Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Munas V APSI Hari Pertama, 13 Oktober 2022

15 Oktober 2022   05:21 Diperbarui: 15 Oktober 2022   05:28 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Munas V APSI Hari Pertama, 13 Oktober 2022

Acara pembukaan munas V APSI dilaksanakan pada malam hari. Kami datang ke ruang acara, kondisi ruangan sudah padat. Kursi-kursi pada deret depan sudah dipenuhi peserta. Sementara itu, seberapa kelompok peserta sedang berfoto ria di depan spanduk yang cukup lebar. Kejadian seperti itu sering terjadi di mana-mana. Sebelum acara resmi dimulai, ada saja peserta yang "curi start" dengan berfoto di depan spanduk.

Sejak ada media sosial yang cukup mudah pemakaiannya, semakin banyak orang ingin "tampil" pada medsos yang dimilikinya. Mereka ingin terlihat "sibuk", "produktif", dan menjadi orang pertama yang menyebarkan "berita" tentag keberadaannya. Itu sebagian orang yang berpendapat seperti itu. Sebagian yang lain masih tetap "anteng", "lugu", dan "apa adanya".

Pada panggung sisi kiri, ada penabuh instrumen musik gamelan yang cukup bersemangat memukul-mukul alat musik tradisional yang sudah mendunia itu. Kami dibuat bersemangat dengan mendengarkan suara musik yang cukup nyaring itu. Sejak kami memasuki ruangan, suara gamelan itu sudah terdengar.

Tempat duduk pun kami cari yang cukup nyaman. Kami mendapatkan kursi pada deretan agak belakang. Pak Puji Syamsuri, ketua APSI Provinsi Kalimantan Timur duduk satu deret dengan kami. Para peserta munas V dari berbagai provinsi (32 dari 34 provinsi) semakin banyak yang baru datang. Mereka pun merangsek, mencari kursi yang masih kosong.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Acara demi acara pun dimulai dalam suasana cukup akrab. Pembawa acara sangat pandai mengolah kata-kata sehingga para peserta merasa terhibur dan memperoleh informasi yang komprehensif.

Seperti pada acara-acara resmi, munas diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia raya setelah ada penampilan satu tari Bali yang diberi judul tari penyambutan. Suara musik yang "live" menjadikan suasana sangat meriah. Apalagi para penari Bali yang lincah membuat para peserta sibuk untuk mengabadikan gerak-gerik para penari tersebut.

Pembacaan doa disampaikan dengan penuh harapan yang besar untuk kesejahteraan para pengawas sekolah Indonesia. Sambutan ketua panitia sangat menginspirasi kami. Harapan besar disampaikan oleh ketua panitia untuk pemulihan wisata di Bali. Beliau katakan bahwa saat ini kondisi pariwisata sudah membaik mencapai 70 persen dibandingkan sebelum Pandemi Covid-19, dua tahun yang silam.

Ketua APSI yang akan berakhir masa jabatannya bulan ini tidak banyak memberikan sambutan karena sudah cukup banyak hal yang disampaikan oleh ketua panitia.

Sebelum acara dibuka, Prof. Dr.Nunuk Suryani, M.Pd., Plt. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan memaparkan beberapa hal yang sangat penting bagi para pengawas. Dengan semangat Bu Nunuk menyampaikan hal-hal penting terkait regulasi keberadaan pengawas sekolah.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ada hal menarik saat pergantian acara. Saat MC membacakan satu tahapan acara, iringan musik tradisional Bali mengumandang mengiri pejabat yang akan tampil ke podium. Demikian pula saat pejabat selesai menyampaikan sambutan (paparan), suara musik mengumandang lagi. Para penabuh gamelan begitu sigap mengikuti acara demi acara agar dapat membunyikan alat-alatnya tepat waktu. Hal itu membuat suasana makin meriah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun