Hujan Lokal
air yang berjatuhan dari udara karena proses pendinginan disebut hujan. Pada wilayah yang sering turun hujan tentu tidak asing dengan kondisi seperti itu. Sebaliknya, pada daerah yang cenderung gersang, peristiwa hujan turun adalah suatu peristiwa yang sangat ditunggu.
Titik-titikBeruntunglah bangsa Indonesia yang sebagian besar wilayahnya mengalami musim hujan. Dengan adanya hujan, tanaman dapat tumbuh subur. Sungai-sungai penuh air dan ikan dapat hidup dengan bebas.
Â
Baca juga: Bahasa Ibu Bahasa IndonesiaÂ
Kata Dasar "Hujan"
Imbuhan yang lazim disematkan pada kata dasar "hujan" tidaklah banyak. Kata turunan yang sering kita dengar, kita baca, dan kita ucapkan antara lain:
- ke-an + hujan = kehujanan (kena hujan; tertimpa oleh hujan)
- meN-i + hujan = menghujani {makna: 1. melepas (peluru, panah, pukulan) banyak-banyak; 2. melontarkan (pernyataan, tuduhan) banyak-banyak; 3. menjatuhkan hujan buatan pada ...}
- di-i + hujan = dihujani (makna: 1. dijatuhi hujan; 2. dikenai peluru, panah, pukulan, dan sebagainya bertubi-tubi; 3. dikata-katai secara bertubi-tubi)
Reduplikasi atau kata ulang dengan kata dasar "hujan" antara lain:
- hujan -- berhujan -- berhujan-hujan (sengaja berjalan pada waktu hujan; membiarkan diri terkena hujan)
- hujan -- hujan-hujanan (berhujan-hujan)
Â
Baca juga:Â Kupas Kapas Buat KipasÂ
Gabungan Kata dengan Kata Dasar "Hujan"Â
Cukup banyak gabungan kata dengan kata dasar "hujan", di antaranya:
- hujan abu (abu yang berjatuhan berlebihan dari udara karena letusan gunung berapi)
- hujan air mata (banyak air mata yang dicucurkan; banyak orang menangis)
- hujan badai (hujan yang disertai angin kencang)
- hujan batu (banyak batu yang berjatuhan)
- hujan buatan (hujan yang dibuat dengan cara pembuatan inti kondensasi dalam awan atau udara melalui penaburan es kering atau iodide perak sehingga terjadi kondensasi dan terjadilah hujan)
- hujan darah (endapan cair berwarna merah yang turun dari udara dan memberi bekas merah pada tanah yang disebabkan oleh partikel yang terdapat di dalam butir air hujan  dan berasal dari daerah gurun)
Baca juga: Kata "Lepas" Tolong "Dilepaskan"!Â
- hujan deras (hujan besar)
- hujan es (titik-titik air yang berjatuhan dari udara karena proses pendinginan dan berupa es)
- hujan gerimis (hujan kecil-kecil, antonim hujan deras)
- hujan lebat (hujan yang laju pengumpulan curah hujan di dalam penakar mencapai lebih dari 40 mm per jam, menimbulkan suara gemuruh apabila jatuh di atas atap, dan dapat disertai badai guntur)
- hujan lokal (hujan yang jatuh di daerah tertentu, tidak merata)
- hujan lumpur (hujan yang bercampur partikel pasir atau debu)
Baca juga: "Terlepas" Bukan "Melepaskan"Â
- hujan meteor (meteor dalam jumlah besar yang tampak memancar dari satu titik dalam semalam mencapai puluhan hingga ratusan)
- hujan musiman (curahan air dari udara yang berlangsung secara berkala, misalnya tujuh bulan hujan dan lima bulan tidak secara berganti-ganti)
- hujan ringan (hujan yang berintensitas rendah dengan tetes-tetes air kecil dan laju pengumpulan curah hujan yang terjadi tidak lebih dari 0,5 mm per jam)
- hujan rintik-rintik (hujan gerimis)
- hujan salju (curahan kristal es yang tiba-tiba dan singkat yang muncul bila suhu udara lebih rendah daripada 0 derajat C).
- hujan setempat (hujan yang jatuh di daerah terbatas, misalnya hanya jatuh di atas daerah seluas beberapa kilometer persegi)
- hujan susulan (hujan yang turun bukan pada musimnya)
Baca juga: Menghadiri IHT di SMP 22 Penajam Paser Utara, KaltimÂ
Â
Peribahasa dengan Kata "Hujan"
- Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, lebih baik di negeri sendiri (sebaik-baik negeri orang, tidak sebaik negeri sendiri)
- Hujan jatuh ke pasir (kebaikan yang tidak berbalas)
- Ada hujan ada panas, ada hari boleh balas (selalu ada kesempatan untuk membalas dendam)
- Hujan berpohon, panas berasal (segala hal tentu ada sebabnya)
Baca juga: Persiapan Menuju BPMP Samarinda
Contoh penggunaan kata "hujan" dan turunannya dalam paragraf:
Setiap turun hujan, kami siapkan payung, mantel, dan jas hujan. Ketika bepergian, semua sarana itu selalu kami bawa di dalam mobil. Kami tidak takut berhujan-hujan ketika mengenakan jas hujan. Orang lain mungkin takut kehujanan di perjalanan. Kami tetap tenang meskipun dihujani pertanyaan sehabis berhujan-hujan. Tubuh kami tidak basah karena ada mantel pelindung dari guyuran air hujan. Kalau turun hujan badai, kami baru berteduh. Angin yang menyertai hujan lebat sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa.
Penajam Paser Utara, 6 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H