Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perjalanan dari Penajam, Kalimantan Timur ke Pulau Bali (2)

13 Oktober 2022   05:32 Diperbarui: 13 Oktober 2022   05:36 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokpri
Dokpri
"Nomor berapa?" Saya bertanya kepada petugas untuk nomor kapal klotok yang harus kami naiki. Setiap kapal yang beroperasi di pelabuhan Penajam-Kampung Baru memiliki nomor urut (nomor registrasi). Kapal-kapal itu digilir keberangkatannya sesuai nomor urut.

Dokpri
Dokpri
Tanpa menunggu jawaban dari petugas loket, saya mengamati tulisan dengan pulpen pada selembar tiket yang ternyata berupa karcis Asuransi Jasa Raharja. Ada angka 02 tertera dalam lembar itu. Stempel harga tiket juga tertera dengan jelas.

Baru melangkah beberapa meter meninggalkan loket, saya sudah melihat kapal klotok yang harus kami naiki. Beberapa penumpang sudah berada dalam kapal kayu itu. Kaki saya pun tidak sabar untuk naik ke kapal. Tujuan saya segera masuk agar dapat memilih posisi tempat duduk yang nyaman.

Dokpri
Dokpri

Beberapa saat kemudian datang serombongan penumpang. Saya cukup mengenali dua orang penumpang yang baru masuk tetapi saya berdiam diri lebih dahulu. Saya ingin mereka beristirahat sebentar mengingat mereka habis melakukan perjalanan dengan sepeda motor kurang lebih dua puluh kilometer.

Keduanya merupakan guru SMP 9 PPU. Setelah beberapa saat barulah mereka menyadari keberadaan saya yang cukup dekat dengan posisi mereka duduk.

Keduanya bercerita bahwa pulang agak sore karena melakukan persiapan untuk menyambut kunjungan para kepala sekolah dari Provinsi Kalimantan Selatan pada awal bulan November 2022. SMP 9 PPU merupakan satu di antara dua sekolah yang akan dikunjungi.

Perjalanan naik kapal klotok dari Pelabuhan Penajam menyeberangi Teluk Balikpapan menuju Pelabuhan Kampung Baru Tengah ditempuh sekitar dua puluh lima menit. Ombak sepanjang perjalanan tidak begitu terasa. Kapal bergoyang ke kiri dan ke kanan begitu nyaman.

Turun dari kapal klotok, saya segera menuju jalan raya yang tidak begitu jauh dari pelabuhan. Udara masih terasa panas meskipun sore sudah tiba. Saya berhenti di depan Kantor Pegadaian (seberang jalan). Saya perlu membuka aplikasi kendaraan online . Untuk perjalanan berikutnya, saya perlu kendaraan yang nyaman.

Untuk menuju tempat menginap, saya memilih menaiki kendaraan yang dipesan melalui aplikasi. Sebenarnya kendaraan umum bisa dipilih. Ada angkot yang menuju lokasi tempat menginap tetapi harus transit. Tidak cukup sekali naik angkot langsung tiba di tempat tujuan. Hal itu yang kurang saya sukai saat ini. Berpindah angkot berarti perlu waktu untuk menunggu saat perpindahan kendaraan.

Kendaraan ojek juga ada. Namun, risiko di jalan lebih besar, terutama debu, asap, dan kebisingan selama perjalanan. Semua moda transportasi pernah saya coba menuju arah penginapan. Naik ojek pernah, naik angkot pernah, dan kali ini saya ingin naik kendaraan yang dipesan lewat aplikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun