meja)

pakta -- fakta (pakta=perjanjian internasional; fakta=sesuatu yang benar-benar terjadi)

pit -- fit (pit=sepeda; fit=berdaya tahan untuk melakukan aktivitas fisik)

Ada beberapa kata serapan yang sering tertukar atau keliru dalam pemilihan huruf yang tepat. Hal itu disebabkan oleh penyerapan atau nasionalisasi kata dari sumber kata yang berbeda.

Contoh:

Kata "kreatif" dan "kreativitas"

Kata "kreatif" diserap dari kata bahasa Inggris "creative". Akhiran "-ive" diindonesiakan menjadi "if". Contoh lain: demonstratif, aktif, selektif.

Kata "kreativitas" diserap dari kata "creativity" (unsur v tetap dipertahankan v dan akhiran "-ty" menjadi "-tas". Contoh kata lain: aktivitas (bukan aktifitas), sportivitas (bukan sportifitas), produktivitas (bukan produktifitas).

Pengguna bahasa Indonesia sering tidak menyadari kekeliruan atas tertukarnya huruf yang seharusnya digunakan. Umumnya hanya ikut-ikut orang lain yang lebih dahulu menggunakan istilah tersebut.

Kata "kreatif" diberi imbuhan "ke-an" menjadi "kekreatifan" (benar dan boleh). Kemudian kata "aktif" diberi imbuhan "ke-an" menjadi "keaktifan" (bukan keaktivan).

Jeli dan teliti dalam berbahasa memang sangat diperlukan. Kita harus selalu waspada jika menemukan sebuah kata yang "meragukan" ejaan yang digunakan. Segera membuka kamus (KBBI V). Cocokkkan kata yang "meragukan" itu. Jika tidak benar, segera tinggalkan.

Kesimpulan

Dari uraian singkat di atas, dapat dsimpulkan bahwa KBBI V dan EYD V adalah pedoman yang harus selalu kita gunakan. Jangan mudah ikut-ikutan orang lain dalam menuliskan kata. Selalu cocokkan dengan kata yang terdapat dalam kamus.

Untuk itu, selalu buka web EYD V (kemdikbud.go.id) jika ingin mengetahui pedoman ejaan yang benar. Kemudian buka (klik) aplikasi KBBI V jika ingin mengetahui sebuah kata sudah baku atau belum.

Mari terus belajar dan belajar terus untuk memperbaiki ejaan kata-kata yang kita gunakan dalam menulis artikel dan yang lain.

 

Penajam Paser Utara, 6 November 2022

*Tantangan Omjay Menulis di Blog

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun