Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perjalanan dari Penajam, Kalimantan Timur ke Pulau Bali (4)

14 Oktober 2022   04:52 Diperbarui: 14 Oktober 2022   04:57 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan dari Penajam, Kalimantan Timur ke Pulau Bali (4)

Pesawat dari Balikpapan menuju Surabaya ditempuh dalam waktu tidak begitu lama. Turun dari pesawat kami memasuki koridor yang cukup panjang menuju tempat transit. 

 Hari Kamis tanggal 13 Oktober 2022 itu menjadi sejarah penting bagi kami karena melakukan perjalanan panjang untuk dapat menghadiri munas V APSI (Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia) di Bali 13-16 Oktober 2022.

Kami harus melewati tangga turun kemudian berjalan beberapa puluh meter, baru kemudian naik tangga lagi menuju ruang tunggu di Gate 13. Begitu kami duduk, para ibu pengawas sibuk mengeluarkan makanan dari dalam tas.

Ada buras (beras yang dibungkus daun pisang setelah diberi santan dan dibumbui). Saya agak lupa cara memasak buras. Hal yang saya ketahui, makanan itu diolah dari beras yang diberi santan.

Ada kemungkinan beras dimasak dulu dengan santan dan diberi bumbu. Kemudian setelah setengah masak dibungkus dengan daun pisang sesuai selera ukurannya. Untuk menguatkan bungkusan, ada tali rafia untuk mengikat daun pisang itu.

Ada lauk teman makan buras. Namun, saya lebih suka makan buras tanpa lauk. Saya katakan kepada Bu Hj. Sri Kamariah yang menawari lauk untuk teman buras sebagai berikut.

"Kalau pakai lauk, rasa gurih buras akan hilang!"

Saya memang suka makanan gurih seperti nasi uduk, nasi kuning, dan sejenisnya. Ada sensasi kenikmatan khusus saat makan nasi yang berasa gurih.

Saya makan dua pasang buras yang berukuran sedang. Dalam memasak buras memang dibuat berpasang-pasangan. Artinya, dua bungkus buras diikat dalam satu kesatuan utuh dengan tali rafia.

Selesai makan buras, saya menanyakan air minum kepada Bu Hj. Khasanah. Rupanya stok air minum sudah habis. Saya dan Pak Jumio mencari air mineral dalam botol ke tempat penjualan minuman air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun