Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Tempa, Penempa, Menempa, Ditempa

28 September 2022   04:55 Diperbarui: 28 September 2022   04:57 6489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempa, Penempa, Menempa, Ditempa

Secara sepintas, kata dasar "tempa" mirip dengan kata "tempat" dan "tepat". Oleh karena jarang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, kata "tempa" dikira salah ketik. Kita mengangagap sebagai "tempat" atau "tepat", padahal memang ada kata dasar "tempa" (lima huruf: t-e-m-p-a).

Imbuhan yang lazim ditempelkan pada kata dasar "tempa":

  • meN- + tempa = menempa (makna: 1. memukul-mukul, misalnya besi untuk dibuat perkakas; menggembleng; 2. membuat, misalnya pisau atau keris; 3. Mencetak, misalnya batu bata; membentuk; 4. mendidik dan melatih)
  • peN- + tempa = penempa (makna: 1. tukang besi; 2. tukang membuat keris, parang, pisau, dan sejenisnya)
  • -an + tempa = tempaan (makna: 1. yang sudah ditempa; gemblengan; buatan; 2. model; potongan; sifat asli)
  • peN-an + tempa = penempaan (makna: 1. proses, cara, perbuatan menempa; penggemblengan; 2. metode pendidikan atau pelatihan, pembetulan kebiasaan)

Baca juga: Gula-gula yang Tidak Manis 

Contoh penggunaan kata dasar "tempa" dan kata turunannya:

Sebagai penempa, Pak Rahmat harus mengonsumsi makanan yang cukup bergizi agar bertenaga saat menempa besi-besi untuk dijadikan perkakas dapur seperti pisau. Penempaan besi-besi itu tidak dilakukan setiap hari. Ia menunggu pesanan dari para pelanggan.

Baca juga: Habis Manis Sepah Dibuang, Cuci Tangan!

Demikian sekilas ulasan terkait kata "tempa" dan turunannya. Semoga kita tidak "menyalahkan" dengan "mengutuk" bahwa kata itu seharusnya "tempat" atau "tepat".

Penajam Paser Utara, 28 September 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun