Kapan Penulisan "Kau" Digabung dan "Kau" Dipisah?
Seorang penulis, khususnya penulis puisi sering menggunakan diksi pronomina (kata ganti) orang kedua seperti "kau". Bagaimana aturan penulisan "kau" sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), marilah kita ulas secara sekilas.
Penulisan Pronomina kau-Â Â
Pronomina kau- ditulis serangkai (digabungkan/tanpa spasi) dengan kata yang mengikutinya.
Contoh:
Ayah bisa kaujemput nanti sore.
Mobil itu telah kaujual setahun yang lalu.
Buah rambutan ini boleh kaubawa pulang.
Dalam contoh di atas, pronomina "kau-" disebut pronomina terikat. Pronomina itu diikuti oleh kata dasar sehingga harus diserangkaikan atau digabungkan penulisannya (tanpa spasi).
Penulisan Pronomina kau yang tidak terikat
Pronomina kau yang bukan bentuk terikat ditulis terpisah (ada spasi) dengan kata yang lain.
Contoh:
Ayah berharap kau bersyukur atas kejadian itu.
Kami ingin kau bersenang-senang.
Sebaiknya kau berpikiran positif.
Dalam contoh di atas, pronomina "kau" diikuti oleh bentuk bukan kata dasar. Dengan begitu, penulisannya harus dipisahkan (ada spasi).
Â
Baca juga: Penulisan Pronomina ku-, -ku, -mu, -nya, dan kau- Sesuai EYDÂ Â
Penulisan Pronomina -ku, -mu, dan, -nya
Pronomina -ku, -mu, dan, -nya ditulis serangkai (digabungkan/tanpa spasi) dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
bukuku, tasmu, dan pulpennya masih tertinggal di kantin sekolah.
Kalian harus mengambil ke rumahnya.
Penajam Paser Utara, 29 September 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI