Saya tidak merasa khawatir dengan kondisi seperti itu. Kasih sayang tidak luntur gara-gara perbedaan bahasa untuk berkomunikasi dengan keluarga besar di Jawa.
Bahasa Ibu anak-anak zaman sekarang memang bahasa Indonesia. Meskipun sebagian kelurahan atau desa masih menggunakan bahasa daerah (saat berada di lingkungan keluarga), tetap saja bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi di lingkungan lebih luas.
Apakah bahasa daerah akan punah?
Keberadaan bahasa daerah masih akan tetap dibutuhkan. Para pendahulu kita, tentu tidak rela bahasa leluhur mereka "dimusnahkan". Para pejabat pemerintahan yang memiliki kebijakan tentu perlu mendapat masukan agar bahasa daerah tetap dilestarikan.
Lingkungan pendidikan adalah tempat yang paling tepat untuk melestarikan bahasa daerah. Pelajar mulai jenjang SD hingga SMA perlu mendapatkan pelajaran bahasa daerah untuk melestarikan budaya bangsanya. Para penutur asli, orang-orang tua yang masih menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi perlu dijadikan narasumber.
Kalau anak zaman sekarang begitu asing dengan bahasa daerah yang masih banyak penuturnya itu memang perlu belajar bahasa daerah yang 'asing' bagi mereka itu. Sebagai 'mata pelajaran' khusus, bahasa daerah memang termasuk bahasa 'asing' bagi anak zaman sekarang.
Selain bahasa Ingris, bahasa daerah memang perlu dipelajari untuk melestarikan budaya bangsa kita. Slogan yang sering kita baca: utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa asing.
Penajam Paser Utara, 4 Oktober 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI