Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Rabu Ceria Banyak Canda

3 November 2022   05:03 Diperbarui: 3 November 2022   05:06 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu Ceria Banyak Canda

Aktivitas hari Rabu tanggal dua November 2022 berjalan lancar. Pagi-pagi saya sudah berada di ruang pengawas sekolah. Tujuan pertama, menyelesaikan laporan bulanan kepengawasan. Pada setiap awal bulan, kami diminta membuat laporan tertulis kegiatan selama satu bulan sebelumnya. Kegiatan itu mengandung permasalahan untuk dilaporkan. Bukan kegiatan rutin yang tidak menimbulkan masalah.

Untuk itu, para pengawas selalu berdiskusi pada setiap akhir bulan untuk menentukan atau membahas permasalahan yang diangkat atau dilaporkan secara tertulis itu.

Format laporan sudah tersedia, kami tinggal mengisi dan mencetak (nge-print). Sejak dua bulan yang lalu kami diminta membuat laporan rangkap tiga. Kemudian data presensi manual selama satu bulan terakhir (bulan yang lalu) difotokopi.

Beberapa pengawas yang sudah hadir masih membahas proses presensi menggunakan aplikasi. Beberapa orang sudah berhasil melakukan presensi secara online itu. Namun, masih ada sebagian yang belum berhasil, termasuk saya, Suprihadi.

Untuk urusan presensi saya tidak terlalu risau. Menurut kepala Bagian Umum (Tata Usaha) disdikpora, presensi secara online, baik menggunakan aplikasi atau finger print belum akan diberlakukan dalam satu atau dua hari ke depan. Kemugkinan aturan itu baru akan diterapkan pekan depan.

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Pada hari Rabu yang cerah itu saya mengumpulkan atau menyerahkan fotokopi SKP seperti yang diinfokan staf hari sebelumnya. Sebagai bukti saya sudah mengumpulkan saya meminta untuk dijepret alias difoto bersama staf yang menerima berkas fotokopi tersebut. Pak Imam Mudin saya mintai tolong untuk mengambil gambar atau memotret kami. 

Suasana di ruang pengawas sangat dinamis. Seperti hari-hari sebelumnya, selalu ada tamu dari kepala sekoah atau guru, termasuk bendahara sekolah yang menemui pengawas pembinanya. Ruang 1 dan Ruang 2 yang berdampingan sering ada kesibukan.

Pada hari Rabu tanggal dua November 2022 itu, Pak M. Hanafi dan Pak Prayitno dicari oleh guru dari sekolah binaannya. Mereka pun harus mencari tempat yang agak longgar agar dapat berbincang-bincang dengan nyaman. Kondisi dua ruang pengawas cukup sempit jika semua pengawas hadir dan menemui guru atau kepala sekolah binaan masing-masnig.

Ketika waktu sudah agak siang, saya mengajak Pak M. Hanafi berkunjung ke sekolah binaannya yang terdekat, yaitu SMPIT Nurul Hikmah. Sebelum berangkat, saya terlebih dahulu menanyakan keberadaan Pak Damas, kepsek SMPIT Nurul Hikmah.

Pak Habel yang berada di Ruang 2 kami ajak pula. Kebetulan Pak M. Hanafi membawa mobil sehingga kami bertiga dapat berangkat bersama-sama dalam satu mobil. Pak Mokhamad Syafii tidak ikut karena sedang mengikuti PMO (Progtam Manajement Office) daring bersama sekolah binaannya, SMP 22 PPU dan fasilitator Sekolah Penggerak Angkatan Kedua, Bu Putri dari Kabupaten Berau.  

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Selain menyelenggarakan sekolah reguler berciri khas sekolah Islam terpadu,  SMPIT Nurul Hikmah memiliki Pondok Pesantren pula. Sebagian peserta didik ada yang "mondok" dan sebagian yang lain tidak "mondok". Untuk peserta didik yang tidak "mondok" umumnya diantar jemput dengan kendaraan colt berlangganan. Sebagian kecil peserta didik  diantar jemput oleh orang tua atau keluarganya.

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Untuk menuju ruang kepala SMPIT Nurul Hikmah, kami harus menaiki tangga. Anak-anak tangga cukup licin jika terkena air. Untuk itu, kita harus berhati-hari saat berjalan naik atau menuruni anak-anak tangga tersebut.

Sudah cukup lama kami tidak berkunjung ke SMPIT Nurul Hikmah. Hal itu kami akui dan diutarakan langsung oleh Pak Damas. Berhubung cukup lama tidak berjumpa dalam suasana santai, kami berbincang agak lama. Banyak hal yang kami percakapkan.

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Pak Hanafi selaku pengawas pembina sekolah itu menyampaikan beberapa alasan tentang "jarang"-nya berkunjung. Padahal lokasi sekolah cukup dekat dengan kantor disdikpora. Hal itu pun dimaklumi bersama. Semua mempunyai urusan atau kegiatan yang memang harus dilakukan.

"Bagaimana dengan projek P5, Pak?"

Saya menanyakan tindak lanjut atau progres IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) terkait Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bagi peserta didik kelas tujuh.

Pak Damas  menceritakan hal-hal sudah dilakukan dan sedang dijalankan untuk P5 yang dalam setahun minimal dipilih tiga tema dari tujuh tema yang disediakan pemerintah.

Kami pun memperbincangkan tema "Kearifan Lokal". Wilayah PPU adalah daerah yang sedang berkembang atau dikembangkan. Pendatang hadir dari berbagai daerah di Indonesia. Budaya asal dari pendatang sebagian dapat berkembang. Sementara itu budaya dari penduduk setempat yang berjumlah kurang begitu banyak belum dikembangkan secara maksimal. Di situlah tantangan yang dihadapi.

Budaya apa yang harus dikembangkan sebagai "Kearifan Lokal" sementara para pelaku budaya lokal berjumlah sangat terbatas. Demikian pula untuk penentuan pakaian adat atau pakaian daerah yang akan dijadikan pakaian sekolah. Perlu ada kajian mendalam dan keberanian pemerintah daerah untuk segera membuat keputusan terkait pakaian daerah akan dijadikan pakaian sekolah yang harus dikenakan setiap hari Kamis tersebut.    

 Terkait aturan pengggunaan pakaian daerah sebagai pakaian seragam sekolah pada daerah atau provinsi tertentu tidak menimbulkan masalah. Misalnya di Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, atau Sumatera. Untuk daerah-daerah yang mayoritas banyak pendatangnya tentu akan menimbulkan pro dan kontra saat suatu jenis pakaian daerah diputuskan. Namun, kami berharap hal itu tidak akan menimbulkan konflik di daerah PPU.

Sambil mengobrol kami menikmati minuman dan kudapan basah yang cukup enak. Minuman teh dalam kemasan kotak, air mineral dalam kemasan botol plastik dan kue-kue basah disajikan  di atas meja.

Obrolan kami lari ke mana-mana. Bukan hanya masalah P5 yang diterapkan di SMP IT Nuurl Hikmah yang diperbincangkan. Hal-hal bersifat spesifik juga kami bicarakan diiringi tawa dan canda. Sebagai mitra kerja, kami selalu berusaha akrab agar tidak jurang pemisah jika suatu saat menemui suatu kendala dalam menjalankan tugas.

Saya pribadi menyadari bahwa keakraban akan menumbuhkan rasa saling menghargai dan saling memberi informasi. Ganjalan di hati dapat diungkapkan dan dibahas dengan suasana santai. Boleh dikata antara pengawas sekolah dan kepala sekolah tidak ada jarak yang terlalu lebar untuk membahas hal-hal hangat yang terjadi di kantor maupun di masyarakat pada umumnya.

Dengan berkunjung atau bersilaturahim, insya Allah rezeki akan mengalir lebih banyak dan usia kita akan dipanjangkan.

Penajam Paser Utara, 3 November 2022

*Tantangan Omjay Menulis di Blog 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun