Perjalanan dari Penajam, Kalimantan Timur ke Pulau Bali (5)
Awan putih terlihat sangat bagus pada ketinggian. Saya dapat menyaksikan lewat jendela pesawat Lion Air, warna putih seperti kapas menggumpal-nggumpal. Saya berdecak kagum atas kuasa Yang Maha Indah. Warna putih terlihat begitu elok pada beberapa tempat yang membentuk pemandangan sangat menakjubkan.
Perjalanan pada hari Kamis tanggal tiga belas Oktober 2022 hampir mencapai tujuan. Petugas dalam pesawat menginformasikan bahwa pesawat sudah akan mendarat di bandara Ngurah Rai, Denpasar. Wajah kami semakin sumringah meskipun perjalanan sejak pagi sudah kami lalui.
bus yang cukup besar. Kami dibawa menuju ruang kedatangan penumpang. Selanjutnya kami berjalan kaki menuju tempat pengambilan bagasi.Â
Turun dari pesawat kami dijemput dua
Perlu beberapa waktu untuk menunggu barang-barang bawaan para ibu pengawas. Setelah barang-barang didapatkan, troli pun digunakan untuk membawa keluar barang-barang tersebut.
Saya menyempatkan waktu untuk berswafoto di dekat tulisan selamat datang di dekat pintu keluar. Sementara itu, Pak Jumio mengajak kami para pengawas dari PPU untuk menunggui Pak Puji Syamsuri dan rombongan yang sedang menunggui bagasinya. Rombongan mereka agak lama menunggui satu koper berwarna pink.
Usut-punya usut, koper yang ditunggui itu muncul dari tempat "rombongan" tas/koper berjalan paling akhir dan kondisi koper sebagian sudah rusak. Bahan koper terbuat dari bahan yang bisa pecah (semacam plastik tebal).
Kami keluar dijemput oleh petugas penjemputan dari panitia. Ia bawa tulisan yang menandakan sebagai penjemput peserta munas V APSI. Kaos yang dikenakan sangat mencolok sehingga kita mudah melihat dari arah mana saja.
Kami pun didata. Ia bawa catatan nama-nama peserta munas V APSI. Nama peserta yang sudah datang ditandai dengan spidol stabilo berwarna. Petugas penjemput merasa senang karena cukup banyak peserta yang datang hampir bersamaan dengan kedatangan kami.
Berhubung peserta yang datang bersamaan cukup banyak, petugas penjemput mengatakan bahwa kami akan dinaikkan bus dan kami diminta untuk bersabar menunggu. Â
Setelah beberapa saat kami menanti, bus yang berukuran sedang pun tiba. Kami segera bergegas memasukkan koper dan tas-tas ke dalam bagasi yang terletak pada bagian belakang bus. Selanjutnya para pengawas dari berbagai daerah itu naik ke dalam bus dan memilih kursi yang masih kosong.
Saya duduk pada deretan bangku paling belakang, dekat pintu masuk-keluar. Hal itu untuk memberikan kesempatan kepada ibu-ibu yang suka duduk pada kursi bagian depan.Â
Perjalanan naik bus dari bandara Ngurah Rai menuju hotel tempat kegiatan munas berlangsung menyenangkan. Peserta dari Papua mengajak kami bernyanyi dengan riang. Satu orang berdiri memberi aba-aba untuk menyanyi. Teman-teman dari satu daerahnya menyanyi dengan suara cukup nyaring.
Hati kami merasa berbunga-bunga saat melihat tulisan spanduk di depan hotel tempat munas. Itu menandakan tujuan telah tiba. Satu per satu pengawas turun dari bus. Koper dan tas-tas dikeluarkan dari bagasi bus.
Kami segera melakukan registrasi kepada petugas yang sudah menunggu kami sejak siang hari. Kami pun segera diberi kunci kamar dan tas punggung sederhana.
Baca juga: Perjalanan dari Penajam, Kalimantan Timur ke Pulau Bali (1)
Baca juga: Perjalanan dari Penajam, Kalimantan Timur ke Pulau Bali (2)
Baca juga:Â Perjalanan dari Penajam, Kalimantan Timur ke Pulau Bali (3)
Baca juga: Perjalanan dari Penajam, Kalimantan Timur ke Pulau Bali (4)
Penajam Paser Utara, 15 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H